💌 : hujan

1.3K 184 2
                                    

Siswa yang menolong Zhang Hao hari itu adalah Sung Hanbin yang kebetulan belum pulang karena piket pada hari itu.

"Udah di periksa kak, aman semua kok."

Zhang Hao hanya mengangguk dan bergegas pergi dari sana ingin segara menghilangkan rasa malunya.

Tetapi Hanbin sedari tadi malah mengikuti Zhang Hao berjalan di sebelahnya.

"Jangan sokap, lo ngapain ngikutin gua."

"Gua juga mau pulang kali kak."

Zhang Hao tidak bisa berkutik lagi, berakhir pasrah membiarkan Hanbin berjalan di sebelahnya.

"Kak Hao pulang naik apa?" ucap Hanbin sambil menoleh ke arah Zhang Hao.

"Gausah kepo, peduli amat."

Sesampainya di depan gedung sekolah, Zhang Hao yang seharusnya bernafas lega malah semakin merenggut kesal pasalnya hujan malah turun dengan sangat deras, dia selalu pulang dengan berjalan kaki dan hari ini Zhang Hao lupa untuk membawa payung.

Sudahlah hanya hujan saja, Zhang Hao berniat untuk menerobos hujan.
Tetapi baru melangkahkan kaki tangan Zhang Hao sudah terlebih dahulu di tahan oleh Hanbin.

"Jangan nerobos hujan, pulang bareng sama gua aja kak."

"Ogah, hujan doang gabakal bikin gua mati."

Hanbin menghela nafasnya, kenapa pemuda manis di hadapannya ini sangat keras kepala.

Sebelum Zhang Hao kembali menerobos hujan, Hanbin menarik tangan Zhang Hao membawanya ke arah parkiran.

---

"Sialan lo, udah gua bilang gua ga mau."

Sekarang Zhang Hao sudah berada di mobil Hanbin, terpaksa berakhir di sana karena paksaan yang dilakukan oleh Hanbin.

"Kak hao bawel, alamat lo dimana kak?"

Zhang Hao hanya diam enggan untuk sekedar menjawab pertanyaan Hanbin.

"Oh lo maunya nginep di rumah gua ya kak? Boleh aja sih." goda Hanbin karena tidak kunjung mendengar jawaban dari Zhang Hao.

Zhang Hao mendelik kan matanya ke arah hanbin "Siapa yang bilang gitu ya, si anjing."

"Lah lo ga jawab kak, btw nama gua Sung Hanbin kak bukan 'si anjing'."

Pada akhirnya Zhang Hao memberikan alamat rumah nya ke Hanbin, sangat memalukan pikir Zhang Hao.

Lama-lama pipi Zhang Hao yang mudah untuk memerah kembali memerah karena malu.

"Pipi lo kenapa merah banget kak?"

Zhang Hao menatap tajam ke arah hanbin "Bacot lo, emang kalo pipi gua merah kenapa jing, gabakal bikin lo mati juga."

"Emang ga bakal bikin mati, cuman lo kaya gini gemes banget kak."

Zhang Hao kembali memelototi Hanbin "Sung Hanbin bangsat, besok awas aja."

Hanbin hanya terkekeh melihat tingkah laku Zhang Hao

Mungkin waktunya untuk Hanbin berhenti menyukai Zhang Hao secara diam-diam, kali ini Hanbin harus mengejar cintanya ke pemuda manis itu.

...

L.O.V.E ; 𝗕𝗜𝗡𝗛𝗔𝗢Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang