Chapter 02 - Now he's stuck

2.4K 190 18
                                    

Happy reading!

Vote, comen, follow me!

"Kakak, kenapa membawa itu?" tanya nathan yang melihat alano tengah memasukan beberapa baju kedalam sebuah koper

Alano belum menjawab pertanyaan yang sudah nathan berulang-ulang kali tanyakan, nathan sangat bingung akan di bawa kemana semua baju itu

"Kakak!" nathan menarik kemeja hitam milik alano dengan kesal, tentu ia tak tahan jika di abaikan seperti ini secara terus-menerus

Alano yang merasa adik nya mulai kesal pun berhenti, mata bulat nathan sudah mulai berkaca-kaca dan bibir nya menekuk kebawah

"Aku harus pergi"

"Kakak, pergi kemana?" tanya nya

"Beberapa pekerjaan membuat ku harus pergi, tapi aku tidak akan lama.."

"Tidak. nathan tidak mau kakak pergi!"

"Nathan mengerti lah aku pergi untuk menyelesaikan pekerjaan, aku harus bisa menjadi profesional agar bisa mendapatkan uang lebih banyak untuk menghidupi mu, ketahui lah semua ini untuk mu.."

Nathan menggelang ribut, tubuh kecil nya memeluk alano dengan sangat erat. bagi nathan berada jauh dari kakaknya adalah sesuatu hal yang buruk, bahkan saat alano pergi bekerja sebentar nathan sudah ingin bertemu apa lagi harus pergi beberapa hari. rasanya itu tak mungkin untuk nya

"Hiks..nathan mau kakak, jangan pergi hiks.."

"Nathan, semua ini de--"

"Jika hiks uang membuat than harus berpisah dari kakak, than tidak mau punya uang hiks" tegas nathan dengan tubuhnya yang bergetar

Alano hanya bisa diam dan mengusap perlahan punggung nathan agar tenang, sejujurnya untuk pergi memang ia tak ingin itu tapi jika tak pergi alano akan di pecat dari pekerjaannya

"Kau boleh memegang janji ku, aku akan kembali besok. secepatnya than.."

"Hiks buang tas itu hiks huwaaa.." nathan menujuk koper milik alano, ia tidak mau pria itu membawa benda itu dan pergi sangat lama

"Baiklah aku menurut. aku tidak akan membawa koper, hanya pergi dengan beberapa barang saja okay?"

"Janji hiks"

"Aku berjanji, tapi kau juga harus berjanji berhenti menangis" dengan lembut jemari itu mengusap air mata yang membasahi pipi manis nathan

"Kembali tersenyum untuk ku?" ucap nya lagi, mendapatkan bujukan deri kakanya membuat nathan kembali tersenyum dan ceria kembali

Sebelum pergi semua sudah alano siapkan, mulai dari kebutuhan nathan hari ini dan uang secukupnya untuk nathan. ia juga sudah berpesan agar nathan bisa menjaga diri meskipun tanpa dirinya

"Aku pergi hem? jaga diri mu dengan baik"

Meksipun dalam keadaan masih sangat sedih natahan berusaha untuk tersenyum agar alano juga tidak merasa sedih memikirkan nya, "kakak harus cepat pulang, nathan merindukan kak nono.."

"Dasar kau, ingat perkataan ku jika tidak ada yang penting tetaplah di rumah. snow juga harus kau beri makan karena kucing nakal itu juga tanggung jawab mu"

"Hehe okay.."

"Jangan memasukan nya kedalam kamar ku lagi" peringat alano, beberapa hari yang lalu nathan dengan sengaja memasukkan snow kedalam kamar milik nya, bulu bulu nya yang terjatuh membuat alano sakit. dari awal ia sudah mengatakan jika alergi kucing tapi nathan sama sekali tidak bisa di beri tau

The Omega Doll [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang