013 | BENERAN?!

430 47 0
                                        

Hari ini Rose sedang malas malasan di dalam kamarnya. Ini hari Senin, seharusnya orang orang kembali kepada aktifitasnya masing masing. Tapi tidak dengan Rose karena dia tidak memilikki jadwal kuliah sama sekali

"Gabut" Rose guling guling di kasurnya, jungkir balik, dan segala macam tingkah unfaedah di praktekkan semua

"Telpon julid ah" tiba tiba terlintas di otaknya untuk menelpon salah satu sepupunya, Jihoon

Rose membuka ponselnya dan mencari kontak dengan nama "No julid, no life" dan mulai menelponnya.

Gak lama setelahnya, Jihoon mengangkat panggilan tersebut

"Ji"

"Hm? Paan?"

"Lesu banget keknya. Kenapa?" tanya Rose

"Enak ye lo gak ada kelas kampret"

"Makanya jadi anak Sasing, no kelas make kamu happy"

"Apaan jurusan doang Sasing bahasa Inggrisnya anak Jaksel" cibir Jihoon dari sebrang sana

Rose tertawa mendengar Jihoon yang mulai julid sama dia

"Ada Kak Varo gak?" tanya gadis itu

"Gue anak jurusan seni musik, lo kalo mau ngobrol sama Bang Varo telponnya si Juna"

"Eh iya juga ya. Eh Ji" dan hanya hmm sebagai sahutan

"Bilangin ke Arga suruh main ke sini, gue bosen"

"Hih ogah, yaudah ya Kak gue tutup. Byee"

Dan setelahnya sambungan terputus

Rose menatap kesal ke arah ponselnya. Di rumah sebesar ini hanya ada dia, Joshua, dan Vernon sebagai anak Sasing. Sisahnya berangkat ke kampus untuk melakukan jadwal kelas masing masing.

"BANG VERO!" Rose keluar kamar, berlari ke kamar Joshua yang berada satu lantai dengannya

Saat pintu terbuka, alangkah terkejutnya Rose melihat Joshua yang sedang mengemasi barang barangnya. Pikiran Rose sudah menuju ke arah Joshua akan pergi ke L.A untuk selamanya

"Queen?" Joshua tampaknya terkejut dengan kehadiran adik perempuannya itu. Dia menghentikan aktifitas membereskan barang barangnya dan menghampiri Rose

"Jadi beneran?" Joshua yang peka mau gak mau mengangguk

"Gak akan lama kok" ucap Joshua seraya mengusap lembut surai gadis itu

"Lo tega ninggalin gue?" ucap Rose lagi. Oke kali ini Rose siap nangis

"Cuma sebentar gue janji" ucap Joshua

Rose menggeleng "Mau sebentar apa enggak. Lo tetep aja ninggalin gue! Nanti siapa yang bakal jadi temen cerita gue kalo gak ada lo?" ucapnya

"Zerlan ada, Zayn juga pendengar yang bagus. Lo bisa cerita ke kembaran lo. Oh atau lo bisa coba ke Varo, dia gak seburuk yang lo bayangin" ucap Joshua

"Kalo gue kangen lo gimana?" Oke Rose sudah siap nangis sekarang ini

"Lo pernah nangis pas Vino pergi?" dan Rose menggeleng "Nah kalo gitu, anggap aja yang pergi itu Vino dan yang di rumah itu Vero" ucapnya

Rose memeluk pemuda di depannya dengan erat lalu menangis. Gak dia gak boleh pergi

"Bang Vino sama Bang Vero itu beda. Iya kalian emang kembar, tapi kalian berbeda dari segi mana juga" ucap Rose

"Bedanya dimana?" ucap Joshua seraya membalas pelukkan Rose

"Bang Vino galak" ucap Rose

Joshua tertawa kecil lalu berucap "Vino bukan galak, dia tegas. Ada berbagai cara menunjukkan rasa sayang kepada orang lain, dan Vino menunjukkannya dengan cara dia sendiri yaitu suka marah marah sama kalian" ucap Joshua

"Bang Vero pergi oke? Queen jangan tahan Bang Vero ya?" Rose menggeleng kuat kuat

"Gak boleh pergi" ucapnya

Joshua lagi lagi cuma senyum aja

"Kenapa Queen gak ngijinin Abang pergi?" tanya Joshua

Rose terdiam, ia tampak memikirkan jawaban yang tepat

"Karena Queen sayang Bang Vero" jawabnya

Joshua menggeleng "Kalo Queen sayang Bang Vero, ijinin Bang Vero pergi"

Namun Rose menggeleng

"Queen ikut" ucap Rose seraya menatap abangnya itu dengan tatapan memohon

"Enggak Queen. Queen gak boleh ikut, Queen harus kuliah" ucap Joshua

"Kalo gitu Bang Vero gak boleh Pergi" ucapnya lagi

"Queen gak boleh egois" ucap Joshua membalas perkataan adiknya itu

Bener, gue gak boleh egois -Rose

"Oke Queen ijinin, tapi janji jangan lama lama" ucap Rose seraya mendongak menatap Joshua

Joshua hanya mengangguk sembari melempar senyum hangat

"Malam ini tidur di sini oke? Kita abisin waktu berdua sebelum gue pergi, hanya berdua, just us" ucap Joshua lagi

"Janji?" Rose menyodorkan jari kelingkingnya ke arah Joshua yang langsung di sambut hangat oleh Joshua

"Janji"


















Tbc

BROTHER [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang