Prologue

46 7 0
                                    

Sesuai janji author waktu itu, author bakal revisi prolog karena nggak jelas, sekarang prolog udah di revisi, karena kalo cerita ini jadi kilas balik prolog mungkin nggak jelas, karena di prolog nya waktu itu kan Astrevant sama Alterniamon udah damai, semakin hari author makin nggak yakin bakal bisa bikin dua negeri itu berdamai.

Tapi harusnya bisa sih, karena plot terpenting untuk mencapai S2 itu perdamaian itu, tapiiii buat adanya S2 author nggak janjiiiiii meskipun emang udah nyiapin beberapa plot.

Karena semuanya saling berhubungan, karena kalopun emang ada S2 tapi Behind The Crimes Of Five Fenomous People belom selesai, kalian nggak akan ngerti, jadi mau nggak mau harus tamatin itu dulu, baru bikin S2. Tentang masa lalu mereka, author udah nyicil bikin barengan sama Five Fugitives, jadi bolak-balik makanya suka ada kesalahan karena agak kecampur.

Selamat membaca cemuaaaa!

.
Prolog
.

Prolog

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Malam semakin larut, hujan yang sejak tadi belum berhenti, justru semakin deras, di sertai angin kencang yang ikut berpartisipasi untuk memperburuk cuaca.

Hanya orang-orang beruntung yang kini sudah duduk berkumpul dengan keluarga di depan api unggun sambil menikmati coklat panas, lain halnya dengan orang-orang yang masih di luar.

Ada yang meneduh di pinggir jalan dengan tubuh menggigil karena terjebak badai, ada yang nekat menerobos karena terlalu lama berada di fase pertama, ada juga yang rela mengeluarkan uang yang lebih banyak dari dompet untuk memesan kembali sake pada sang pemilik bar, menunggu badai berlalu dengan minuman beralkohol yang menghangatkan tubuh.

"Aku tambah sake nya!" Seru seorang gadis seraya menyodorkan gelasnya, sang pemilik mengambilnya dengan senyuman, tentu karena minuman gadis itu lumayan mahal, dan dia terus minta tambah.

"Sepertinya kau sendirian, kau kesepian, Nona?" Seorang pria datang menghampiri nya, duduk di sebelahnya dengan tangan yang meletakkan beberapa helai kertas di atas meja berbentuk horizontal yang langsung berhadapan dengan sang pemilik.

"Matamu rusak, ya?" Ketus sang gadis.

Pria itu terkekeh, lalu kekehannya terhenti ketika gadis itu menerima gelas--entah gelas ke berapa nya.

5F  :  Five FugitivesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang