Bismillaahirrahmaanirrahiim
Happy Reading gayss•••
Seperti biasa saat ini situasi di parkiran sekolah akan ricuh ketika kedatangan para anggota GU. Bisa di bilang mereka (Adlan, Marvin, Dicky, Arlo, Aziel) Cowok Most Wanted di SMA Cakrabuana. Tak sedikit kaum hawa yang mengagum-ngagumi paras tampan dari kelima anggota inti GU tersebut.
"Anjay, calon mantumu makk"
"Itu Adlan ganteng banget sumpah"
"Mereka Ganteng sumpah, titik gak pake koma"
"Sayanggg, Pacar tercintah kuuu"
"Najis, kalo ngimpi jangan ketinggian, inget kata Fajar Sadboy SD sadar diri"
"Dih ngaku-ngaku pacar, padahal Adlan deketan 1cm sama dia aja najis"
"Huuhuu" sorak para siswi di SMA Cakrabuana pada orang yang berkata seola-olah Adlan sudah fiks menjadi pacarnya.
"iri bilang aja kali" perasaan antara malu dan tak terima bila gadis itu di olok-olok dan di soraki oleh para murid.
"Woi, Cewe-cewe pada naksir gue tuh keknya" pede Arlo tingkat dewa.
"Dia itu gak suka lo, yang mereka incar itu kita-kita minus lo. Pede benget nihh" saut dicky saat Arlo dengan pedenya berkata bahwa para kaum hawa menyukai sosok Arlo.
"Diem deh, mereka puji kita semua secara kita kan Most Wanted di sekolah ini" Aziel yang terkadang bawel juga entah kemasukan jin apa bisa sok bijaksana begini.
"Udah diem lo pada, ayo masuk kelas" ajak Marvin pada kawan-kawan laknatnya itu.
Mereka berlima melanjtkan berjalan bersama menuju kelas masing-masing setelah selesai memarkirkan motor Ducati Panigale V4 mereka dengan rapi.
"kita ke kelas dulu, duluan bro" ucap Arlo dengan menepuk pundak Adlan.
"Yoi"
Para fans GU hanya bisa Mengagumi dari kejauhan, dan berikhtiar di sepertiga malam.
•••
Seorang laki laki sedang membaca buku di pojokan baca ruang perpustakaan yang sekarang di datangi tiga orang perempuan berrambut panjang dengan sepatu couple tas couple, semua sama. Lelaki yang duduk adalah Alex fernandez siswa kelas 11 SMA Cakrabuana yang dingin dan tidak gampang ramah dengan orang lain dan 3 Perempuan yang sedang berjalan bersama menuju meja Alex adalah Vanya, Maretha, Aldora.
"Hai, boleh ikut duduk ga gue?" pinta Vanya pada lelaki tersebut.
"Eh hai Vanya, Boleh kok sini duduk aja kamu" jawab sang Alex dengan menepuk bangku sebelahnya.
"Thanks. Kenapa cuma lo sendiri, Temen-temen lo mana?" tanya Vanya sambil duduk di kursi yang di sediakan dan disusul oleh Maretha dan Aldora yang ikut duduk bersamanya.
Jadi 1 meja itu ada 4 kursi, sebelah utara 2 kusi selatan 2 kursi. Vanya duduk di sebelah Alex di kursi utara, sedangkan teman-temannya duduk di kursi selatan.
"Mereka tidak mau belajar, jadi saya ke sini sendiri" jawab Alex dari pertanyaan Vanya tadi.
"Lagi baca tentang apa? Buku kisah romance ya?" tanya Alex saat melihat buku yang di bawa oleh Vanya.
"Iya, katanya di sediakan novel di sini jadi, pengen coba baca aja gue" jawab Vanya dengan tersenyum manis.
"Owwwh , kamu jangan banyak banyak baca novel. Baca buku pelajaran juga kamu harus baca biar tambah pinter."
"Iya, gue udah pinter dari sononya tenang, sekali kali healing belajar cinta dulu"
"Iya, terserah kamu" Ucap Alex di akhiri senyum dengan sambil mengacak acak rambut Vanya. Pipi Vanya bersemu merah mendapat perlakuan receh dari Alex, dua teman Vanya hanya melongo melihat kejadian absurd di depan mereka. Maretha dan Aldora hanya nyamuk rupanya gaiss.
Alex yang tidak ramah menjadi receh saat bersama Vanya. Alex yang dingin pun menghangat kala sedang bersama Vanya. Alex jarang tersenyum sekarang murah senyum hanya saat bersama Vanya. Vanya membawa perubahan positif bagi Alex. Ada apa dengan mereka berdua ??
Menurut gosip beredar sekitar beberapa bulan yang lalu, Alex katanya dulu mendaftar untuk masuk ke sekolah ini sendiri tanpa di dampingi kedua orangtua nya. Alex sepertinya kurang perhatian atau kasih sayang dari orang tuanya entah masalah keluarga apa yang di dapatinya Vanya tidak terlalu kepo dengan hal itu.
Tak lama sekitar 15 menit setelah mereka mengobrol bel masuk kelas pun berbunyi. Para siswa ada yang berlari karena terlambat, ada juga yang masih santai berjalan seperti Vanya dkk saat ini.
Vanya sudah keluar dari ruang perpustakaan dan berjalan menujubkelas dengan santainya berjalan tanpa takut terlambat masuk kelas. Sedangkan Alex ingin tetap di perpustakaan ia sedang ingin membaca dari pada di jelaskan.
"HEI KALIAN, sudah bel kenapa jalannya seperti keong, cepat masuk kelas" teriak guru bk yang kebetulan lewat di sekitar dan melihat Vanya dkk berjalan dengan santai.
"Iya, bu tik" jawab Aldora sedikit nyleneh.
"Nama saya bu tatik bukan butik toko pakaian.
Kal-, ASTAGHFIRULLAH dasar murid durhaka kalian" saat bu tatik ingin mengomeli Vanya dkk mereka terlebih dahulu sudah kabur lari ngibrit.•••
Sesampainya di kelas Vanya ternyata guru sudah datang dan memulai pelajarannya. Dengan sangat hati-hati Vany dan kawannya masuk kelas tapi pada akhirnya ketahuan juga.
"Kalian dari mana, kenapa baru masuk kelas?" Tanya guru tersebut.
"A-an-nu bu itu dari toilet" jawab Maretha sedikit bingung.
"Nah iya buk dari toilet" saut Vanya.
"Ngapain ke toilet bertiga?"
"Itu bu saya lagi datang bulan" alasan Aldora agar urusan tak perpanjang lagi.
"Baiklah silahkan duduk"
Vanya dkk duduk di kursi mereka masing-masing. Mereka bertiga sudah mengeluarkan buku mapel yang akan di pelajari di kelas.
"Ada yang bisa mengerjakan? Bisa maju ke depan"
Krik krik krik
Tak ada yang mau maju hingga beberapa menit kemudian Matetha berdiri hendak pergi ke toilet.Krekk
"Kamu mau maju maret?""Maret maret saya maretha bu guruu, bukan nama bulan."
"Iya, kamu mau mengerjakan soal ini maretha?"
"enggak bu, saya mau izin ke toilet kok"
"Baiklah, jangan lama-lama. Tidak ada yang mau maju mengerjakan?"
"Baiklah ibu tunjuk asal kalau begitu" ucap sang guru melihat tidak ada murid yang bersedia mengerjakan soal di papan tulis. Dan guru tersebut melemparkan spidolnya ke arah Adlan dan di tangkap dengan sempurna oleh tangan sang most wanted sekolah SMA CAKRABUANA.
"Saya bu?" heran Adlan
"Iya lah, siapa lagi yang duduk pojok belakang kelas yang saya lemparin spidol selain kamu Adlan."
"Iya bu huhh" Adlan berjalan maju dan ia tak butuh waktu lama untuk menyelesaikan soal tersebut. Selesai mengerjakannya ia langsung kembali duduk di bangkunya.
Mengapa Adlan bisa mengerjaka? Ya karena ia mengerjakan menurut insting nya saja. Salah ya bodo amat dia tidak peduli.
"Terima kasih Adlan, ayo kita cek bersama sama bagi yang belum bisa tolong memperhatikan jangan sibuk sendiri."
"Iyaa buu" jawab serentak semua murid di kelas.
•••
See you
Jangan lupa vote & komen thks❤
KAMU SEDANG MEMBACA
SI DUO NAKAL | PERJODOHAN
General Fiction"Lo harus jadi babu gue di rumah ini, karena ini rumah gue," ucap Adlan dengan tekanan di setiap kata yang ia utarakan. "Cihh enak saja. Seharusnya lo samsudin yang jadi babu gue. Gak peduli gue tentang siapa yang punya hak rumah ini, Cewek selalu m...