Bab 5. Anomaly

22 7 0
                                    

Tubuh yang disemayamkan pun masih memiliki cerita yang belum berakhir.

.

"Kenapa kau mendukungnya? Bukankah kau sedang mengusut kasus ini?" Kieran datang berkunjung ke Pavillium Phoenix dan mencerca Arthur dengan pertanyaan menuntutnya.

"Arthur?"

"...."

"Apa kau pernah berpikir bahwa Duke Flèur sedang menyembunyikan sesuatu?"

"Aku sedang mencoba menutup akses mereka, untuk sementara kita akan melihatnya dari putra mereka." Arthur akhirnya membuka suaranya.

"Noello itu juga terlihat mencurigakan. Mereka benar-benar mengeluarkannya setelah insiden besar dalam keluarga mereka."

"Dia adalah produk cacat, pasti ada alasan mereka menyembunyikannya selama ini. Aku akan menyelidikinya bersama Kardinal."

Kieran menatap Putra Mahkota yang terlihat kurang tidur itu. Sepertinya sebulan semenjak kematian tak terduga Ashera Flèur, pria itu memiliki waktu istirahat yang kurang.

"Beritahu pelayan untuk menyiapkan sesuatu untuk menenangkan Putra Mahkota. Yang Mulia butuh istirahat." Perintah Kieran pada seorang pelayan yang berdiri tidak jauh dari mereka.

*******

Noello akhirnya dibawa secara resmi memasuki istana keesokan harinya. Anak itu bertemu dengan seorang Kardinal yang diutus untuk mengawasi dan mengajarinya melatih inti spiritualnya. Noello bahkan masih terlihat kaku dan gugup ketika dibawah untuk mengenal tempat-tempat yang akan menjadi rumah barunya. Anak itu ditempatkan di Pavillium Lotus, dimana rumah bagi para tamu penting kerajaan biasanya tinggal.

"Ini akan menjadi tempat tinggal Noello yang baru?" Tanya anak itu menatap Fane disampingnya.

"Apakah anda menyukainya?" Senyum pria itu membawa tuannya itu memasuki Pavillium.

"Banyak bunga lotus. Rumahnya bagus tapi ini sangat besar, lebih besar dari kamar Noello di rumah ayah." Seru anak itu sambil menatap hamparan bunga lotus sepanjang jembatan yang akan membawa mereka memasuki pavillium tempatnya tinggal.

"Anda akan segera terbiasa. Mulai besok tuan muda akan melakukan audensi pagi di depan Yang Mulia Putra Mahkota sebelum memulai pembelajaran anda di istana." Ingat Fane pada jadwal Noello. Anak itu hanya menyerit sejenak sebelum menggangguk.

"Apakah anda tidak nyaman?"

Noello menatap Fane sebentar sebelum mengalihkan perhatiannya.

"Sebenarnya... ini apakah Fane bisa merahasiakannya?" Tanya anak itu ragu sebelum mendapat jawaban oleh pengawal pribadinya itu. Fane Barnad kembali tersenyum dan mengangguk menyanggupi permintaan tuan muda kecilnya itu.

"Noello tadi merasa Nona Ashera sepertinya ada di dalam istana. Apakah ini hanya perasaan Noello? Rasanya sangat asing." Ujar anak itu membuat Fane bungkam mendengar fakta itu.

Sebenarnya Fane Barnard bukan tidak tahu bahwa Istana telah menyegel tubuh Nona Ashera Flèur dan melakukan ritual pemanggilan jiwa. Istana terutama Putra Mahkota sangat curiga akan kematian Nona Ashera. Namun, semua itu sebenarnya sangat rahasia dan hanya diketahui oleh beberapa orang penting. Seperti Fane yang mengetahuinya karena ia adalah perwakilan orang dari kediaman Duke Flèur yang mengantar tubuh Nona Ashera memasuki Istana.

"Anda bisa merasakan keberadaan Nona Ashera?" Seru Fane, berusaha menutup keterkejutannya.

Noello mengangguk pelan.

"Noello pernah bertemu Nona Ashera sekali dan kesan Nona Ashera masih diingat Noello, bahkan keberadaan Nona Ashera tidak bisa Noello lupa. Nona Ashera memiliki orang-orang yang menjaganya. Noello pernah melihatnya." Ungkap anak itu lagi, membeberkan sebuah rahasia yang bahkan membuat Fane lupa untuk mengatur ekspresinya.

Interlude : The Soul of Heaven EmperorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang