Pesta Pernikahan20:23
Tiba juga setelah perbincangan 2 bulan itu, sesuai perkataan orang tua nya, pernikahan ini akan dilangsungkan setelah lebaran. Tak terasa juga begitu cepat rasanya, sekarang Esha sudah sah menjadi istri orang. Gadis kelas 11 SMA yang sebulan lagi menginjak kelas 12 SMA itu sekarang memiliki kewajibannya melayani suami sekaligus gurunya sendiri, sedikit geli juga sebenarnya.
Pernikahan antara Dipta dan Esha sebenarnya tidak begitu mewah, hanya dilakukan pesta sederhana dengan mengundang beberapa kerabat dekat, sahabat, dan mungkin beberapa teman bisnis keluarga mereka masing masing. Walau begitu, bagi Esha acara seperti ini sungguh melelahkan. Ingin rasanya Ia segera ke kamar dan merebahkan badannya. Entah, namun seluruh badan nya terasa pegal atau mungkin ada beberapa bagian yang encok akibat kelelahan.
"Ini sampai kapan si, Ya Allah aku capek. Kaya nya bentar lagi tulangku bakal pada remuk sih aslian". Ucap Esha merengek ingin istirahat. Hal itu membuat pria disampingnya menoleh, dan merasa iba.
"Ini kaya nya udah selesai, tinggal temen temen bisnis papa sama ayah doang. Kamu mau istirahat?" Tanya Dipta lembut.
"Kelarin elah, udah ge ayo balik. Asli saya cape banget pak!"
"Ya sudah bentar, saya tanyain mama dulu boleh balik atau ga. Kamu duduk disini dulu, mau saya ambilin minum?"
"Gausa deh, minumku masih kok. Cepet deh tanyain, encok nih encok".
"Ga sopan kamu Sha", Ujar Pak Dipta sebelum meninggalkan Esha.
Sebenarnya Esha sendiri masih banyak pikiran berkecamuk di otaknya, perihal sekarang sudah menjadi istri orang.
"Cepet banget gua udah jadi istri orang, padahal kan gua masih pengen foya foya abisin uang ayah. Ya gapapa sih, gantinya gua juga bisa foya foya pake duit laki gua, tapi kalo nanti miskin gimana? Duh, gua ga pengen jadi gembel sebelum ketemu Haechan. Masa iya Haechan mau punya cewe gembel sih. Ga dulu ga dulu, tetap menafkahi suami satu ini walau lagi kere kere nya!".
Begitulah kira kira obrolan absurd Esha dengan dirinya sendiri, emang agak lain.
Sekitar 5 menit meninggalkan Esha, akhirnya Dipta kembali dan disusul dengan Mama Gina, Bunda Nayla, serta Mbak Sela.
"Shaa, kamu capek banget ya?", Tanya Mama Gina khawatir.
"Hehe, sedikit kok Ma"
"Sedikit? Tadi kaya nya ada yang bilang mau remuk nih tulangku", Ucap Pak Dipta mengejek.
"Ya gimana lagi, remaja jompo", Balas Esha dengan cengirannya.
"Kamu tuh Sha, baru bentar juga udah kecapean. Perasaan tadi kamu makannya paling banyak, kenapa sekarang loyo begini?", Ucap Mbak Sela sambil menyentil gemas lengan Esha.
"Biarin dong, Mbak kok sirik aja sih", Dengus Esha tidak terima.
"Yaudah yaudah, sekarang kalian berdua balik ke kamar aja istirahat setelah itu tidur. Besok kalian masih harus siap siap buat pindah ke rumah baru", Ujar Bunda Nayla.
"Loh, rumah baru siapa yang Bunda maksud?", Tanya Esha terkejut. Ia pikir, masih tetap tinggal di rumah semasa kecilnya ini.
"Rumah saya Sha, bukannya kamu kemarin udah saya kasih tau?", Jelas Pak Dipta.
"Loh iya tah? Gatau saya lupa Pak"
"Pikun kamu"
"Sudah sudah, intinya sekarang kalian ke kamar aja bersih bersih. Istirahat jangan begadang Sha! Dipta, Esha itu ingetin jangan suka melek sampe malem ya", Ucap Bunda Nayla memerintah.
KAMU SEDANG MEMBACA
DAKARA
Teen FictionMembangun rumah tangga atas dasar cinta atau menikah dengan orang yang dicintai merupakan impian semua orang. Namun, hal ini tidak berlaku bagi pasangan yang akan melaksanakan pernikahannya, antara Dipta Yashaskar dengan Jesvhara Esha Kalanar. Kedua...