Meskipun berdasarkan kamera pengawas milik Ryosuke telah menampilkan kondisi bagian dalam dari Tango House, tetapi bagian luarnya masihlah sama tak tersentuh seperti sebelumnya. Masih berjejer banyak sekali penjaga atau bisa dikatakan anak buah Nagashima yang siap sedia dalam kondisi apapun. Mereka semua menyadari bahwa kedatangan kami tidak membawa maksud yang baik. Terlebih dengan adanya Yura yang merupakan pimpinan tim dan sudah dikenal sebagai anak tunggal Yakuza Minamoto.
Mereka mengenakan kacamata yang kuprediksi memiliki kamera atau sensor infra merah sehingga bisa mendeteksi siapa yang berada di dalam mobil tanpa harus meninggalkan posisinya berdiri. Terbukti dari gerak mulut salah satu dari mereka disertai penekanan dalam mengutarakan 'Minamoto' lalu bergerak menodongkan senjata.
Tanpa harus turun dari mobil pun, mereka sudah paham bahwa kami musuh. Sengaja tim Minamoto membuat pancingan pergerakan seperti membuka pintu mobil dengan perlahan. Seusai yang diduga, mereka dengan sigap langsung menghujani kami dengan peluru. Beruntung, mobil yang kami gunakan anti peluru sehingga siapapun yang ada di dalam tidak terkena dampaknya.
Serangan beruntun dari mereka membuat mereka kehabisan peluru. Lantas, ketika ada waktu jeda pada saat tim musuh telah memulai gerakan untuk mengisi kembali senjata mereka, di kesempatan itulah kami mulai turun dan memberikan serangan balasan secepat mungkin.
"Ah, sial!" Aku mengumpat. Hampir saja satu peluru mengenaliku jika tidak segera menghindar dan berguling ke arah samping.
Target tembakan mereka rata-rata di atas, sekitar area pinggang sampai kepala. Sehingga ketika aku mengambil tindakan dengan tengkurap di lantai untuk sepersekian detik, mereka tidak segera mengubah arah tembakan dikarenakan anggota Yura yang lain masih fokus menyerang.
Dengan sedikit waktu yang kupunya, aku mulai menembak melalui celah yang ada. Dari bawah mobil yang sedang parkir di depan rumah bordil Tango House. Dari posisi seperti ini membuatku bisa menyerang sekaligus menghindar dengan mudah. Menyerang mereka hanya perlu menyembulkan diri dari depan dan mulai menembak. Lalu ketika serangan balasan datang, aku akan berguling mundur ke belakang. Peluru mereka pun tak sampai mengenaliku, hanya mengenai bumper mobil bagian depan.
Dalam tembak menembak dengan musuh, sudah dipastikan akan ada luka meski kami semua mengenakan anti peluru. Beberapa anak buah Minamoto juga terluka dan terkena serangan cukup fatal di bahu. Meski begitu, kami semua berhasil melumpuhkan siapapun yang berjaga di bagian depan Tango House sehingga bisa melanjutkan langkah ke misi bagian dalam rumah bordil itu.
"Kau tidak apa-apa, Fareru-kun?" tanya Yura saat ia menghampiriku dan membantuku keluar dari bawah mobil.
Aku menggeleng, menepuk pelan badanku yang kotor lalu kembali fokus pada Yura. "Jangan khawatirkan aku. Yang perlu kita lakukan saat ini adalah masuk ke dalam dan menyelamatkan Fanya."
Yura sedikit mengernyit. "Misi kita tidak hanya Fanya."
Aku tahu itu. Fanya adalah opsi terakhir jika bagi Yakuza Minamoto. Tujuan utama mereka adalah menangkap para eksekutif dari Kemafiaan Nagashima. Tepatnya di sebuah ruang rapat yang telah diamankan oleh Ryosuke–si mata-mata handal di bawah naungan Minamoto.
"Benar. Lagipula Fanya sudah diselamatkan dan ditempatkan di kamar yang aman oleh Ryosuke-san," kataku.
"Ingat. Dahulukan misi penghancuran Kemafiaan Nagashima terlebih dahulu sebelum menyelamatkan adikmu. Atau–"
"Ya, ya, ya. Aku tahu." Aku memotong ucapan Fanya yang belum selesai.
Kontrak antara aku dan Yakuza Minamoto sekaligus sebagai balas budi atas mereka yang telah menyelamatkanku ketika menjadi korban dari penyalur ilegal penipu dan hampir saja menjadi salah satu korban dari pembedahan ilegal. Aku harus membantu Minamoto menghadapi Nagashima sampai segalanya usai juga sebagai balas ganti, mereka akan membantuku mendapatkan Fanya kembali.
Adikku yang telah diculik dan dipisahkan dariku akibat ulah Kemafiaan Nagashima. Dan, sekarang di sinilah aku berdiri. Setelah masuk melalui pintu utama menuju ke bagian dalam dari Tango House dan langsung disuguhkan dengan pemandangan ramainya orang terkapar di aula utama.
.
.
.Next Episode : << Night >> pt.2
🌹❤️🌹
— Resti Queen —
KAMU SEDANG MEMBACA
Tokyo Rampage
БоевикTerhasut oleh iming-iming gaji fantastis, Farel Bramantyo rela ikut penyalur ilegal yang memberangkatkan tenaga kerja ke luar negeri. Alih-alih mendapatkan pekerjaan, dirinya justru menjadi korban penyelundupan dalam skandal perdagangan manusia. Per...