Chapter 2

1.5K 170 23
                                    

Happy Reading

Keadaan bus terlihat ramai dan penuh oleh penumpang, hal yang wajar mengingat ini memang waktunya para pelajar serta pekerja kantoran untuk pulang. Sehingga mengharuskan Ilha serta Chiyeol harus berdiri karena tak kebagian tempat duduk.

"Chiyeol, jangan jauh-jauh dari gue!" Perintah Ilha sembari menarik tangan Chiyeol supaya berdiri di dekatnya.

Jarak mereka yang sedekat ini, membuat Chiyeol dapat mencium aroma milik Ilha dengan jelas. Kedua pipi Chiyeol memerah malu saat aroma milik Ilha tercium dengan jelas oleh hidung miliknya.

"Kalo tau seramai ini, kita ngga usah naik bus tadi" Ujar Ilha kesal.

"Gapapa, sabar ya? Sebentar lagi juga kita sampai." Sahut Chiyeol sembari tersenyum manis kepada Ilha.

Mendengar hal itu Ilha mengernyitkan keningnya. Sejujurnya Ilha tak masalah dengan keadaan bus yang ramai dan penuh. Hanya saja dia mengkhawatirkan lelaki manis yang berdiri di sampingnya.

"Gue ngga ada masalah, gue lebih khawatir sama lo." Ujar Ilha

Chiyeol tersenyum mendengar hal itu, ia baru tahu kalau Ilha merupakan sosok yang perhatian.

"Aku gapapa, kamu ngga perlu khawatir." Chiyeol tersenyum berusaha meyakinkan Ilha bahwa ia baik-baik saja.

Mereka berdua terlibat dalam obrolan kecil, tanpa sadar di belakang Chiyeol ada seseorang yang berusaha mendekatkan dirinya sendiri ke tubuh Chiyeol. Chiyeol merasakannya, kakinya terasa lemas, wajahnya terlihat pucat bahkan untuk membuka mulut pun rasanya ia tak sanggup. Ilha menyadari hal itu, ia menyadari ada sesuatu yang aneh dari Chiyeol.

"Chiyeol, lo baik?" Tanya Ilha sarat akan kekhawatiran.

Chiyeol terdiam, ia merasa seseorang dibelakang nya itu semakin mendekat bahkan ia merasa tangan milik orang itu mulai mengelus pantat miliknya. Tubuh milik Chiyeol bergetar, ia merasa ketakutan yang luar biasa.

"I-ilha..." Ucapnya terbata, tangannya meremat bagian depan almamater milik Ilha. Sehingga membuat Ilha menatap bingung serta khawatir padanya.

"Hey, kenapa Chi?"

"I-ilha, ada seseorang di belakang aku lagi ngelus pantat aku. A-aku takut." Ucapnya pelan, menahan diri supaya dirinya tak menangis. Ilha menyadari hal itu, ia dapat mendengar dari nada lelaki manis itu berbicara terlihat gemetar ingin menangis.

Ilha dengan sigap membawa tubuh munggil lelaki itu masuk ke dalam pelukannya. Pelukan yang Ilha lakukan membuat kontak fisik antara Chiyeol dengan orang itu terlepas.

Ilha menoleh ke belakang, mendapati seorang lelaki paruh baya sedang berusaha memasukkan kembali alat kelamin miliknya ke dalam celana.

Ilha mengerang marah, rahangnya terlihat mengeras, sorot matanya yang tajam memandang ke arah lelaki paruh baya itu seolah-olah ia mampu membunuhnya hanya dengan tatapan tajam miliknya.

Lelaki itu menyadari tatapan tajam milik Ilha, ia tersenyum kikuk. Ia tersenyum seolah-seolah dirinya tak melakukan apapun.

"Lo ngapain pacar gue anjing?!"

Bughhh

Sebuah tinjuan Ilha layangkan ke arah pipi lelaki paruh baya tersebut membuatnya tersungkur.

Di ceng-cengin [ Kwon Ilha x Kim Chiyeol ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang