Shea, seorang gadis biasa yang awalnya hanyalah penggemar setia Kaizen, seorang idol terkenal, tidak pernah menyangka hidupnya akan berubah begitu rumit. Dari sekadar kekaguman sebagai fans, takdir mempertemukan mereka secara nyata, membuat perasaan...
Selamat datang di cerita "unreachable star" semoga kalian menyukai isi ceritanya yaa💖💖💖
Tekan vote sebagai bentuk dukungan kalian terhadap karya ini.
Terimakasih!
. .
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Minggu pagi pukul 08.30 adalah waktu istirahat bagi Shea setelah enam hari bekerja tanpa henti. Meskipun pada Sabtu ia hanya bekerja setengah hari, tetap saja tubuhnya merasa lelah. Namun, pagi ini berbeda. Hari ini adalah hari yang sangat dinanti-nantikan oleh Shea, karena dalam hitungan menit, pengumuman pemenang fan-sign face to face Kaizen akan segera diumumkan. Ia berharap sekali menjadi salah satu pemenangnya.
"Wish me luck, please!" ujarnya sembari memejamkan mata, berharap segala impiannya segera menjadi kenyataan, sambil menatap layar laptopnya yang menunggu update dari website penyelenggara.
Menit demi menit berlalu, jantungnya berdebar semakin kencang. Dengan tangan sedikit gemetar, ia memuat ulang halaman website mylove.com, di mana nama-nama pemenang akan diumumkan. Setiap detik terasa sangat lama. Akhirnya, halaman website itu ter-refresh dan nama-nama pemenang mulai muncul satu per satu. Shea menatap layar dengan teliti, matanya meluncur ke setiap baris nama. Keringat mulai membasahi dahinya, dan dengan detak jantung yang semakin cepat, ia membaca lebih cermat.
Ketika tiba di baris yang ia cari, matanya terbeliak. Namanya tertera di sana, di antara ratusan nama pemenang lainnya. Shea tidak bisa menahan diri lagi. Dengan penuh semangat, ia berteriak, "Yes! I did it! Omg, terima kasih ya Allah! Kaizen, I'm coming!" Ekspresi kegembiraannya begitu tulus, seakan-akan dunia berhenti sejenak.
Hari ini adalah hari yang penuh kebahagiaan bagi Shea. Setelah berusaha dan berharap begitu lama, akhirnya ia menjadi salah satu pemenang dari ribuan orang yang menginginkan kesempatan itu untuk bertemu Kaizen.
"Wow, ini luar biasa!" ujar Shea sambil melompat kegirangan. "Aku harus merayakan ini!" Dengan penuh semangat, ia langsung mengambil ponselnya dan menghubungi restoran langganannya.
"Selamat pagi, ada yang bisa saya bantu?" Suara lembut seorang wanita dari sambungan telepon pun terdengar.
"Halo, saya ingin memesan 500 box nasi untuk dibagikan sebagai bentuk rasa syukur saya," katanya dengan ceria kepada pengelola restoran.
"Oh, tentu saja, Bu Shea! Apakah ada permintaan khusus?" balas pengelola restoran yang langsung mengenali suara dibalik sambungan telepon tersebut.
"Tidak ada, saya hanya ingin semuanya dikemas dengan baik, nanti ada asisten saya yang akan jemput pesanannya untuk langsung dikirimkan ke panti asuhan dan yayasan kemanusiaan dan orang yang membutuhkan. Terima kasih," jawab Shea dengan antusias.