DAKARA

Prolog

Membangun rumah tangga atas dasar cinta atau menikah dengan orang yang dicintai merupakan impian semua orang. Namun, hal ini tidak berlaku bagi pasangan yang akan melaksanakan pernikahannya, antara Dipta Yashaskar dengan Jesvhara Esha Kalanar. Sebentar lagi keduanya kini akan terikat dengan ikatan suami istri sah secara agama maupun hukum.

Pernikahan atas dasar perjodohan? Rasanya sangat kuno sekali jika jaman sekarang masih ada yang melakukan perjodohan pernikahan. Ya walau sebenarnya tidak semua pernikahan karena perjodohan itu gagal, namun tak sedikit juga yang tidak beruntung dan berakhir perceraian. Eh, naudzubillah..

Menikah di usia muda, bahkan bisa dibilang sangat muda.. rasanya entah sudah seperti apa, membayangkannya saja sudah muak.

Ketika remaja di usia 17 tahun an sibuk main sana sini, bebas melakukan segalanya.. sedangkan Esha, tidak akan bisa sebebas itu karena telah terbelenggu oleh ikatan pernikahan dengan seorang pria yang usia nya tergolong cukup jauh, sekitar 11 tahun diatasnya.

Dipta, seorang guru sekaligus pebisnis muda yang telah menginjak usia 28 tahun terpaksa menikahi siswi nya sendiri akibat perjodohan yang dirasa sangat kolot. Dan apa ini, mengapa harus siswanya sendiri? Jika dibayangkan rasanya kenapa seperti pedofil sekali menikahi siswanya sendiri. Namun bagaimana lagi? Perintah tetap perintah, sekalipun perihal pernikahan yang notabene nya bakal seumur hidup.

🦋🦋🦋

De Morgan café

14:25

"HAH? YANG BENER AJA LO?!", Teriak Saras cukup keras karena terkejut atas apa yang diucapkan Esha kepadanya. Saras Dhiyantika Putri, dia adalah salah satu teman dekat Esha semasa SMA ini, teman satu kelas, teman seperjuangan, pokoknya teman segalanya.

"Yang santai Ras, kita dengerin dulu penjelasan Esha", Tutur Aluna menenangkan Saras temannya. Aluna Maheswari, si cewe kalem tapi suka absurd. 11:12 lah sama Esha dan Saras, beda nya cuma dari fisik doang, dalemnya mah sama. Ia juga teman sekelas Esha dan Saras, kalau ada Trio Macan, maka mereka adalah Trio Ubur-ubur.

"Gua gatau juga Ras, Lun. Gua masih sedikit shock soal ini, gua belum siap tolong", Jelas Esha dengan tatapan sendu nya. Sejujurnya Ia belum sepenuhnya menerima perjodohan ini, banyak sekali yang dipikirkannya atas resiko semua ini. "Terus, lo mau gimana Sha?", Tanya Saras khawatir.

"Gatau Ras, gua bingung pengen pecah rasanya ini kepala. Mana acara nikahan nya abis lebaran ini, sisa 2 bulan nasib gua buat jadi jomblo happy", Tuturnya sedih sedikit frustasi.

"Kabur aja sih Sha, kalo lo emang belum mau nikah. Seumur hidup itu bukan waktu yang sebentar. Ini lo aja belum kenal banget sama cowonya, siapa dia, orangnya kaya gimana. Nanti kalo dia udah ada cewe gimana? Alamat disangka pelakor lagi lo" Ucap Aluna semakin membuat pikiran Esha semakin berkecamuk, dia benar benar bingung harus bagaimana.

"Emang cowo nya siapa dah Sha? Lo pastinya udah ketemu kan?", Tanya Saras bergantian.

"Sebenernya sih kalian kenal, cuma aneh aja rasanya gua mau ngasih tau. Malu Ras, Lun"

"Yaelah kenapa harus malu sih Sha, emang siapa tuh cowok? Om om? Kakek kakek? Pake malu segala lo"

"Ck, masalahnya dia tuh..", Ujar Esha menggantung.

"Dia apa?", Tanya Aluna memastikan.

"Dia tuh itu.."

"Dia apa Sha??", Desak Saras.

"Dia tuh eumm.. nungguin yaa??" Jahil Esha sambil mencolek dagu Saras.

"Dia apaan sih sempak? malah colak colek, jijik" Tanya Saras tak sabaran.