bab5

21 1 0
                                    

Saat sudah sampai di sekolah nene turun dari motor Abang nya itu dan segera masuk kekelas nya
.
"Dasar anak sialan"

Nene terus memikirkan itu apakah dia tidak berguna di dunia ini sampai ibu nya mengatakan itu kepadanya

Nene masuk kelas dengan keadaan seperti itu tangan nya juga masih sakit tapi dia abaikan

"Nene?" Sahut aoi

" Eh aoi" sahut ku dengan lemas

"Kamu kenapa Nene Chan, dan kenapa keadaan mu seperti itu" sahut aoi heran

Aku pun mengeleng kan kepala ku

"Tidak apa apa" sahut ku lalu aku tersenyum

Aku pun duduk di bangku ku dan memandang ke jendela, rasanya aku ingin menangis

Kring kring kring

Bel sudah berbunyi waktu nya masuk

Aku melamun dari tadi dan lagi lagi keingat kata kata itu,

"menyebalkan sekali aku rasa aku gak berguna disini, aku juga gak meminta untuk di lahirkan" batin ku

"Nene Nene!" Sahut seseorang

Aku bangun dari lamunan ku dan melihat ke depan dan ternyata itu Bu guru

"Ya Bu" sahut ku

"Kenapa kamu ngelamun nak?" Sahut Bu mei

"Ibu takut kamu kesurupan " sahut Bu mei

Tentu saja Tsukasa dan amane melihat kearah ku yang dari tadi ngelamun dan aku mengelengkan kepala ku

"Aku tidak apa apa Bu " sahut Ku

"Apa kamu benar benar tidak apa apa" sahut Bu mei

Aku pun tersenyum dan menganguk dan Bu mei memberikan kertas ulangan yang bernilai nilai ku paling rendah

"70 apa ibu dan ayah tidak marah dengan nilai ku seperti ini" batin ku

Kring kring kring

Aku pun melihat ke jendela lagi rasanya kalau mati itu menyenangkan

Aoi mengajak ku ke kanti tapi aku menolak nya aku ingin ke rooftop sekolah

Aku pun berjalan ke rooftop sekolah memandangi langit langit

"Apakah mati itu menyenang kan" batin ku

"Aku merasa diri ku terbebani" batin ku

Aku pun naik ke pagar rooftop

"Jika bubur diri disini apa kah aku akan damai?" Batin ku

Aku tengok Kanan dan kiri agar tak ada yang megagal kan ku untuk bunuh diri diatas sini

"Nene!" Seseorang teriak dari bawah

Dan iya itu aoi dan semua orang berkumpul di sana

"Nene! Turun Nene!" Sahut kou

"Tidak niichan! Masalah keluarga kita akan damai jika aku tidak ada sekarang!!" Teriakan ku dari atas rooftop

"Baka jika kau bunuh diri itu tidak akan menyelesaikan masalah!" Teriak kou

Aku tidak perduli apa yang tidak dgan bang kou,

"Lebih baik aku mati dari pada aku seperti ini niichan" sahut ku

Aku melangkah maju semua orang sudah berteriak memanggil ku

Srek hug

Aku menutup mata ku dan tiba tiba saja ada yang memegang pergelangan tangan ku dan memeluku

Itu hangat, hangat sekali, aku ingin di peluk seperti ini

"Hangat " batin ku

"Yashiro tidak apa apa" teriak Tsukasa yang mengabari kalau aku tidak apa apa

Semua orang bernafas lega terutama kou dia sangat panik adik nya kalau bundir itu

Aku membuka mata ku dan melihat ternyata amane yang memeluk ku

"Tapi kenapa kehangatan nya seperti ada dua orang yang memeluku atau Tsukasa juga memeluku" batin ku

"Sudah tenang" sahut amane pelan

Aku menganguk

"Biarkan seperti ini" sahut ku

Tubuh nya hangat sekali aku belum pernah di peluk dengan cowok seperti ini

"Nene Chan!" Sahut aoi yang dari rooftop

Aku melihat teman ku itu yang sedang menangis

"Kenapa kau melakukan itu yashiro" sahut Tsukasa

"A-aku hanya ingin merasakan bagaimana jika aku mati, apakah menyenangkan atau tidak" sahut ku

"Jika kau ada masalah cerita saja kepadaku atau kepada Tsukasa, mungkin kita bisa menolong mu" sahut amane

"Kau juga bunuh diri tidak ada guna nya yashiro, kau akan mati jika takdir berkata lain yashiro " sahut Tsukasa

"Benar yang di katakan tsukasa Kun!" Sahut aoi

"Gomen gomen deh, aku janji tidak akan melakukan hal itu lagi"

"Janji" sahut aoi

Dan dia mengarahkan jari kelingking nya itu

"Janji" sahut ku

Aku mencoba berdiri tapi tidak bisa

"Aduh" sahut ku

"Ne kau kenapa "sahut amane

"Kaki ku tertancap beling" sahut ku

Amane cepat cepat mengendong ku ke UKS dan menyuruh Bu mei mengeluarkan beling nya dari kaki ku

"Ne yashiro, kau jangan melakukan itu lagi" sahut Bu mei

Aku hanya menganguk

"Andai aku memiliki cowok seperti amane dan Tsukasa " batin ku

•••
Sesampai di rumah aku langsung meletakan kertas ulangan ku di atas meja

"70?!" Sahut ibu ku

"Aku hanya bisa mendapatkan seperti itu ibu" shut ku

Plak plak

"Ibu hanya ingin kau mendapatkan nilai seratus! Apa apaan bisa mendapatkan 70 hah!" Sahut ibu ku

"Liat kou itu dia bisa mendapatkan nilai seratus dari pada kau anak sialan!"

"Lagi lagi aku di sama sama kan dengan niichan" batin ku

"Ada apa ini!" Lelaki itu datang

"Liat dia mass masa dia cuman dapat tujuh puluh" sahut ibuku

"Pengadu" batin ku

Bug brak

"Sakit" meringgis ku

"Anak gak tau diri! Bisa bisa nya kau mendapatkan nilai segitu hah!" Sahut ayah nya

Dia menendang perut ku berapa kali hingga aku mengeluarkan darah

"Niichan" sahut ku

"Nene!" Sahut kou

"Sudah cukup kalian sialan!" Sahut kou

"Kou" shut ibu

"Niichan...aku bruk" sahutku

Aku pun pingsan

"Nene Nene!" Sahut kou

Kou membawa ku kekamar dan mengobati luka luka ku dia keluar kamar dan berantem dengan ayah nya

"Sudah ku bilang jangan sakiti adik perempuan ku sialan! " Sahut kou

"Dia gak bisa dapatin nilai yang diingin kan ibu ku kou!"  Sahut ayah nya

"Lalu kalau dia tidak dapat nilai seratus kenapa?! Dia sudah berusaha sebaik mungkin untuk mendapatkan nilai itu!" Sahut kou

Kedua orang tua itu sedang terdiam dan kou meninggalkan mereka berdua

tsunene and hananeneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang