Bahkan hanya dengan melihat dan mendengar namanya, kerinduan itu membuatnya tersayat.
.
Noello sedang duduk melamun dengan buku bacaan di depannya. Anak itu baru saja selesai dari kelas paginya dan kembali ke Pavilliumnya. Sekali lagi Noello merasa kehidupan sebelumnya tidak jauh berbeda dengan yang sekarang. Noello masih dibatasi untuk kegiatannya dan pertemuannya dengan orang luar. Bahkan audensi paginya untuk menyapa Putra Mahkota dihentikan sepihak oleh yang bersangkutan. Dengan dalih kesibukan tugasnya dan kasus kematian Ashera yang belum menemukan titik terang, Arthur enggan bertemu dengan Noello.
"Kapan Noello bisa bertemu ibu?" Ujar anak itu lesuh membalik buku bacaannya tanpa minat.
Fane Barnard, pengawalnya bahkan dipindah tugaskan oleh sang ayah dan ditarik dari istana untuk sementara demi menyelidiki kasus kematian Ashera. Menyisahkan Noello sendirian dalam istana tanpa seorang yang dapat menemaninya. Bahkan ia telah dikurung di dalam istana selama sebulan ini, namun kasus kematian Ashera belum memiliki perkembangan. Bahkan Noello berpikir bahwa istana menutupnya atau sang ayah menyulitkan penyelidikan istana.
"Huh?"
Seketika anak itu seakan teringat sesuatu dan bergegas turun dari kursinya dan berjalan mendekati lemari kamarnya. Mengeluarkan tas yang sempat dibawahnya dari kediaman Duke Flèur. Senyum anak itu menjadi cerah saat mengeluarkan sebuah buku kecil yang terlihat usang dimakan waktu.
"Untunglah Noello sempat membawa buku kesayangan ini. Ugh, Noello ingat menulis sesuatu yang ajaib." Girang anak itu membuka setiap lembaran dalam buku usang itu.
Nyatanya buku itu telah menemani anak itu 8 tahun selama ia hidup di dalam kediaman Grand Duke Hill. Anak itu memiliki kebiasaan menuliskan setiap kegiatannya. Setelah diajari menulis dan membaca oleh seorang nanny di kediaman Grand Duke Hill, Noello selalu menulis hal-hal yang menurutnya penting dan menarik di dalam buku yang diberi sebagai hadiah Grand Duke Hill padanya. Anak itu mengisi buku itu dengan cerita-cerita menariknya yang suatu saat ketika bertemu sang ibu akan berbagi bersamanya dan menceritakan kehidupannya selama menunggu sang ibu.
"Huh, bukankah ini yang selalu didengar Noello saat bersembunyi dari Nanny Merry." Senyum anak itu membaca beberapa kalimat acak yang ditulisnya. Sedikit mengobati rasa bosannya di dalam kamarnya itu.
Anak itu segera bangkit dan duduk kembali di kursinya dan berniat menulis sesuatu yang menarik di dalam buku usang itu lagi. Namun sebelum anak itu mencari halaman kosong yang bisa dicoret-coretnya, ia tak sengaja membuka lembaran yang entah kapan ditulisnya. Anak itu terlihat serius membacanya sebelum membeku di tempatnya. Bahkan pena yang dipegangnya jatuh begitu saja dan tak dihiraukannya lagi.
"Ini mantra sihir yang sering diucapkan Paman, sejak kapan Noello menulisnya?" Bingung anak itu tersadar dari rasa terkejutnya tadi.
Segera ia membalik-balikkan lagi halaman buku usang itu dan kembali menemukan sesuatu yang pernah dicatatnya. Sebuah mantra sihir lagi yang pernah didengarnya dari Ashera, selama kakak perempuannya itu berkunjung ke rumah Grand Duke Hill. Bahkan ia menemukan kalimat sihir yang pernah diajarkan Ashera padanya. Seketika senyum cerah kembali mengembang di wajah anak itu. Seperti menemukan harta karun berharganya, anak itu tertawa puas.
"Beruntung Noello tidak lupa membawa buka diary ini. Terima kasih Nanny, berkat Nanny Noello menemukan cara untuk keluar dari istana. Ugh, kenapa tidak dari dulu Noello mencobanya." Ujarnya disela-sela kesenangannya.
"Hehehe.... uh, tapi Noello masih kurang pengalaman untuk belajar sihir." Keluh anak itu teringat akan kelemahannya selama ini.
******
KAMU SEDANG MEMBACA
Interlude : The Soul of Heaven Emperor
FantasyTittle : Interlude "The Soul of Heaven Emperor" Genre : Fantasy, Mitologi, Semi Action, Romance, Sci-fi, Shounen Ai, Bromance Status : Ongoing Publish : [22.11.23 - ] Author : Khey NocQend Subtittle : Indonesia Deskripsi: "Love starts from closene...