Saat sudah sampai di sekolah nene turun dari motor Abang nya itu dan segera masuk kekelas nya
.
"Dasar anak sialan"Nene terus memikirkan itu apakah dia tidak berguna di dunia ini sampai ibu nya mengatakan itu kepadanya
Nene masuk kelas dengan keadaan seperti itu tangan nya juga masih sakit tapi dia abaikan
"Nene?" Sahut aoi
" Eh aoi" sahut ku dengan lemas
"Kamu kenapa Nene Chan, dan kenapa keadaan mu seperti itu" sahut aoi heran
Aku pun mengeleng kan kepala ku
"Tidak apa apa" sahut ku lalu aku tersenyum
Aku pun duduk di bangku ku dan memandang ke jendela, rasanya aku ingin menangis
Kring kring kring
Bel sudah berbunyi waktu nya masuk
Aku melamun dari tadi dan lagi lagi keingat kata kata itu,
"menyebalkan sekali aku rasa aku gak berguna disini, aku juga gak meminta untuk di lahirkan" batin ku"Nene Nene!" Sahut seseorang
Aku bangun dari lamunan ku dan melihat ke depan dan ternyata itu Bu guru
"Ya Bu" sahut ku
"Kenapa kamu ngelamun nak?" Sahut Bu mei
"Ibu takut kamu kesurupan " sahut Bu mei
Tentu saja Tsukasa dan amane melihat kearah ku yang dari tadi ngelamun dan aku mengelengkan kepala ku
"Aku tidak apa apa Bu " sahut Ku
"Apa kamu benar benar tidak apa apa" sahut Bu mei
Aku pun tersenyum dan menganguk dan Bu mei memberikan kertas ulangan yang bernilai nilai ku paling rendah
"70 apa ibu dan ayah tidak marah dengan nilai ku seperti ini" batin ku
Kring kring kring
Aku pun melihat ke jendela lagi rasanya kalau mati itu menyenangkan
Aoi mengajak ku ke kanti tapi aku menolak nya aku ingin ke rooftop sekolah
Aku pun berjalan ke rooftop sekolah memandangi langit langit
"Apakah mati itu menyenang kan" batin ku
"Aku merasa diri ku terbebani" batin ku
Aku pun naik ke pagar rooftop
"Jika bubur diri disini apa kah aku akan damai?" Batin ku
Aku tengok Kanan dan kiri agar tak ada yang megagal kan ku untuk bunuh diri diatas sini
"Nene!" Seseorang teriak dari bawah
Dan iya itu aoi dan semua orang berkumpul di sana
"Nene! Turun Nene!" Sahut kou
"Tidak niichan! Masalah keluarga kita akan damai jika aku tidak ada sekarang!!" Teriakan ku dari atas rooftop
"Baka jika kau bunuh diri itu tidak akan menyelesaikan masalah!" Teriak kou
Aku tidak perduli apa yang tidak dgan bang kou,
"Lebih baik aku mati dari pada aku seperti ini niichan" sahut ku
Aku melangkah maju semua orang sudah berteriak memanggil ku
Srek hug
Aku menutup mata ku dan tiba tiba saja ada yang memegang pergelangan tangan ku dan memeluku
Itu hangat, hangat sekali, aku ingin di peluk seperti ini
"Hangat " batin ku
"Yashiro tidak apa apa" teriak Tsukasa yang mengabari kalau aku tidak apa apa
Semua orang bernafas lega terutama kou dia sangat panik adik nya kalau bundir itu
Aku membuka mata ku dan melihat ternyata amane yang memeluk ku
"Tapi kenapa kehangatan nya seperti ada dua orang yang memeluku atau Tsukasa juga memeluku" batin ku
"Sudah tenang" sahut amane pelan
Aku menganguk
"Biarkan seperti ini" sahut ku
Tubuh nya hangat sekali aku belum pernah di peluk dengan cowok seperti ini
"Nene Chan!" Sahut aoi yang dari rooftop
Aku melihat teman ku itu yang sedang menangis
"Kenapa kau melakukan itu yashiro" sahut Tsukasa
"A-aku hanya ingin merasakan bagaimana jika aku mati, apakah menyenangkan atau tidak" sahut ku
"Jika kau ada masalah cerita saja kepadaku atau kepada Tsukasa, mungkin kita bisa menolong mu" sahut amane
"Kau juga bunuh diri tidak ada guna nya yashiro, kau akan mati jika takdir berkata lain yashiro " sahut Tsukasa
"Benar yang di katakan tsukasa Kun!" Sahut aoi
"Gomen gomen deh, aku janji tidak akan melakukan hal itu lagi"
"Janji" sahut aoi
Dan dia mengarahkan jari kelingking nya itu
"Janji" sahut ku
Aku mencoba berdiri tapi tidak bisa
"Aduh" sahut ku
"Ne kau kenapa "sahut amane
"Kaki ku tertancap beling" sahut ku
Amane cepat cepat mengendong ku ke UKS dan menyuruh Bu mei mengeluarkan beling nya dari kaki ku
"Ne yashiro, kau jangan melakukan itu lagi" sahut Bu mei
Aku hanya menganguk
"Andai aku memiliki cowok seperti amane dan Tsukasa " batin ku
•••
Sesampai di rumah aku langsung meletakan kertas ulangan ku di atas meja"70?!" Sahut ibu ku
"Aku hanya bisa mendapatkan seperti itu ibu" shut ku
Plak plak
"Ibu hanya ingin kau mendapatkan nilai seratus! Apa apaan bisa mendapatkan 70 hah!" Sahut ibu ku
"Liat kou itu dia bisa mendapatkan nilai seratus dari pada kau anak sialan!"
"Lagi lagi aku di sama sama kan dengan niichan" batin ku
"Ada apa ini!" Lelaki itu datang
"Liat dia mass masa dia cuman dapat tujuh puluh" sahut ibuku
"Pengadu" batin ku
Bug brak
"Sakit" meringgis ku
"Anak gak tau diri! Bisa bisa nya kau mendapatkan nilai segitu hah!" Sahut ayah nya
Dia menendang perut ku berapa kali hingga aku mengeluarkan darah
"Niichan" sahut ku
"Nene!" Sahut kou
"Sudah cukup kalian sialan!" Sahut kou
"Kou" shut ibu
"Niichan...aku bruk" sahutku
Aku pun pingsan
"Nene Nene!" Sahut kou
Kou membawa ku kekamar dan mengobati luka luka ku dia keluar kamar dan berantem dengan ayah nya
"Sudah ku bilang jangan sakiti adik perempuan ku sialan! " Sahut kou
"Dia gak bisa dapatin nilai yang diingin kan ibu ku kou!" Sahut ayah nya
"Lalu kalau dia tidak dapat nilai seratus kenapa?! Dia sudah berusaha sebaik mungkin untuk mendapatkan nilai itu!" Sahut kou
Kedua orang tua itu sedang terdiam dan kou meninggalkan mereka berdua
KAMU SEDANG MEMBACA
tsunene and hananene
Historia Cortaplagiat? jauh jauh Sono!! gak suka sama cerita nya? gak usah di baca anak an-sabar "Tsukasa apa yang kau lakukan!" "he~ aku hanya membeli barang ini agar nenechan bersama. kita amane" "iya...tapi ugh terserah mu saja"