Flashback 11 tahun lalu..."Jangan berteman lagi dengannya ya nak" ucap seorang wanita pada anaknya yang memperhatikan anak seumuran nya bermain sendirian di taman
"Kenapa? Hao baik kok" tanya anak itu polos
"Pokoknya jangan, ayo kita kerumah ibu ada es krim favorit mu dikulkas" anak itu mengangguk antusias meninggalkan anak kecil yang menatap kepergiannya sendu
Dia Zhang hao, seorang anak yang tidak mempunyai teman satupun entah karna apa setiap anak yang mendekat atau berteman dengan Zhang hao ibu mereka selalu melarang
"ZHANG HAO!! " teriakan itu membuat Zhang hao tersentak kaget lantas menoleh ke arah rumahnya, disana sang ayah berteriak menatap nya marah
Lantas Zhang hao masuk ke rumahnya yang dihadiahi sebuah tamparan dari sang ayah
"Sudah saya bilang jangan keluar!! Belajar sana! Gunakan waktumu untuk belajar anak bodoh! " ucap ayah hao meneriaki Zhang hao yang menunduk
"Iya ayah" ucap Zhang hao pelan kemudian masuk ke kamarnya tak lama ibu Zhang hao datang
"Maafkan ayah ya sayang, ayah sedang banyak pikiran sekarang kamu istirahat saja ya biar bunda jaga kamu disini" ucap bunda Zhang hao dengan bibir pusatnya mencoba tersenyum
"A-ayah jahat" ucap hao dengan mata berkaca kaca
Bundanya hanya bisa tersenyum sambil mengelus surai lembut milik Zhang hao
Suara teriakan ayahnya kembali terdengar memanggil sang bunda, Zhang hao mencegah bundanya untuk pergi namun usahanya sia sia
Hao menutup telinganya mendengar teriakan kesakitan bundanya setelah keluar dari kamarnya, ayahnya menyakiti lagi bundanya
Selama bersekolah, Zhang hao sangat pendiam juga selalu menyendiri berbeda dengan anak-anak lain yang ditemani bersama orang tuanya
Tak jarang anak anak itu mengejek jika Zhang hao tak punya orang tua, Zhang hao hanya diam saja membuat anak anak itu gencar mengganggunya.
Sampai puncaknya dimana Zhang hao melihat bundanya yang terkapar dengan pisau yang dipegang sang ayah, Zhang hao tidak menangis melainkan tertawa sambil mendekati ayahnya
"Dasar anak gila! " ucap ayahnya mengayunkan pisau penuh darah itu pada Zhang hao dan betapa terkejutnya karna Zhang hao menggenggam pisau itu erat menatap tajam ayahnya sambil tersenyum
"Ayah harus mati! " setelah itu Zhang hao merebut pisau dari ayahnya dan menancapkan nya di perutnya lalu Zhang hao ambruk mendekati bundanya dan menangis keras
Tak lama ada pamannya datang kaget melihat situasi di ruang tamu, pamannya membawa Zhang hao pergi ke rumahnya juga menguburkan mayat bunda Zhang hao tak terkecuali ayahnya, paman Zhang hao membakar rumah itu dengan ayahnya Zhang hao didalamnya. Kejam? Tentu, paman Zhang hao menguasai dunia bawah dan selalu memantau bunda Zhang hao dan membulatkan tekad untuk membunuh suaminya itu namun ia terlambat dan malah Zhang hao yang Notabene anak kandung membunuh sang ayah, paman Zhang hao cukup terkesan dengan Zhang hao
Sejak saat itu sifat Zhang hao berubah total dari menjadi pendiam semakin pendiam, wajahnya yang selalu datar juga aura mencekam nya. Zhang hao tumbuh dengan sang paman juga bibinya, juga seowon selalu mengajaknya bermain atau bercerita namun Zhang hao menolak tetapi seowon terus mencoba meski beberapa kali ditolak terkadang Zhang hao selalu mengingat bundanya melupakan ayahnya karna kelakuan ayahnya dulu itu selalu menyiksa bundanya, Zhang hao membenci ayahnya sangat benci.
Flashback off
Setelah mendengar itu hanya iba juga ngeri, hey seorang anak kecil membunuh ayahnya? Diluar nalar
Zhang hao menghela nafasnya, ada perasaan lega di benaknya setelah bercerita. Ini pertama kalinya Zhang hao menceritakan tentang kehidupan pribadinya pada orang lain
"Kau akan menjauhiku setelah ini" ucap Zhang hao
"Apa maksudmu? " tanya hanbin tak mengerti
"Aku pembunuh, sudah se pastinya untuk dijauhi" Zhang hao beranjak lalu pergi meninggalkan hanbin yang masih tak mengerti
-
-
-
Memasuki masa ujian, akhir akhir ini Zhang hao bersikap seperti pertama kali mereka bertemu, hanbin jadi semakin tak mengerti ingin bertanya namun gengsi
"Haerin dan Zhang hao berpacaran kalian tahu? " ucap Bryan memasuki kelas dengan nafas memburu
Reaksi mereka biasa saja berbeda dengan hanbin yang membulat matanya
Orang yang tengah dibicarakan kini tiba bersama seorang gadis yang tak lain adalah haerin
Dapat hanbin lihat mereka berdua tengah berbincang di pintu kelas, bahkan pipi gadis itu memerah lalu Zhang hao memasuki kelas dan duduk disebelah hanbin
Perasaannya campur aduk, hanbin merasa cemburu? Melihat kedekatan Zhang hao juga haerin apalagi mereka berpacaran tapi hanbin bisa apa? Ia dan Zhang hao sejenis mana mungkin kan tapi tetap saja hati hanbin seperti diremas
Selama ujian pun hanbin sering melamun yang sesekali di sadarkan oleh seowon yang berada di belakangnya
"Hanbin-nie, kau tak apa? Kenapa melamun saat ujian? " tanya seowon khawatir
"Aku kepikiran sesuatu" hanbin tersenyum paksa
" apa tentang Zhang hao?" tebak seowon
"Kenapa aku harus memikirkan nya" hanbin menyangkal ucapan seowon
"Yahh,aku hanya menebak nya" seowon mengedikkan bahunya santai
"Aku baru berpacaran dengan park hanbin" hanbin tersedak minumannya
"B-bagaimana bisa" hanbin menatap seowon tak percaya
"Belum lama, saat selesai festival hanbin menyatakan perasaannya" pipi seowon memerah karna malu
"Kau menyukainya juga? " seowon mengangguk
"Lantas, apa kau menyukai Zhang hao? " pertanyaan seowon membuat hanbin ketar ketir sendiri, ia harus menjawab apa?!
"Hahaha, untuk apa aku menyukainya dia bukan tipe ideal ku" tawa hanbin canggung
"Ah masa" goda seowon
"Ck sudahlah" hanbin menyibukkan diri dengan ponselnya dan seowon diam diam tersenyum misterius
"Hao!! " hanbin langsung menoleh dimana pemuda yang di kagumi oleh semua siswi itu tengah berjalan ke arahnya?
"Maaf, aku ke toilet dulu ya" seowon tiba tiba pamit
"Tunggu ak-" bertepatan dengan kepergian seowon Zhang hao duduk di tempat seowon dan mereka berdua saling berhadapan sekarang
"Hanbin-ssi bisakah kau pindah"
"Hanbin-nah aku ingin duduk disana juga"
Beberapa siswi yang mengenal hanbin menyuruh hanbin pindah tempat
"Ck mengganggu saja" decak hanbin kemudian pergi dengan perasaan kesal, pada siswi itu tak peduli dan berbondong-bondong duduk di tempat hanbin
"Diam" ucap Zhang tegas menatap tajam semua yang berada dikantin
Mereka semua seketika kicep lalu diam seperti perkataan hao
Zhang hao segera pergi dari kantin, ia tak ada niatan untuk makan hanya saja ia ingin menemui pemuda bermarga sung itu yang entah kenapa tiba-tiba menjauhinya
"Chh dia membuatku menjadi pusat perhatian, tak lama pasti akan ada gosip" gerutu hanbin lalu duduk dibangku taman menghirup udara segar
Hanbin memicingkan matanya melihat sepasang manusia berbeda gender itu saling berciuman mesra
Hanbin menutup mulutnya sambil melihat kedua orang itu
Dia adalah kang Haerin dan seorang pria yang pernah hanbin lihat, pria itu adalah anggota OSIS, bagaimana bisa?!
"Dia diselingkuhi? " gumam hanbin bertanya tanya
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold {HaoBin}
RandomBerawal dari hanbin yang tak sengaja ditabrak oleh seorang pemuda yang dijuluki pangeran es di sekolah yang harus membuatnya selalu berurusan dengan pemuda itu baik sekelas, sekamar, dan sebangku. Lama kelamaan perasaan yang tidak pernah dirasakanny...