♡ Happy Reading ♡
Seperti angin yang datang tiba-tiba, memberi kesejukan di saat panasnya mentari membakar bumi. Membuat tubuh terasa nyaman dari rasa gerah yang menyelimuti.
Si pemilik mobil turun. Mendekati Ibu dan anak yang duduk di bangku halte.
"Aku antar aja, ya? Nanti bisa telat kalau menunggu bus-nya datang," ujarnya.
Nahee terdiam. Ia tidak langsung menolak. Namun, sang putra malah ingin diantar. Ia penasaran bagaimana rasanya menaiki mobil sport katanya. Nahee sangat lemah dengan permintaan Zeha. Ia pun menyetujuinnya, walaupun merasa canggung.
Seperti pria gentle lainnya, ia membukakan pintu untuk Nahee. Menjaga agar wanita itu aman sampai duduk di dalam mobil. Pun Zeha, ia diangkat dan didudukkan di bagian jok belakang.
Dalam perjalanan, hanya ada suara kendaraan lain yang melintas. Nahee memalingkan wajah sembari menatap jalanan.
"Na, kamu ikut nggak, nanti malam?" tanyanya memecah keheningan. "Bawa Zeha juga sekalian. Biar rame."
Setelah dipikir-pikir, Nahee juga butuh ketenangan. Ia sudah sangat pening dengan tingkah suaminya yang seperti orang asing.
"Gimana?"
"Iya."
"Iya, apa?"
Nahee menghela napas. "Iya, aku bakal dateng. Puas?"
Si tampan terkekeh. Zeha tentu tidak mendengar. Ia sibuk dengan mainan yang ada di mobil Taehyung. Sepertinya sengaja disiapkan untuk menarik perhatian Zeha. Pria ini sangat pintar merebut hati anaknya untuk mendapatkan Ibunya. Seperti menyelam sambil minum air, 'kan?
Mereka pun sampai di sekolah. Lagi, ia membukakan pintu untuk Nahee. Menggendong Zeha agar turun lebih mudah.
"Belajar yang rajin, ya, Boy." Ia mengelus surai Zeha.
Zeha merespons sambil memberi hormat. "Siap, Daddy."
Shi Rae yang mendengar Zeha memanggil begitu sampai melonggo. Si pria melambaikan tangan menyapa Shi Rae juga.
"Na, itu tadi Zeha manggil gitu maksudnya apa?" tanyanya penasaran.
Nahee mendengkus kesal. "Aku juga mau protes. Tapi, dia beralasan biar akrab. Zeha malah happy banget sama dia."
Astaga, Shi Rae sampai speechless dengan penjelasan Nahee. Namun, segera atensinya teralih oleh luka memar di lengan Nahee.
"Ini kenapa?"
"Hm? Ah, nggak, kok," kilahnya.
Belum sempat Shi Rae bertanya lagi, tiba-tiba Zeha menyelah. "Bu, aku masuk sama Kak Hwan dulu, ya."
"Iya, Sayang. Hati-hati, ya." Nahee mencium kening putranya. Begitupun Shi Rae.
Ibu dari Hwan ini masih penasaran. Bukannya ingin ikut campur, ia hanya takut mental Nahee terganggu.
"Na, semua baik, 'kan?" tanyanya melanjutkan.
Nahee menunduk sambil terisak. Tangisnya pecah dan Shi Rae memeluknya erat. "Maaf, udah minta kamu bertahan. Kamu dan Zeha berhak bahagia, Na."
Shi Rae ikut geram. Kali ini, ia mendukung perpisahan Nahee. Sebab, Ill Woo dinilai sangat keterlaluan. Memang saat itu Shi Rae dan Ye Ran menyarankan untuk bertahan jika bisa. Namun, apabila sebaliknya, Nahee boleh menyerah saja.
Waktu pun berlalu begitu saja. Zeha sudah pulang diantar oleh Shi Rae. Ia juga berjanji akan menjemputnya nanti. Ye Ran pun rencananya hendak menginap di Seoul.
KAMU SEDANG MEMBACA
PILIHAN (Kumpulan Cerita Pendek)
FanfictionJudul : Pilihan Genre : Married-life, romance, slice of life, family, triangle love, tragedy Cast : Kim Nahee, Jung Ill Woo, Kim Taehyung, atc. Penulis : Al Zhea Vallerie Blurb Dua buah roda yang saling terhubung tampak begitu kuat. Selalu beririn...