💌 : date?

1.1K 168 4
                                    

Hari weekend, Zhang Hao merasa suntuk berada di rumah. Dirinya pun berniat untuk pergi ke cafe.
Dan tentu sebelum itu dirinya ingin mengajak xiaoting terlebih dahulu.

Dan tentu sebelum itu dirinya ingin mengajak xiaoting terlebih dahulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Awalnya Xiaoting hanya berniat untuk menggoda Zhang Hao

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Awalnya Xiaoting hanya berniat untuk menggoda Zhang Hao.
Tetapi ide itu bukan ide yang buruk? Pikir xiaoting.

Membaca pesan xiaoting, Hanbin pun bergegas untuk bersiap-siap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Membaca pesan xiaoting, Hanbin pun bergegas untuk bersiap-siap.

---

Zhang Hao menyesap susu hangat pagi itu, memandang pemandangan jendela di cafe.

Hanbin yang tidak jauh dari sana segera memesan coffe dan segera pergi ke tempat duduk Zhang Hao.

"Pagii kak hao, pemandangannya indah banget ya?" sapa Hanbin memberi senyum manisnya.

Zhang Hao yang sedang menyesap susu nya pun langsung tersedak karena kaget melihat kehadiran Hanbin "Anjing, kok lo lagi sih!?"

"Gatau mungkin dunia ngedukung kita sekarang, jadi ini date pertama kita ya kan kak?"

"Date pala lo! Ogah gua nge date sama lo."

Hanbin terkekeh gemas "Lucuu banget sih kak."

Zhang Hao pun binggung perasaan dirinya selalu berkata kasar ke Hanbin kenapa semua hal itu dianggap lucu.

Zhang Hao mencoba memasang wajah segalak mungkin "Lo bisa pergi ga? hari terburuk gua itu setiap ketemu lo, dasar Hanbin sialan."

"Kak gausah gitu wajahnya, makin gemes tauu, Buruan jadi pacar gua dong."

"Apasih, aneh lo. Apa-apa dibilang gemes."

"Soalnya semua yang lo lakuin itu gemes banget kak? Aku juga heran kok bisa ada orang selucu lo kak."

Zhang Hao yang baru dipuji seperti itu merasa tersipu malu (?), karena selama ini dirinya hanya mendengar hujatan orang tentang sifat buruknya.

"Pipi lo merah lagi kak, lucu. Salting ya?"

Zhang Hao reflek menutup kedua pipinya lalu segera memukuli Hanbin "Hanbin sialan, mati sana lo."

Zhang Hao tiba-tiba berhenti memukuli Hanbin karena mendengar suara hujan yang deras.

Sial dirinya harus pulang berjalan kaki, bagaimana bisa pulang jika seperti ini? Dia tidak membawa uang lebih bahkan untuk sekedar naik aplikasi antar-jemput online.

Disisi lain Hanbin malah tersenyum lebar melihat hujan turun dengan deras.

"Apa lo senyum-senyum!"

...

L.O.V.E ; 𝗕𝗜𝗡𝗛𝗔𝗢Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang