Chapter. 11

59 12 2
                                    

Memasuki pintu depan, aku sudah bisa melihat resepsionis yang sedang sibuk dengan telephone genggamnya lalu instingnya membuat dia menyadari kehadiranku. Aku tersenyum ramah kepadanya.

Resepsionis yang merupakan seorang perempuan yang memakai bedak tebal di mukanya, lipstik pink yang sangat menor, rambut yang diikat ekor kuda. Dia kira ini berada di tempat pencari jodoh ?

Aku mendekati mejanya dan berkata aku ingin mengunjungi teman lamaku yang tinggal disini, tanpa rasa waspada. Resepsionisnya hanya tersenyum dan mempersilahkan aku untuk masuk ke lift, sungguh keputusan yang ceroboh tapi aku akan berterima kasih.

Menekan tombol lift, sambil menunggu, aku melihat sekeliling. Tempatnya sungguh menyedihkan, sangat sempit. Tidak ada kursi untuk tamu yang datang di lobi tapi itu bukan urusanku.

Pintu lift terbuka, untunglah aku sendirian di saat itu. Aku menekan tombol "10", menunggu pintu lift tertutup dan merasakan bahwa lift sedang menuju lantai 10. Senyumanku tidak bisa dihilangkan. Aku merasa bersemangat dan juga tegang. Aku hanya bisa menutup mulutku dan membayangkan seperti apa kamarnya saat aku tiba, membayangkan seperti apa bau ranjangnya, membayangkan seperti apa pakaian yang dia kenakan setiap hari. Tanpaku sadari, aku tertawa sendiri.

Pintu lift akhirnya terbuka, aku keluar dari sana dan melihat lorong yang diterangi oleh lampu. Mengamati sekeliling, sekiranya ada 1 atau 2 penghuni lain di lantai ini selain dia. Aku berjalan dengan biasa saja, mencoba tidak membuat kecurigaan dan berhenti saat aku melihat nomor kamar dia.

Beruntung sekali nasibku, mengetahui bahwa tidak ada CCTV yang di pasang di apartemen ini. Apa yang ku harapkan ? Jarang terjadi tindakan kriminal di kota ini jadi masyarakat menurunkan tingkat kewaspadaannya, salah satu contohnya adalah resepsionis apartemen ini tapi ini kesempatan yang bagus bagiku.

Aku mengambil peniti rambut yang sudah kusimpan di kantong celana panjang hitamku, mencoba membuka pintu yang sudah dikunci tanpa membuat suara atau tindakan yang mencurigakan. Saat terbuka, angin yang hangat menyambut aku dari balik pintu.

Aku menghirup udara segar, melepaskan jaket blazer berwarna hitamku dan membiarkannya tergeletak di lantai. Aku membaringkan badanku di kasur. Menghirup aroma yang berasal dari selimut yang sering dia gunakan untuk tidur, bau mawar yang selalu ada di dirinya selalu tidak pernah berubah sejak kecil. Benar-benar harum

Ini benar-benar menenangkan hatiku sampai-sampai aku tertawa sambil menutup mataku, setelah puas tertawa, aku menatap langit-langit. Disinilah dia tinggal, memasak makanan untuknya, menghabiskan waktu setelah bekerja.

Aku beranjak dari kasur dan membuka lemari pakaiannya, Ya ampun. Pakaian yang dia punya sungguh sedikit, aku mengambil salah satu kemeja yang dilipat rapi di rak lemari dan menghirup bau yang berada di kemejanya. Benar-benar harum.

Membuka kulkas dan melihat bahwa hanya ada makanan mentah yang dimasukkan ke kotak bekal berbahan kaca dan beberapa snack seperti cokelat, biskuit. Minuman hanya ada 1 jus buah lemon dan air yang dikemas dalam botol air.

Sungguh kamar yang nyaman untuk ditempati, interior-interiornya juga tidak terlalu banyak dan rapi sehingga membawa suasana yang tenang. Kamar mandinya juga tidak diisi terlalu banyak perlengkapan mandi karena dia sedang pergi.

Aku melepaskan sepatuku, mencuci dan mengeringkan kakiku sebelum membaringkan badanku kembali ke kasur. Rasanya aku ingin tidur disini, lagipula dia sedang pergi dan pasti tidak akan ada curiga kalau ada aku disini.

Sebelum mataku tertutup, aku hanya membayangkan memeluk badannya yang hangat dan mengelus rambutnya yang halus. Sungguh akan menjadi pengalaman yang menyenangkan.

Traque vous
Sherlin_VL

Traque Vous ♡︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang