Um

226 21 1
                                    

Enjoy the story~❤️

"Pak Haechan mana?"

"Lah gak tau, Lun. Kok tanya gue. Emang dia gak ada di ruangannya?" - Eva.

"Kalo dia ada di sana, gue gak akan tanya sama lo."

"Oh! Gue tadi liat dia lagi makan di kantin," - Eva.

"Di kantin?? Jam segini?? Aduh! Dia lupa atau gimana sih?! Hari ini tuh ada meeting sama client penting! Kalo sampe dia telat, kelar gue!"

"Tadi udah gue kasih tau, Lun. Samperin aja sana," - Eva.

"Gak usah, tuh orangnya udah balik."

"Bisa-bisanya lo demen sama orang modelan begitu, Lun" Eva ketawa.

"Sstt!" Gue melototin dia.

"Ayo, meeting" - Pak Haechan.

"Meeting apa ya, pak?"

"Gak ada meeting? Oke, saya mau tidur dulu sebentar" - Pak Haechan.

"Pak!"

"Eh buset, kaget gue" - Eva.

"Iya-iya, ayo kita berangkat" - Pak Haechan.

"Astaga."

"Sabar, Luna sabar" - Eva.

"Gue berangkat, Va."

"Hm, hati-hati" - Eva.

At 12:00 PM

"Lo kenapa merengut begitu?" - Eva.

"Gimana gak merengut coba? Lo bayangin ya, ah tau ah!"

"Apaan sih? Gue suruh bayangin apaan?" - Eva.

"Gak usah, gak usah dibayangin."

"Meeting lo gimana? Lancar kan?" - Eva.

"Iya lancar, tapi ada aja yang bikin gue emosi."

"Sabar, Lun. Lo kan tau kelakuan bos kita yang satu itu emang begitu," - Eva.

"Beda banget sama abangnya, Va. Andai aja waktu itu gue isi posisi sekretaris buat abangnya, kesabaran gue gak akan dikuras kayak gini."

"Itu namanya takdir. Kali aja nanti takdir cinta lo itu Pak Haechan," - Eva.

"Bisa-bisanya gue naksir sama orang modelan begitu, lagi rusak kali ya mata gue."

"Sekarang lo masih naksir dia?" - Eva.

"Menurut lo?"

"Lo masih naksir dia," - Eva.

"Gak tau. Mikir dua kali gue kalo kelakuannya masih di luar nalar begitu."

"Justru itu kan yang bikin lo demen sama dia?" - Eva.

"Apa? Gak! Bukan itu!"

"Halah, pake gak mau ngaku segala. Gue tau kali," Eva ketawa.

"Hah! Intinya, gue bakal tarik perasaan gue kalo kelakuan dia masih kayak gitu."

"Tapi ya, dia tuh ganteng loh. Siapapun yang ketemu dia pasti bakal langsung jatuh cinta sama dia," - Eva.

"Ya gue tau. Dia tuh sebenernya dewasa kok pemikirannya, perhatian juga sama karyawan-karyawannya."

"Lo yakin bakal narik perasaan lo ke dia?" - Eva.

"Kayaknya gak. Biarpun dia suka bercanda, tapi gue tau kalo dia itu sebenernya cowo yang bertanggungjawab."

"Kenapa lo gak jujur aja sama dia?" - Eva.

"Lo gila? Bisa kelar karir gue disini, Va."

"Kayaknya dia lagi naksir sama cewe deh," - Eva.

CEO Banyak Tingkah - NCT Haechan [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang