Brother.

529 89 2
                                    

Keesokan harinya, ketika kamu berjalan menuju sekolah banyak wartawan yang mencoba menanyai para murid termasuk dirimu.

"Bagaimana pendapatmu tentang All Might mengajar di sekolah ini?"

"Negatif. Karena dia membuat kalian selalu mengganggu sekolah ini." Jawabmu yang malah mendapat amarah dari para wartawan, kamu pun langsung berlari masuk sesaat sebelum benteng pelindung UA tertutup.

Saat kamu berlari kamu tidak sengaja menabrak Bakugo. Tamatlah riwayatmu.

"Dasar bodoh! Apa yang kau inginkan, hah?!" Dia langsung membentakmu.

"Ah, maaf-maaf ... Aku tak sengaja," ucapmu dengan senyuman minta maaf.

"Dasar kau ...!"

Bakugo diam sejenak dengan ekspresi kesal dan terus melihat ke arah wajahmu. Sepertinya dia sedang memikirkan sesuatu.

"Kau ... pendek! Tch, sudahlah. Jangan menghalangi jalanku lagi."

Bakugo pun berjalan menjauh, kamu agak sedikit bingung ketika Bakugo tiba-tiba memanggilmu pendek. Sepertinya dia ingin memanggilmu dengan nama ejekan tapi tak terpikirkan apapun selain pendek.

Padahal tinggimu dan dia hampir sama, hanya berbeda beberapa cm saja.

•••

Di kelas, kamu tidak melihat Koda. Tapi sepertinya tidak ada yang sadar, yah mereka belum terlalu dekat. Apalagi Koda itu anak yang pemalu, ini sangat menguntungkanmu.

Saat Aizawa bilang saatnya memilih ketua kelas, semua orang sangat bersemangat dan ingin menjadi ketua kelas.

Pada saat voting, kamu pun memilih Midoriya untuk menjadi ketua kelas. Bukan apa-apa, kamu hanya malas, kan?

"Tidak, alur ceritanya .."

Ah! Kau mengikuti alur cerita? Untuk apa? Semuanya sudah berubah, lanjut hancurkan saja sampai habis!

"Kamu tidak memvoting dirimu sendiri seperti yang lain?" Iida tiba-tiba bertanya, ekspresinya terlihat sangat kecewa. Dia jelas-jelas ingin menjadi ketua kelas.

"Tidak, aku memang tidak tertarik menjadi ketua kelas. Tapi aku pikir kamu lebih cocok jadi ketua kelas, Iida. Seharusnya tadi aku vote kamu saja." Ujarmu sembari menepuk punggungnya perlahan.

Iida terlihat sedikit senang mendengar ucapanmu. Terlalu senang bahkan ... Ia mulai terlihat serius dan memberimu pelukan yang terlalu erat.

•••

Saat di kantin, kamu agak sedikit menjauh dari kerumunan dan duduk sendiri di meja dekat jendela. Kamu tahu di sini akan terjadi kerusuhan, jadi kamu sudah antisipasi dengan menjauhkan diri.

Tapi, saat alarm berbunyi, pada akhirnya kamu masih terseret kerumunan. Tubuhmu tertindih, punggungmu menempel dengan kaca.

Kamu berusaha keras untuk menahan orang-orang untuk tidak menindihmu sampai mati. Itu berhenti saat tiba-tiba ada seseorang di depanmu, tangannya berada di kedua sisi kepalamu dan menahan orang-orang darimu.

Ketika kamu melihat ke atas, itu adalah Todoroki. Kamu sedikit kaget dengan gesturnya yang terbilang menolongmu. Kalian saling bertukar tatapan canggung.

"Kau terlihat seperti akan mati tadi," ucap Todoroki dengan dingin.

Wah, dia punya rasa kasihan juga, ya.

Kamu tersenyum canggung dan mengalihkan pandanganmu. "Terima kasih, memang benar aku akan mati tertindih tadi ..."

Todoroki hanya diam saja, semakin para murid panik semakin mereka terus memaksakan untuk maju dan membuat Todoroki sedikit lebih maju lagi.

Posisi ini terlalu memalukan. Todoroki semakin maju, kepalanya tepat berada di lekukan lehermu. Kamu bisa merasakan napasnya yang agak dingin ... Padahal situasi sedang panas.

"Maaf."

Sebelum percakapan berlanjut, tiba-tiba saja Iida ada di atas dan berteriak sesuatu tentang jangan khawatir. Semuanya kembali tenang, dan orang-orang pergi dengan tertib.

"Kau lemah juga." Adalah yang Todoroki katakan padamu sebelum ia pergi lebih dulu menuju kelas.

Begitulah sifat anak-anak yang belum mendapatkan character development. Kamu hanya bisa menghela napas dalam-dalam, jiwamu terlalu tua untuk drama anak sekolahan.

•••

Dihari berikutnya, semua orang bersemangat untuk pergi melakukan simulasi penyelamatan.

"Misi penyelamatan? Wah, sepertinya ini akan jauh lebih sulit ..."

"Tentu saja! Inilah yang seharusnya Pro Hero lakukan, bro!"

"Sudah-sudah, arena latihannya lumayan jauh jadi kita akan naik bus. Jadi, sekarang bersiap-siaplah." Ucap Aizawa dengan sorakan semangat para murid.

Setelah semua orang bersiap-siap, kamu masih diam di ruang ganti dan mengeluarkan ponselmu. Lalu kamu menekan nomor seseorang.

"Kita akan pergi ke ... USJ. Di sana, hanya ada sedikit Pro Hero yang akan mengbimbing para murid, kakak."

"Hmm informasi yang sangat bagus, (Name). Sensei pasti bangga padamu ... Ah, berhati-hatilah nanti, kelompok yang baru ini tidak tahu soal dirimu." Ucap Shigaraki di seberang sana dengan tawa puas sebelum mematikan teleponnya.

Kamu menghela napas dan berjalan ke luar untuk menyusul yang lain. Tak ada recana khusus di sini, karena 'kakak' mu lah yang akan menjalankan rencana hari ini.

Di dalam bus, semuanya sedang berbincang-bincang dan menjadikan itu kesempatan untuk saling mengenal lagi.

"Eh, Sepertinya ada yang nggak hadir hari ini, kero."

Kamu diam membeku ketika Tsuyu mulai membicarakan anak itu, apa kamu takut? Nyawa mu sedang jadi taruhannya di sini.

Sedikit saja kamu mengatakn hal yang mencurigakan ... Mereka akan menatapmu dengan kecurigaan atau bahkan kebencian.

"Ah, iya! Dia yang anak pemalu itu kan? Kalau tidak salah, namanya Koda," sahut Mina.

"Kudengar dari ibunya bahwa Koda telah kehilangan quirknya." Ucap Tokoyami tiba-tiba yang membuat semua orang kaget dan melihat ke arahnya.

"Emangnya bisa kehilangan quirk secara tiba-tiba ...?" tanyamu untuk terlihat tidak mencurigakan.

"Secara teknis memang tidak bisa, sih ... Tapi ku dengar akhir-akhir ini banyak yang kehilangan quirk secara tiba-tiba juga." Hayami mulai angkat bicara.

"Wah ... Mengerikan, ya. Ughh kita harus berhati-hati!"

"Lalu bagaimana dengan Koda sendiri ...?" Midoriya bertanya dengan khawatir.

"Kurasa dia berhenti bersekolah."

Semuanya menjadi tegang dan merasa kasihan. Apa kamu juga merasa kasihan pada korban pertamamu?

"Berhenti mengobrol ... Kita sudah sampai."

•••

Aku bakal gabungin fanfic aku sama oc lore ku hehehe

ILLUSION || BNHA\MHA x Villain (Male) Reader!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang