Part 4

204 31 5
                                    

"Mencintaiku? Kau? Aku tak sudi di cintai mu Jevan. Aku membenc— mphhh"

Jevan tiba-tiba mencium bibir Alisa dengan kasar. Terlihat gadis itu berusaha berontak dengan tindakan si pria.

"Kau gila! " Ujar Alisa seraya mendorong Jevan.

Pria itu menatap Alisa dengan tajam seraya berujar. "Aku bukan pria yang sabar Alisa. "

Alisa tiba-tiba menciut mendengar ucapan Jevan yang terdengar mengerikan. Namun, ia tetap marah akan sikap sewenang-wenang pria itu.
"Jika kau terus berontak. Aku tak akan segan-segan membuat adikmu tidak dapat sekolah dimana pun. " ancam Jevan

"Kau benar-benar jahat, Jevan." terlihat jika Alisa tampak putus asa. "Jadi apa mau mu?"

Jevan tersenyum miring mendengar jawaban Alisa. "Kalau begitu kita menikah sekarang juga. "

Gadis itu menatap Jevan dengan tatapan tak percaya. "Kau bilang kita menikah minggu depan. "

"Itu yang aku mau, kau keberatan?. "

Alisa menghela nafas lelah. Apa boleh buat, ia tak bisa untuk menolak apa yang di inginkan pria ini.

~•~

Beberapa jam yang lalu Alisa dan Jevan sudah melaksanakan pernikahan yang hanya menandatangani surat dimana mereka sah menjadi sepasang suami istri.

Tak ada siapapun yang mengetahui pernikahan mereka. Hanya Milan dan kepala KUA saja yang ada di sana.

Sekarang Alisa berada di kediaman pria yang beberapa jam lalu sudah menjadi suaminya. Pandangan gadis itu terlihat kosong.

"Kau tak ingin mandi? " ujar Jevan kala baru saja keluar dari kamar mandi seraya menggunakan Jubah mandinya.

Alisa tak menjawab apapun dia hanya diam saja. Jevan mendekati Alisa yang tengah duduk di pinggir ranjang.

"Jangan terlalu di pikirkan. Semua sudah berlalu. Pikirkan saja masa kini. " Ujar Jevan seraya menarik kepala Alisa untuk dia peluk.

Alisa kembali menangis. Apa pria ini tidak tau jika ini semua perbuatannya. Dasar pria tak berperasaan!

Jevan melepaskan pelukannya dan sedikit menunduk melihat wajah ayu dari sang istri.

"Kau tak perlu khawatir, aku akan melindungimu." ujar nya seraya mengecup kedua mata indah Alisa yang meninggalkan sisa air mata disana.

Gadis itu tak bereaksi apapun membuat Jevan geram. "Aku terlalu baik padamu ya?"

Tiba-tiba Jevan membuka jubah mandinya membuat Alisa terkejut.

"Bukankah ini malam pertama kita? Maka jalani tugas kita sebagai suami istri." ujar Jevan seraya mendorong Alisa jatuh ke ranjang.

"Lepas! " berontak gadis itu tak kala Jevan mencium lehernya.

"Jika kau terus berontak. Detik ini juga adikmu menyatu dengan tanah. " ancam Jevan tak main-main.

"Kau benar-benar pria kejam. " ujar Alisa yang kemudian langsung mencium Jevan lebih dulu. Pria itu tentu saja membalasnya dengan senang hati.

Dan malam itu mereka melakukan hal yang memang dilakukan oleh pasangan suami istri pada umumnya.

~•~

Mentari terlihat naik di ufuk timur. Dan terdapat sepasang pria dan wanita yang berada di bawah selimut enggan membuka mata walau silau menerpa wajah mereka.

"Emmhh" Lenguhan Alisa kala matanya sedikit terbuka dan silau matahari langsung menusuk netra hazel nya itu.

Gadis itu bangun melihat ke sebelah ranjang dan di sana ada pria yang sudah membuatnya hancur namun sialnya dia adalah suaminya sendiri.

Alisa hendak turun dari ranjang namun tak jadi kala merasakan bagian bawahnya yang perih.

"Kau ingin ke kamar mandi? " suara Jevan terdengar serak khas orang yang bangun tidur.

Alisa diam tak menjawab apapun.

Jevan kembali menghela nafas kasar. "Kau dengar tidak? Atau kau ingin melihat adik mu di—"

"Iya, aku ingin ke kamar mandi." ujar Alisa memotong ucapan Jevan.

Pria itu segera menggendong Alisa masuk ke dalam kamar mandi. Gadis itu melotot kaget sebab ketika pria itu menggendongnya tak ada sehelai benang pun yang ada di tubuh mereka.

"Kau tak perlu malu. Aku sudah melihat semuanya. "

Pipi gadis itu tampak memerah menahan malu sekaligus kesal dengan pria yang memiliki tato di tangan kanannya itu.

"Kita mandi bersama. " ujar Jevan membuat Alisa waspada. "Tenang hanya mandi." lanjutnya melihat gelagat gadis itu.

~•~

Setelah melakukan ritual mandi yang cukup lama. Sebab pria itu berbohong dengan mengatakan hanya mandi. Awalnya memang mandi. Namun, kemudian tangannya menyusuri tubuhnya dengan nakal.

Dan kejadian malam pertama mereka kembali terjadi di kamar mandi. Dasar Jevan! Pria kelebihan hormon!

Mereka sekarang tengah menikmati sarapan di meja makan. "Setelah ini kita pergi ke mansion untuk bertemu ayahku, dan mengabari pria itu jika kita sudah menikah. "

"Bukankah kau akan menikah dengan putri dari kolega bisnis ayahmu? Lalu kenapa kau malah menikahiku? " setelah sekian lama hanya diam saja akhirnya Alisa berbicara lagi pada Jevan membuat pria itu tersenyum.

"Karena aku hanya menginginkanmu, bukan wanita lain. "
.
.
.
.
.

TBC..

[Minggu, 7 Mei 2023]

spm_

Always Be MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang