chapter 11

637 61 7
                                    

:♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

:♡.•♬✧( enjoy )*+:•*∴

Tarik nafas lelah untuk kedua teman barunya yang bertengkar hanya karena masalah sepele. Mau lerai tapi males, mana perut udah bunyi minta makan lagi. Alva menatap datar Damian dan Keenan yang terus memperebutkan dia.

Keenan terlihat peka namun ia lebih ingin berduaan bersama Alva! Damian tetap memperebutkan Alva tanpa berpikir bahwa Alva sudah capek kepada mereka berdua

Damian tetap menarik pergelangan tangan Alva yang kanan sedangkan Keenan yang kiri. Heh apa mereka pikir gue tali anj. Pikir nya kesal.

"Heh kakak! "

Alva menoleh ia terkejut akan Gleen yang menyapanya. Alva ingin membalas tapi ia lebih dulu di kejutkan ketika Gleen menarik rambutnya

"Hah anj! Apaan sih lu?!"

Kesal Alva yang tiba tiba Gleen menarik rambutnya dan menyentuhnya! Dan apalagi di endus endus! Dan di liat liat! Apakah ia pikir rambutnya ini palsu atau gimana sih!

"Rambut kakak sangat indah apa kakak memakai sesuatu?"

Alva tersenyum tipis sepertinya ia akan memulai dramanya~

"Oh maaf kenapa Lo bilang gue kakak ya? Bukannya gue gak punya adek apalagi keluarga?"

Alva bertanya dengan polos kepada Gleen. Seketika antara mereka sunyi.. Di sini cuma ada Damian, Keenan, Gleen, dan dia sendiri karna yang lain ada kesibukan dan pergi ke kantin

Damian sedikit kaget. Tunggu huh? Lalu Liam itu siapanya Alva? Sepertinya ia harus memberi tau Liam dan meminta penjelasan lebih rinci atau bisnis Liam di ambil penuh oleh Damian.

Keenan sangat kaget dan menatap Alva tak percaya.

"Canda. gue punya abang yang sangat menyayangiku dengan baik dan selalu memeluk ku dengan hangat di saat gue sedih dan dimasa di titik sulit dan di mana trauma gue muncul.. Dia Liam abang paling berharga yang gue punya. Dan gue juga punya om yang aneh tapi suka buat jokes untukku tapi dia baik walau gue kabur darinya dan kakek itu Andre si om bau tanah."

Alva berucap dengan lembut selembut kain sutra. Gleen menggepalkan tangannya sedikit kesal.. Liam menjauh darinya. om nya membenci dirinya.. Sekurang apa dirinya! Dia imut! Polos! Baik! Hanya saja ia punya kutukan sialan itu!

Walau ia punya keluarga lengkap dan menyanginya tapi kedua orang ini paling yang ia incar!

'Sial hidup kakak lebih bahagia!'

Batin Gleen geram dan terlihat sedikit menatap dingin Alva tapi ia tiba tiba menjadi hangat ketika Alva menyadari kalau dirinya di tatap seperti itu

"Heh dan kamu Gleen kan? Si bocah imut yang populer di sekolah ini dan mempunyai julukan dan gelar Si paling imut sepertinya gelar mu telah di ambil gue. Lihat saja di Grub sekolah itu"

feel the fucking transmigration [BL] (di perbaiki)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang