13.Togetherness

315 196 21
                                    

Happy Reading
♡♡







Kami semuanya berpamitan pulang Lina dan Haechan mampir ke sungai Han, di tempat ini begitu rame tidak pernah sepi anginnya saja begitu sejuk, terasa beban pikiranku juga hilang begitu saja.

Haechan menyanyikan sebuh lagu yang membuatku ingin rasanya tertidur, kudengar suaranya yang begitu merdu aku melihatnya sembari tersenyum, aku tak tau dia menyanyikan lagu apa aku merasa tak pernah aku mendengarkannya.

"Waahh bagus sekali" sembari berdiri memberikan sebuah tepuk tangan untuknya. "Kapan-kapan ajarkan aku juga, menyanyi seperti mu"

Pria itu mengangguk pelan seperti mengiyakan, aku tersenyum lebar saat ia mengangguk.

"Lin seandainya aku tak berada di deketmu, apa yang akan kamu lakukan?"

Aku sedikit tak mengerti dengan ucapannya. "Apa maksudmu berbicara seperti itu?" tanya ku sedikit bingung dengannya.

"Seandainya aku tak ada lagi di dunia ini, apakah kamu akan mengikhlaskan diriku?"

Aku penepuk pundaknya pelan. "Apa yang kau bicarakan? Jangan bercanda padaku, aku tidak suka leluconmu"

"Aku mengatakan seandainya"

"Sudah, aku tidak ingin kau bicara soal itu lagi padaku!"

Hari mulai gelap Haechan mengantarku pulang. Sesampainya di rumah, kini dia pergi sembari melambaikan tangannya, aku membalas lambaiannya dan bergegas masuk, kulihat tatapan kak Karina seperti biasa yang begitu mengerikan.

Aku sedikit bingung apakah aku mempunyai masalah padanya? Apakah aku pulang terlalu malam? Kak Karina tanpa banyak berpikir dia langsung menarikku, dia menyiksaku tanpa belas kasihan.

Kini kak Karina menghajarku seperti bukan seorang manusia lagi. Kini aku berteriak begitu kesakitan dia tak menghiraukannya, di ambilnya kayu di hantamnya ke tulang belakangku.

Tubuhku yang begitu kecil, tak kuat lagi. Dia terus menghajarku sampai luka-luka yang begitu mengerikan.

"Kak sakit kak, kak kumohon hentikan"

Sudah puas kak Karina menyiksaku kini dia pergi meninggalkanku yang tergeletak begitu saja, darah sudah di mana-mana Winter dan Lia pulang mereka melihatku terbaring di lantai dengan kondisi yang begitu parah.

Mereka melihatku ketakutan mereka berdua langsung membawaku kerumah sakit, kini aku tak sadarkan diri sudah beberapa hari.

Selama aku di rumah sakit dengan kondisi koma, ternyata yang merawatku Haechan dan teman-temanku.

Setelah beberapa hari aku terbangun dari koma ku. Aku merasa bosan berada di dalam. Kini Haechan mengajakku berjalan-jalan keluar, kami berada di belakang taman rumah sakit, aku merasahkan angin sepoi-sepoi yang sejuk yang sudah lama aku rindukan.

"Aku sangat rindu dengan suasana seperti ini" aku menoleh kearah pria itu.

"Apakah suasana hatimu membaik? Aku juga rindu dengan senyumanmu. Kamu sudah lama tertidur membuatku frustasi" sembari memegang tanganku.

"Sekarang aku sudah terbangun dari tidurku, dan kamu akan melihat senyumku selalu"

Tak lama kemudian teman-temanku menghampiriku, Sakura dan Wendy langsung memelukku begitu erat membuat tubuhku terasa sakit.

"Aku sangat merindukanmu"

"Apakah ada yang sakit? Maaf kalau aku memelukmu begitu kuat"

"Bagainmana keadaan kalian?" tanya Lina.

[✔️] Matahari KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang