pelajaran Sihir

116 14 0
                                    

Apa yang mustahil bisa saja menjadi kenyataan.





.
"Diam!!"pekik ku ketakutan.

Knock knock knock!

Suara ketukan pintu terdengar dari luar aku pun menenangkan diriku,aku tak tau bisikan apa itu yang pasti itu seperti hal yang buruk.

Aku pun berjalan menuju pintu dan membuka kan nya terlihat Liya yang sedang berdiri di hadapan ku.

"Kau kenapa?",tanya nya keheranan.

"Ahh,aku hanya emm,eh"jawab ku terbata bata.

Aku tak tau harus menjawab apa kalo kan aku menjawab dengan kejujuran bisa saja ia tak percaya dan menganggap ku gila.

"Baiklah kalo itu privasi mu,aku mengerti,bisa kita berkenalan?,"ucapnya sambil mengulurkan tangannya.

"Ya,namaku Diva kau Liya bukan?." Sambil membalas uluran tangannya.

Ia pun mengangguk, setelah itu ia menarik tangan ku keluar kamar.

"Ayo kita keliling asrama!,"ajak Liya pada ku.

"Mager lah,kenapa harus berdua kan bisa kau sendiri," ucap ku malas.

"Gak bisa,di sini ada beberapa pantangan yang harus di taati salah satu nya ya ini, selain mentor, murid tidak diperbolehkan untuk berkeliling sendirian,"

ia mengucapkan itu dengan tatapan penuh arti ,aku bertanya tanya mengapa tak boleh,tapi sebaiknya pertanyaan ini ku simpan saja ,untuk nanti ya untuk nanti.

Aku dan Liya berkeliling asrama, sungguh beragama tingkah laku para mahluk hidup ini(mahkluk ini gak sadar diri🗿//author).

Di asrama firewall aku melihat beberapa murid bergelantung di tali yang mereka buat dari api,sedangkan di asrama windress aku melihat ada beberapa murid yang sedang mengerjai teman nya bahkan sampai ada yang tiduran dia langit langit asrama,maklum saja mereka bisa melakukan nya ,kekuatan mereka kan yang berhubungan dengan terbang, karena itu aku tidak terlalu memikirkan nya .

Sekarang aku sedang berada di asrama darkness,hawanya sungguh dingin dan mencekam para murid pun sungguh cuek dan misterius,ada beberapa arwah gentayangan di sini dan memang bentukan mereka menyeramkan tapi entahlah ku tak tau mengapa diri ku tak takut, sedang kan Liya di berjalan sambil menggandeng erat tangan ku.

Ia pasti takut, lumrah terjadi pada manusia tapi ku rasa Liya bukan manusia seperti yang kupikirkan.

Akhirnya kami kembali ke asrama ,saat masuk para anggota lain sedang santai santainya,ada yang sibuk dengan headphone,ada yang selonjoran dengan muka lesu ,ada yang nonton televisi,ada yang makan, pokoknya mereka sibuk dengan diri masing-masing.

Berbeda dengan asrama lain,aku bisa merasakan kehangatan diantara mereka tapi lihat lah asrama ku sungguh tak pedulian.

Aku pun mencari cara supaya bisa menghidupkan suasana,ahh! Aku dapat ide.

"Hey kalian!!,ke lapangan yok,kita main kejar-kejaran!,"ucap ku pada mereka.

Tapi ada yang hanya melirik ku dan malah ada yang tidak menggubris ku sama sekali.

Central Empirez/Academy Cristalty Series Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang