Cooperation

216 13 0
                                    

𝙇𝙞𝙨𝙖 𝙥𝙤𝙫

Setelah kunjungan pengacara di Plaza ini, aku berinisiatif untuk menemuinya kembali, siapa tau dia memiliki informasi tentang gedung ini, toh dia kan penyewa, dan sudah cukup lama berada disini. Aku berjalan menuju ke kantornya dilantai 3,sesampai aku disana aku mengetuk pintu dia mempersilahkan aku masuk, aku menghampiri nya.

"apa yang kau butuhkan? " tanya pak choi sambil
mempersiapkan aku duduk

"ah, pak, kita kan sama sama bekerja di bidang hukum, pasti punya kepercayaan dan emm" ucapku

"langsung saja apa yang kau butuhkan" ucapnya memotong omonganku

"bisakah kau mempercayai ku?, aku tidak akan  membeli tempat ini, aku berpihak kepada penghuni plaza ini, aku juga akan ikut serta mempertahankan gedung ini pak, jadi jangan curigai aku, dan penghuni plaza, aku tidak nyaman dengan tatapan mereka terhadap ku, aku tau kau pasti ketua dari penghuni bukan? sampaikan kepada mereka tentang hal ini, aku mohon kerja sama nya pak" jawabku menjelaskan semua keluh kesah ku.

"ah ya, maaf atas ketidaknyamanannya" balasnya dengan senyuman kepada ku.

"Hello, aku sudah kembali membawa berita buruk"

"Berita buruk apa? " tanya pak choi ke orang itu

Dia tidak menjawab pertanyaan pak choi tetapi malah melirik ku, seakan akan matanya menanyakan siapa aku.

"tenang saja, dia juga bekerja di bidang hukum, dia teman kita" Jelas pak choi

"kau bekerja dibidang apa" tanya orang itu

"aku sebagai penasihat hukum dari Italia, senang bertemu dengan mu" jawabku menjabat tangan pria itu.

"ah ya, aku tae, panggil saja aku tae, aku asisten nya pak choi" jawabnya menjabat tangan ku.

Setelah itu dia menjelaskan kabar buruk yang dia  bawa, pak choi mengizinkanku untuk tetap berada di sini, jadi aku ikut mendengarkan kabar buruk itu.

"Perusahaan HJ akan mengeluarkan obat baru, obat nyeri yang akan dijual ke pada masyarakat korea, anehnya, tempat yang memproduksi obat ini penjagaan nya sangat ketat, dan beberapa ilmuan jatuh sakit, kemudian meninggal, dengan alasan kelalaian saat bekerja, keluarga korban ingin kasus ini diungkapkan" ucapnya menjelaskan kabar buruk yang dia bawa ke pak choi dan aku.

"apa aku boleh membantu kalian? " tanya ku dengan hati hati.

"tentu, itu hal yang  baik" jawab pak choi  dengan ramah.

Saat aku ingin memberikan masukan ku, seorang wanita datang ke masuk kedalam dan memanggil pak choi ayah. Wanita itu bertanya kenapa aku disini, tapi saat aku hendak menjawab, pak choi menyelaku.

"ada masalah apa kau kemari" tanya pak choi

"tadi aku pikir aku ingin berdamai dan menyelesaikan kasus ini tanpa melakukan sidang ke2, tapi saat aku melihat kau malah bekerja sama dengan wanita itu, pikiranku tiba tiba berubah lagi, baiklah selamat bekerja sama, aku akan pergi, maaf mengganggu waktumu ayah" ucap wanita itu kemudian pamit pergi.

"dia terlihat marah" ucapku

"dia sangat ingin memenangkan kasus ini" Jawab pak choi.

"kalau boleh tau kasus apa itu pak? " tanya ku

"ini tentang ajuan kompensasi, sebenarnya perkataan putriku ada benar nya, tapi jika perbuatan mereka benar, namun perbuatan mereka salah, jadi aku memutuskan untuk membela para korban" jelasnya sambil membolak balik kertas dimeja nya.

"ah, seperti ada hal yang mereka tutupi dan tidak ingin keluarga korban tau" Balasku.

"ya seperti itu, sama seperti kabar buruk itu" balasnya.

Kami mengobrol cukup lama, dia menceritakan semua kasus yang berhubungan dengan perusahaan yang akan membeli plaza ini, ternyata perusahaan sampah,korup, ilegal, bahkan dapat membahayakan penduduk Korea, itu benar benar ada.

Aku kembali ke tempat ku 606 , saat mengecek ponsel ku aku mendapatkan pesan dari jisoo

𝙹𝚒𝚜𝚘

𝙱𝚊𝚐𝚊𝚒𝚖𝚊𝚗𝚊 𝚊𝚕𝚒𝚛𝚊𝚗 𝚕𝚒𝚜𝚝𝚛𝚒𝚔𝚗𝚢𝚊 𝚖𝚊𝚜𝚒𝚑 𝚋𝚎𝚛𝚏𝚞𝚗𝚐𝚜𝚒?

                                                                       𝙻𝚒𝚜𝚊

    𝙱𝚞𝚝𝚞𝚑 𝚠𝚊𝚔𝚝𝚞 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚑𝚒𝚗𝚍𝚊𝚛𝚒 𝚔𝚎𝚌𝚞𝚛𝚒𝚐𝚊𝚊𝚗 𝚙𝚎𝚗𝚐𝚑𝚞𝚗𝚒, 𝚕𝚊𝚐𝚒 𝚙𝚞𝚕𝚊
𝙰𝚔𝚞 𝚝𝚒𝚍𝚊𝚔 𝚋𝚒𝚜𝚊 𝚖𝚎𝚕𝚊𝚔𝚞𝚔𝚊𝚗 𝚒𝚝𝚞 𝚓𝚒𝚔𝚊
𝙿𝚊𝚛𝚊 𝚙𝚊𝚜𝚝𝚘𝚛 𝚊𝚍𝚊 𝚍𝚒𝚜𝚊𝚗𝚊, 𝚋𝚎𝚐𝚒𝚝𝚞 𝚋𝚞𝚔𝚊𝚗?


𝙹𝚒𝚜𝚘

𝙰𝚑, 𝚗𝚎, 𝚊𝚔𝚞 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚊𝚗𝚝𝚞𝚖𝚞 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔 𝚒𝚝𝚞

.........


aku selesai membersihkan tubuhku, aku akan  pergi tidur , saat aku hendak memejamkan mataku, terdengar suara berisik dari jendela kamar yang membuatku tidak bisa tidur, aku mengecek suara apa itu, ternyata itu adalah suara burung merpati yang hinggap di bagian luar jendela ku, aku mengusirnya karena itu menggangguku, tapi merpati itu tidak kunjung pergi, pagi tiba dan aku tidak merasakan tidur nyenyak, badan ku pegal pegal, mata ku kantuk, dan pastinya, otaku tidak akan berjalan dengan baik, aku beranjak dari ranjang ku, kemudian mandi.

𝙅𝙚𝙣𝙣𝙞𝙚 𝙥𝙤𝙫

sidang akan terlaksana 2 hari lagi, apakah aku punya waktu yang cukup untuk 2 hari itu? ini benar benar membuat ku gila, kenapa aku harus melawan ayahku sendiri, dimana kami sama sama keras kepala.

....

Aku sampai dikantor ku, ketika aku membuka pintu ruangan ku, bos sudah berada disitu menunggu ku pastinya, apakah dia akan mengomeliku?

"duduklah, ada yang ingin ku bicarakan" ucapnya, aku duduk dikursiku

"apa bos"

"suruh ayahmu berhenti, jangan mengambil resiko terlalu jauh, kalau itu tidak bisa, cara terakhir adalah, kau harus memenangkan sidang itu" ucapnya dengan sorotan matanya yang menjengkelkan membuat ku ingin mencakarnya.

"baiklah, aku akan memenangkan sidang itu, sekarang aku ingin kau kembali ke tempat mu, biarkan aku bekerja dengan tenang disini, aku butuh  fokus bos" Balasku menyuruhnya pergi

"ah, kalau begitu aku akan pergi, dapatkan kefokusanmu itu, semangat jennie" akhirnya dia pergi dari pandanganku.


    

                                  𝙏𝙤 𝙗𝙚 𝙘𝙤𝙣𝙩𝙪𝙣𝙚

𝙏𝙀𝙍𝙎𝙀𝙍𝘼𝙃 𝙆𝘼𝙇𝙄𝘼𝙉 𝙈𝘼𝙐 𝙑𝙊𝙏𝙀 𝘼𝙋𝘼 𝙀𝙉𝙂𝙂𝘼, 𝙄𝙏𝙐 𝙃𝘼𝙆 𝙆𝘼𝙇𝙄𝘼𝙉, 𝙈𝘼𝙆𝘼𝙎𝙄𝙃 𝙔𝘼 𝙆𝘼𝙍𝙀𝙉𝘼 𝙐𝘿𝘼𝙃 𝘽𝘼𝘾𝘼 𝘾𝙀𝙍𝙄𝙏𝘼 𝘼𝙆𝙐 ❤❤❤

Lalisa Manoban [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang