Bab 3

451 32 3
                                    

Rated : M

Genre : School, Drama, Action, Slice of Life, Martial Art

Disclaimer

Naruto : Masashi Kishimoto

HighSchoolDxD : Ichie Ishibumi

Warning : Typo bertebaran

.

.

Beberapa jam berlalu, langit yang tadinya terang benderang sudah digantikan dengan warna hitam sebagai tanda kalau saat ini sudah malam. Naruto saat ini ia sedang mengecek apakah data di komputer dan uang yang berada di kasir sudah pas karena takutnya ada kurang dan jika itu terjadi dia harus bertanggung jawab, saat sedang mencatat semuanya tiba-tiba lonceng yang terletak diatas pintu berdenting tanda ada seseorang yang membuka pintu.

Naruto mengalihkan perhatiannya sebentar untuk mengetahui apakah itu adalah pembeli atau malah orang lain dan yang ia lihat adalah sepasang suami istri yang berusia di awal 50an namun walaupun begitu mereka masih tampak segar dan penuh energi.

“Maaf Naruto-kun kami sedikit terlambat,” ucap sang istri sambil bergandengan dengan suaminya menghampiri Naruto.

“Hmm tidak apa-apa kok bibi, lagipula aku juga belum selesai menghitung keuangan di jam kerjaku” timpal Naruto sambil tersenyum tipis dan kembali berkutat dengan buku dan komputer untuk memasukkan datanya.

Tak butuh waktu lama iapun selesai dengan kegiatannya itu, Naruto menyimpan buku besar tersebut ke dalam laci dan menguncinya lalu beranjak pergi ke tempat penyimpanan yang terletak di belakang untuk mengambil barang-barang sekolahnya.

.

“Sudah selesai Naruto-kun?” suami dari wanita tadi bertanya padanya setelah melihat Naruto yang keluar dari tempat penyimpanan sambil menggendong tas punggungnya.

“Tugasku semua sudah selesai, aku juga memisahkan barang yang sudah kadaluarsa di keranjang yang itu dan juga paman bisa beritahukan pegawai di jam yang lain ketika memasang barang yang baru lebih baik diletakkan di belakang barang yang sudah lebih lama, soalnya aku menemukan beberapa yang kadaluarsa berada di rak bagian dalam” pinta Naruto dengan sopan.

“Ah begitukah ?!, baiklah-baiklah akan kuberi tahukah nanti” timpal sang pria tua sambil mengangguk.

“Kalau begitu aku pamit pergi dulu paman, bibi”.

Saat akan melangkah pergi ia tiba-tiba dia dipanggil oleh istri dari pria tua itu, “tunggu Naruto-kun”.

Mendengar namanya disebut Naruto beralih menatap sang wanita tua, “ini untuk makan malammu” wanita itu menyerahkan kotak makanan berwarna coklat pada si pirang.

“Aduh bibi, apa ini tidak merepotkan?” Naruto dengan sopan menerima kotak makanan tersebut, begitu ia menerimanya tampak senyuman terpatri di wajah wanita tua itu.

“Tidak apa-apa Naruto-kun, aku kelebihan saat memasak tadi. Jadi tidak usah sungkan” wanita itu ingin membuat Naruto supaya tidak terlalu diambil pusing dan merasa bahwa dia sudah merepotkan.

“Terima kasih banyak bibi, paman...” Naruto lagi-lagi membungkuk pada mereka berdua.

“Sudahlah, sekarang lebih baik kau pulang lalu beristirahat. Biar kami yang berjaga disini sembari menunggu Yusuke dan Hotaru datang” ucap sang paman sembari menyebutkan nama kedua anaknya yang dimana Yusuke saat ini berada di bangku kuliah lalu Hotaru yang merupakan anak perempuan mereka umurnya sebaya dengan Naruto namun dia tidak disekolahkan di Kuoh tapi di sekolah lain tak jauh dari sana.

Fanfiction Naruto : Battle Scars Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang