TUJUH

23 26 29
                                    

Alan dan Aira kini telah selesai membereskan barang - barang mereka.

"Kael, aku lapar" Ucap Aira sembari memegangi perutnya

"Didapur belum ada makanan, bahan - bahannya juga belum lengkap. Bagaimana kalau kita makan diluar saja? " Tanya Alan

"Boleh. Aku mau makan sushi, ya?"

"Iya, Ayo" Ajak Alan

"Tapi nanti kita mampir ke supermarket dulu, ya? Buat beli bahan makanan nanti" Tanya Aira

"Habis makan sushi saja" Jawab Alan

"Yaudah, ayo"

Mereka segera bersiap siap untuk pergi ke salah satu restaurant sushi terkenal yang ada di kota mereka.

💭💭💭

Mereka berdua baru saja sampai di restaurant Sushi Masa.

"Kita duduk dimana?"

"Gimana kalau kita duduk disitu?" Jawab Aira sembari menunjuk kursi meja yang kosong itu.

Tanpa berlama - lama, langsung saja mereka berdua mendatangi kursi meja itu dan duduk disana.

"Mbak" Panggil Aira sembari melambai lambaikan tangannya kepada salah satu pelayan.

"Sepertinya saya pernah melihat orang ini? Tapi dimana?" Pikir Alan

"E-eh iya, kalian mau pesan apa?" Ucap pelayan yang menghampiri mereka

"Dia sangat mirip dengan Liam, apakah dia Liam? Atau hanya sekedar mirip? Tapi kalau cuman mirip, ini mirip banget seolah olah seperti mereka kembar. Dan kalau benar dia Liam, apakah dia kembali lagi?" Batin sang pelayan yang melihat kearah Alan

"Kamu mau pesan apa?" Tanya aira

"Apa saja" Jawab Alan

"Yaudah, kamu aku pesenin sushi yang udah basi aja" Sahut Aira dengan bola mata malas.

"Jika itu ada dimenu, why not?" Balas Alan dengan santai.

"Bisa bisanya, terus aku harus jawab apa" Batin Aira

"Kenapa diam?" Tanya Alan kebingungan.

"A-ah nggak papa. Kael aku pesenin sushi salmon aja, ya?" Tanya Aira yang baru saja sadar dari lamunannya.

"Kael? Sepertinya dia bukan Liam, tapi aku masih harus menanyakannya" Batin pelayan

"Terserah kamu saja"

"Mbak sushi salmonnya dua, sama oranye juice dua" Ucap Aira

"Baik. Tapi maaf sebelumnya, mas ini namanya Liam bukan?" Tanya pelayan dengan sedikit ragu.

"Bukan, saya Alan" Jawab Alan singkat

"A-ah baiklah. Sepertinya saya salah orang" Ujar sang pelayan yang lalu pergi menjauh dari mereka.

"Sepertinya aku harus menyelidiki ini. Aku sangat yakin kalau dia Liam yang telah menghilang sejak lima tahun yang lalu"  Gumam sang pelayan yang tak dapat didengar oleh siapa pun.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 03, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ALRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang