kelima

1.3K 119 0
                                    

Hanbin menyimpan boneka kelinci itu di meja belajarnya sesekali menatap lamat boneka lucu itu andai saja bonekanya lebih besar mungkin ia akan memeluknya erat dan takkan pernah melepas nya. Namun, Hanbin masih pemasaran siapa orang dibalik masker itu

'Tring

Hanbin membuka ponselnya, sebuah chat dari seunghwan yang menyuruh nya kelapangan untuk berlatih.

Hanbin mengelus kepala boneka itu lalu kekamar untuk berganti baju dan keluar menggunakan kaus berwarna hitam juga celana training menengteng busur juga raket bulu tangkis, mungkin ia akan kembali agak larut karna perlombaan itu tinggal 3 minggu lagi

Di sisi lain...

Zhang Hao menatap seluruh anggotanya dengan tatapan dingin

"Untuk keuangan semua sudah beres ketua" ucap karina selalu bendahara yang menanggung semua biaya

"Kami sudah mempersiapkan semua properti untuk festival nanti ketua, semuanya sudah diurus ketua" ucap park hanbin sang wakil

"Bagus" puji Zhang Hao dan beberapa diantara mereka menghela nafas lega

"Mulai sekarang kita akan sibuk teman-teman jadi jaga kesehatan kalian dan besok kita akan membeli beberapa properti terlebih dahulu. Karina besok kau ikut denganku membeli properti" jelas phanbin

"Baik" jawab karina

"Kita sudahi sampai sini" ucap Zhang Hao menyelesaikan rapat dan mereka langsung bubar

Zhang Hao kembali teringat pada kejadian tadi pagi, melihat wajah hanbin setelah menangis itu sangat lucu Hao ingin melihat nya lagi kira-kira hanbin sedang apa ya?

-

-

-

"Apa bahumu sakit? " tanya pelatih karna melihat hanbin yang terus memegangi bahunya

"Tidak, saya baik baik saja" ucap hanbin mengambil anak panahnya lalu mulai membidik

"Jangan dipaksakan" ucap pelatih itu yang diangguki oleh hanbin

Pukul 7 malam hanbin baru saja keluar dari ruangan khusus untuk memanah, tinggal dirinya yang berada di sini kecuali sang pelatih yang masih di dalam sedangkan yang lain entah kemana

"Aku terlalu banyak menggerakkan bahuku" gumam hanbin memijat bahunya

Saat melewati lapangan outdoor, tak ada cahaya yang menerangi kecuali satu dan itupun berada di ujung lapangan.

Jujur hanbin mulai takut karna ia sendiri berada disini, ingin menelpon seowon untuk menemani nya tapi ponselnya malah mati

Hanbin mempercepat langkahnya melewati lapangan besar itu sambil merapatkan jaketnya. Sayup-sayup Hanbin mendegar suara langkah kaki dibelakangnya

"Siapa itu" batin Hanbin tak menoleh kebelakang, tak mungkin jika guru karna arah jalannya berbeda

Hanbin berjongkok menyembunyikan wajahnya di lututnya sambil menutup telinganya merapalkan do'a

'Puk

"AYAH! " Teriak Hanbin spontan membuat orang yang menepuk bahunya menutup sebelah telinganya

"Hanbinnie, ini aku park hanbin" ternyata park hanbin yang menepuk bahu hanbin

"Apa kau takut? " tanya phanbin yang diberi gelengan oleh hanbin mana mungkin ia memberitahu bahwa tadi sebenarnya hanbin sangat takut

"Ayo kita ke asrama" akhirnya dua hanbin itu berjalan beriringan pergi menuju gedung asrama, hanbin sedikit lega karna ada park hanbin namun apa yang dilakukan pemuda itu dimalam malam begini?

Cold {HaoBin}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang