Spesial buat psychockroach yang hobinya spam comment dan bikin aku ngakak pas bilang Bryana model porno HAHA!
•••
Sengatan sinar matahari Ottawa hari ini sungguh menyiksaku. Sedari tadi aku berdiri depan panggung sambil melindungi dahiku yang sudah bercucuran keringat. Malam nanti 5 Seconds of Summer akan melakukan pertunjukannya dan saat ini aku menemani mereka soundcheck sejak satu jam yang lalu.
"Ambilkan air mineral dan handuk, Val!" Aku mendengar suara Dave dari handy talkie.
"Copy that." Lantas aku langsung menuju storage mengambil satu dus air mineral dan empat handuk kecil lalu berjalan menuju panggung lewat backstage. Disana aku melihat Calum yang sedang sibuk dengan bass nya.
"You look tired.." Komentar Calum.
"Hanya sedikit kepanasan.." Jawabku sambil sedikit kesulitan membawa dus berisi air mineral serta handuk.
"Here, wear my snapback.." Calum membuka topi nya dan memakaikannya padaku.
"Terimakasih, Cal!"
"My pleasure, Val."
Aku kembali meneruskan langkahku menuju panggung. Sesampainya disana, aku membuka dus tadi dan menyimpan botol serta air mineral di empat titik, tempat masing-masing personil 5 Seconds of Summer berdiri. Di atas panggung sudah ada Michael dan Luke yang mencoba gitar masing-masing serta Ashton yang mengecek stick drum nya ditemani Bryana didekatnya, walaupun seharusnya tidak perlu. Belum lagi mereka berdua yang suka sekali menampilkan PDA dari mulai berangkulan sampai mengecup kening. Untuk apa sih?
Merasa selesai dengan tugasku diatas panggung, aku kembali menuruni tangga panggung dan duduk sebentar di backstage sambil melihat Calum dengan alat-alat musiknya.
"Valerie!" Aku tiba-tiba merasa mendengar suara perempuan ganggu.
"Ya, Bryana?" Dia pun menghampiriku dan menarik tanganku.
"Ikut aku!"
"Eh tidak bisa, Bry. Aku masih harus menunggui mereka soundcheck.."
"Sebentar kok!" Bryana terus menggenggam tanganku agar aku tidak pergi. Entah aku akan dibawa kemana yang jelas sekarang aku sudah berada diluar stadion tempat 5 Seconds of Summer konser nanti malam. Tak lama kemudian, Bryana memberhentikan taksi dan memaksaku masuk ke dalamnya. "Antar aku belanja, Ashton memberikanku ini.." Dia menunjukkan kartu kredit platinum padaku.
"Tidak bisa lama-lama, Bry.. Aku masih harus.."
"Tidak lama, Valerie! Hanya membeli pakaian keren untuk menemani Ash konser malam ini.."
You're stuck, Valerie. You're stuck.
Lima belas menit kemudian, taksi sudah sampai di sebuah mall. Dan kau tau apa? Aku yang membayar taksi nya karena Bryana tidak membawa uang cash.
"Karena Ashton seorang rockstar, outfit seperti apa yang cocok untukku nanti malam, Valerie?"
Ingin rasanya aku bilang 'pakai saja piyama lalu berbaringlah di panggung' tapi sekali lagi aku harus memanjakan tamuku. "Skinny jeans, tank top, leather jacket and boots, maybe?"
"Ide bagus."
Benar saja, Bryana menuruti saranku dengan membeli pakaian yang kukatakan tadi. Ditambah lagi dia membeli boots di toko Dr. Martens, boots yang kuincar sejak beberapa bulan lalu karena harganya mahal dan merupakan sepatu limited edition. Sialan! Apa aku harus tidur dengan anak band juga agar dengan mudahnya mendapat barang yang kumau?
Apa barusan kubilang?
Lupakan. Aku bukan jalang.
Satu jam kemudian, Bryana selesai dengan segala urusan berbelanja nya. Dia pulang dengan empat shopping bag yang kubawa -- ya dia menyuruhku membawakannya sementara dia berlenggak lenggok jalan dengan santai bagaikan majikan.
"Jadi pekerjaanmu apa lagi selain menjadi crew promotor, Valerie?" Tanya Bryana setelah menutup pintu taksi untuk kembali ke venue.
"Biasanya jika tidak sedang ada event, aku membantu ayah di tattoo parlor miliknya."
"Kau sudah menangani berapa band selama ini?"
"Lumayan banyak. Tapi kebanyakan band indie."
"Ashton sering mengajakku bertemu anak band lainnya. Waktu di Berlin, dia mengajakku bertemu Billy Joel, vokalis Green Day.."
It's Billie Joe Armstrong, Miss.
"Wow. Keren."
"Aku juga pernah dikenalkan dengan Travis Baker nya Blink 182.."
Baker? Tukang roti maksudmu? Travis Barker, tuan puteri.
"Cool. Kau beruntung, Bryana." Ingin rasanya aku tertawa keras mendengar kebodohan pacar Ashton Irwin ini, tapi sudahlah.
"Kau harus coba menggoda anggota band jika kau ingin sepertiku, Valerie. Bersikap sedikit murahan di awal bukan masalah.."
Excuse me?
Akhirnya aku dan Bryana tiba di stadion. Dave adalah orang yang pertama kulihat saat aku kembali berdiri di depan stage untuk mengontrol soundcheck.
"Where the hell you've been, Valerie?" Dari nadanya nampaknya Dave tidak senang aku menghilang selama satu jam tiga puluh menit.
"Aku habis mengantar.."
"Kau keterlaluan, Val! Apakah kau amatir? Bukannya kau tau bahwa haram hukumnya meninggalkan artismu sebelum waktu istirahat?" Lalu Dave pergi meninggalkanku mematung, raut wajahnya masih kesal.
Michael yang melihat kejadian barusan langsung melompat turun dari panggung dan merangkul pundakku. "Bryana is a fucker I know. Calm down, Val. Habis ini kutraktir es krim, mau?"
KAMU SEDANG MEMBACA
LIAISON OFFICER ✖️ASHTON IRWIN
FanfictionSeorang LO - Liaison Officer, bertanggung jawab atas artis yang didampinginya. Tugasnya sudah dimulai jauh sebelum konser berlangsung dan baru berakhir ketika si artis sudah lepas landas. Pekerjaannya macam-macam, dari menjemput artis di bandara, me...