Bab 10. Mission

27 6 2
                                    

Perjalanan singkat seorang anak untuk mencari kebenaran dari rahasia kehidupan.

.

"Bagaimana caranya aku bisa keluar dari istana tanpa ketahuan? Fane, kau pasti tahu sesuatu." Ujar Noello setelah ia selesai depan kudapan siangnya. Fane yang baru saja menuangkan kembali teh melati untuk tuannya menatap heboh.

"Tu-tuan mu-muda."

"Apa? Kenapa kau jadi latah?"

Noello menatapnya dan baru saja tersadar akan kondisi mereka. Segera ia mengambil teko teh yang masih dipegang Fane dan meletakkannya kembali ke meja. Anak itu tersenyum kecil atas tindakannya

"Tenanglah, aku tidak keluar untuk mencari ibu. Ada sesuatu yang perlu kulakukan diluar." Jelas Noello mencoba menenangkan Fane yang masih juga panik.

"Tuan muda, hal-hal yang ada diluar istana masih sangat tabu bagi anda. Sebaiknya anda perlu menyiapkan diri untuk pertemuan dengan Yang Mulia Putra Mahkota."

"Sepertinya Kardinal Kylie telah menyelesaikan diskusinya dengan Yang Mulia. Tapi, bukankah akan ada rapat besar dalam waktu dekat ini?"

"Bagaimana anda tahu, tuan muda?"

"Pelayan-pelayan itu memiliki mulut yang cukup berisik dan melupakan keberadaanku." Senyum anak itu bangga.

"Tapi anda tidak diijinkan untuk keluar dari istana. Mereka memiliki sistem pertahanan yang kuat."

"Bukankah kau bisa keluar-masuk selama ini. Jadi, untuk membantuku keluar bukan hal sulit, kan? Aku hanya butuh 3 hari. Hanya 3 hari untuk menyelesaikan masalahku. Aku membutuhkan bantunmu, Fane." Bujuk Noello memelas membuat Fane tak kuasa melihat betapa gigihnya anak itu berusaha membujuknya

"Anda ingin kemana, tuan muda? Saya akan mengantar anda dengan selamat."

Ah, benar-benar pelayan setia.

"Aku ingin ke barat daya." Ujar anak itu sambil menyamankan posisinya dan hal itu malah membuat sang pelayan, Fane Barnard terkejut dan wajahnya langsung pucat.

"Apa yang anda ingin lakukan disana, tuan muda. Daerah barat daya sangat berbahaya. Disana hidup makhluk-makhluk buas yang tak suka diganggu oleh manusia. Disana adalah daerah kekuasaan Kekaisaran Faroe, anda tidak bisa sembarangan memasuki tempat itu tanpa ijin."

"Karena itu aku harus kesana dan aku ingin kau merahasiakannya dari semua orang. Tenang saja, aku memiliki pengecualian khusus." Senyum Noello merasa lucu akan kekhawatiran pengawal pribadinya itu.

"Tuan muda, saya ingin mengingatkan bahwa anda memiliki pertemuan dengan Yang Mulia Putra Mahkota terkait status pembelajaran anda. Selama anda dalam pengawasan istana, anda tidak bisa keluar bahkan melakukan perjalanan yang berbahaya itu. Saya harap anda memikirkannya lagi, inti spiritual anda baru saja terbentuk." Peringat sang pelayan mencoba mengingatkan tuannya itu bahwa ada acara yang lebih penting dari pada menyerahkan diri ke bahaya diluar sana.

"Bukankah ke barat daya memerlukan waktu hanya sehari? Aku hanya butuh 3 hari. Selama 3 hari itu tolong amankan posisiku disini dan aku akan kembali sebelum aku bertemu Putra Mahkota." Yakin Noello menatap sang pelayan.

"Anda yakin tidak apa-apa, tuan muda? Anda tahu bahwa ini belum genap 1 tahun setelah kasus kematian Nona Ashera diselidiki. Saya tidak ingin hal buruk menimpa anda lagi, karena jika hal itu sampai terjadi, kediaman Duke Flèur-"

"Fane Barnard." Panggil Noello menatap pria itu serius.

"Percayalah padaku. Bukankah kau yang paling setia untukku?" Sempat ada keraguan di wajah Fane sebelum pelayan itu menyanggupi permintaan tuan mudanya itu.

Interlude : The Soul of Heaven EmperorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang