Tepat satu jam lagi 5 Seconds of Summer akan memulai konsernya. Diluar sana para fans mereka sudah berteriak tidak sabar. Belum lagi suasana di luar stadion yang meriah, membuat jalanan sekitar tersendat.
Aku sejak tadi mondar mandir di belakang panggung memastikan semua kebutuhan artisku terpenuhi. Mulai dari koordinasi dengan show director sampai stage manager. Entahlah, mereka yang mau tampil tapi kok aku yang deg-degan?
"Valerie, bisakah kau diam dan tidak bolak balik kesana kemari?" Ujar Luke yang santai duduk di sofa sambil mengunyah keripik kentang.
"Duduklah sini, Val.." Tawar Calum yang menggeser bokongnya menyisakan space kecil di sebelahnya.
Aku pun menuruti perintah Calum dan duduk di sofa kulit berwarna hitam itu. Jadi saat ini aku duduk diantara Calum dan Luke, sementara Michael duduk di lantai sambil mengecek gitarnya. "Aku hanya nervous. Aku takut mengecewakan kalian. Apa ada yang kurang?"
Calum menepuk pundakku. "Kami punya mulut, Val. Jika butuh apapun kan pasti kami bilang.."
Aku hanya mengangguk lalu menghembuskan nafas.
Tak lama kemudian Ashton datang bersama Bryana, seperti biasa, Bryana seperti makhluk tidak bisa berdiri sendiri, dia terus menggaet lengan Ashton. Tambahan, Bryana mengenakan pakaian yang dia beli tadi siang denganku dan Ashton memakai.. Shit. Dia memakai kaos hitam tanpa lengan yang menunjukkan otot-otot lengannya dengan sempurna.
Tuhan, maafkan aku begitu menyukai pemandangan ini.
"Damn, Ashy! Ponselku tertinggal di van!" Kata Bryana dengan mimik wajah manja yang dibuat-buat.
Walaupun demikian, sebagai LO yang baik, aku menawarkan jasa. "Mau kuantar, Bry?"
Michael, Calum dan Luke langsung menatapku dan bibir mereka menggambarkan kata 'no-no-no', sementara Ashton menoleh ke arahku sambil tersenyum.
"Tidak usah. Aku diantar security saja. Ponselku tidak terkunci, nanti kau intip-intip foto mesraku dengan Ashy kan bahaya.."
Eww.
"Baiklah, Bry." Aku kembali menyandarkan punggungku di sofa sambil melihat Michael bermain-main dengan gitarnya. Aku ingin sekali bisa bermain alat musik, tapi apa daya tidak ada bakat.
"Tiga puluh menit menit lagi, Valerie. Pastikan artismu sudah datang dan bersiap." Suara Dave dari handy talkie mengagetkanku.
"Roger that, Sir." Aku berdiri dan melihat sekeliling. "Tiga puluh menit lagi, guys.." Calum, Luke dan Michael hanya mengangkat jempol tanda mengerti. Lalu aku menoleh ke arah Ashton yang nampaknya kesulitan memasang bandananya di depan cermin. "Ashton.."
Orang yang dipanggil pun berbalik melihatku. "Ya?"
"Tiga puluh menit lagi.."
"Alright, Val.." Dia kembali tersenyum. "Valerie, bisa bantu aku?"
Dengan langkah cepat aku menuju Ashton dan berdiri di belakang dia yang sedang duduk. "Memasang ini?" Ashton pun mengangguk dan memberikan bandanya padaku.
Aku mulai melipat bandana Ashton dan memasangkannya ke kepala. Holy moly strawberry, apakah kalian tau bahwa rambut ikal Ashton ini halus? Aku tiba-tiba membayangkan jari-jariku memainkan rambut dirty brown nya ini saat kita sedang... Stop, Valerie! Sejak kapan kau jadi pervert?
"Membayangkan sesuatu, Val?" Tanya Ashton yang tentu saja mengagetkanku. Damn, darimana dia tau aku sedang berkhayal?
"No." Tuh kan aku jadi kikuk dibuatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIAISON OFFICER ✖️ASHTON IRWIN
FanfictionSeorang LO - Liaison Officer, bertanggung jawab atas artis yang didampinginya. Tugasnya sudah dimulai jauh sebelum konser berlangsung dan baru berakhir ketika si artis sudah lepas landas. Pekerjaannya macam-macam, dari menjemput artis di bandara, me...