Part 1

323 31 0
                                    

Alisa Laynamberly gadis yang sekarang tengah naik daun sebagai model. Cantik dan dermawan, itulah yang menggambarkan seorang Alisa.

Cahaya kamera yang menyilaukan matanya, sudah menjadi hal biasa bagi Alisa. Gadis itu tengah menjalani pemotretan untuk majalah Magawine.

Majalah yang begitu terkenal hingga penjuru dunia. Tak jarang artis terkenal menghiasi majalah tersebut. Dan Alisa salah satunya.

Berpose sebagaimana model profesional Alisa mampu memukau pasang mata yang ada di tempat pemotretan.

Cekrek cekrek

"Bagus Alis.. Ya seperti itu.. Ganti gaya.. Wow amazing. " ucap sang fotografer yang tengah memotret Alisa.

"Oke good job girl."

Pemotretan telah berakhir. Kini Alisa tengah berganti pakaian untuk pulang.

"Sekarang pukul berapa, Maya. " ujar Alisa kepada sang asisten sekaligus temannya.

"pukul 10.00 pagi, ada yang ingin kau lakukan?" tanya Maya.

"Sepertinya aku ingin pulang saja, aku sudah beberapa hari ini kurang tidur." jawabnya.

Mereka pun segera meninggalkan tempat pemotretan.

"Ada apa May?" Tanya Alisa, kala melihat Maya berhenti sejenak melihat handphone nya.

"Kau tau Kevin Rogers? Dia ingin bertemu dengan mu. " Ujar Maya senang.

Alisa mengangkat alisnya. "Dia ingin bertemu dengan ku? Kenapa? " ujarnya.

"omg! Lisa, kau lupa dia aktor paling tampan dan kaya. Tentu saja dia ingin mengajak mu berkencan. " ujar Maya dengan menggoyangkan tangan Alisa.

Alisa menghela nafas pelan. "Aku sedang tak ingin memiliki hubungan apapun dengan seorang pria. Kau tau itukan May. " ujar Alisa seraya melanjutkan jalannya menuju mobil yang terparkir tak jauh dari mereka.

Maya pun ikut berjalan bersama Alisa seraya mengatakan. "Oh ayolah Lisa, kau sudah terkenal, kau sudah sukses, sekarang waktunya kau mencari pasangan hidup. "

"Maya, aku masih ingin mengejar mimpi ku menjadi seorang model yang bisa terkenal di seluruh dunia. " ujar Alisa.

"What? Kamu sudah berada di level itu Lisaaa.." ujar Maya kesal.

"Aku belum puas. " jawaban Alisa membuat Maya terdiam.

Ketika Alisa mengatakan hal tersebut tentu saja, Maya tak akan berkutik. Sebab Maya tau gadis keras kepala itu tidak akan bisa tergoyahkan ketika dia sudah membuat keputusan.

"Semoga saja kau cepat dapat suami. " gumam maya.

~•~

Di satu sisi, terdapat seorang pria yang tengah duduk di kursi kebesaran nya. Terdapat tulisan Jonh Alfred Jevan di atas meja, yang menunjukan jika itulah namanya.

Jevan adalah CEO dari Alfred Corp perusahaan terkemuka di negara xxx di bidang Fashion. Tak hanya menduduki posisi pertama di negaranya sebagai perusahaan fashion tersukses.

Dia juga menduduki posisi ke Pertama sebagai perusahaan fashion tersukses di seluruh dunia.

Ayahnya yang pemilik Alfred Corp bernama Jonh Alfred Devan itu sebentar lagi akan mewariskan perusahaannya pada sang anak, yang memang merupakan pewaris tunggal keluarga Alfred.

"Milan, kau sudah mengantarkan beberapa berkas untuk kerjasama kita? " ujar Jevan dingin. Tak ada raut muka yang mengenakan dari pria itu.

Always Be MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang