「ON GOING」
Sebuah kisah klasik yang terjadi kepada anak-anak remaja yang merasakan yang namanya cinta. Potongan-potongan kisah mereka yang tak bisa mereka lupakan. Hingga sampai akhirnya mereka mengucapkan 'selamat tinggal' kepada kisah percintaan m...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
08: Liburan musim panas dimulai!
---
Pagi ini keluarga Yuna sudah memulai sarapan mereka di meja makan. Yena juga sudah terlihat baikan setelah kemarin dilarikan ke rumah sakit, untungnya tidak ada yang parah.
"Yuhuu! Tidak sabar kita akan ke Jeju!" seru Soobin dengan wajah bahagia.
"Habiskan dulu makanannya!" semprot Kak Minho dengan mata mendelik kesal.
Soobin memajukan bibirnya dengan wajah sewot ke arah Kakaknya itu. "Merusak suasana saja," sindirnya pelan namun dapat di dengar oleh Kak Minho.
"Sudah, jangan mulai bertengkar. Jangan lupa cek lagi bawaan kalian, jangan sampai ada yang tertinggal!" seru kepala keluarga membuat semuanya terdiam dan kembali fokus menghabiskan makanan mereka.
Di sisi lain, terlihat Eunbi yang sudah berada di dalam pesawat dan duduk di sebelah jendela pesawat. Ia dapat melihat keluar di mana orang-orang mulai menaiki tangga pesawat. Ia juga mendapati adiknya yang tengah asik bermain game di ponselnya dengan serius.
"Hei, kau sudah mematikan kompor, kan?" tanya Eunbi kepada Hyunjin yang asik main game.
"Sudah, aku tadi sudah cek berkali-kali ke dapur dan air keran juga sudah mati semua!" balas Hyunjin tegas agar kakaknya itu percaya.
"Baiklah, aku percaya padamu," ucap Eunbi sedikit tenang dan mulai memejamkan matanya karena semalam ia tak bisa tidur karena sedikit khawatir takut ia bangun kesiangan. Untungnya ia berhasil bangun pagi karena memang tidurnya saja tidak nyenyak.
Ia lelah, ia butuh tidur selama perjalanan ke Singapura. Ia juga berharap liburan kali ini menyenangkan seperti sebelumnya.
Sekarang kembali ke Yuna yang sudah siap dengan barang-barang miliknya yang akan dibawa. Semuanya sudah ia masukkan ke dalam koper miliknya. Sungguh ia sudah siap dari semalam karena memang liburan kali ini benar-benar ia nantikan.
Brak! Suara keras tiba-tiba terdengar dari kamar Yena. Yuna yang baru saja keluar dari kamarnya dengan menarik kopernya langsung berlari masuk ke dalam kamar Yena.
"Yena!" Suara kencang Yuna berhasil membuat semua anggota keluarga kaget dan menghampirinya.
Di sana ia melihat Yena tergeletak di atas lantai dengan wajah yang sangat pucat. Ayah langsung mengangkat tubuh anaknya dengan wajah panik.
"Minho, siapkan mobil, kita ke rumah sakit sekarang!" pekik Ayah kencang, Minho yang disuruh untuk menyiapkan mobil langsung berlari ke garasi.
"Yuna sama Soobin tidak perlu ikut, jaga rumah saja!" ucap Ibu seraya berlari mengikuti suaminya yang sudah keluar rumah seraya menggendong Yena.
Soobin mengacak-acak rambutnya frustrasi. "Jangan bilang kita tidak jadi ke Jeju?!"
Terlihat Soobin yang terlihat marah. Laki-laki itu langsung berjalan masuk ke dalam kamarnya dengan membanting pintu kamarnya.
