⚠️KAPAL HANTU/SEKTE GELAP⚠️
(Kalau gak suka, please leave.)
_____________________________Sudah hampir 2 minggu Chika berusaha meluluhkan hati Gracia. Meskipun susah, Chika berhasil meluluhkan Gracia. Bahkan, Chika tak memanggilnya 'kak' lagi, tapi 'Gre'.
Chika selalu mengantarkan makanan di kelas Gracia pada waktu pagi. Dan Gracia tak menolak. Sebagai seorang teman, dia harus menghargai pemberian Chika, bukan ?
Gracia sekarang jarang menolak tawaran Chika untuk mengantarnya pulang. Gracia sudah terbiasa diperlakukan seperti Ratu oleh Chika.
Tapi masih saja, terkadang, Gracia akan selalu mengungkit masalah soal Chika dan Nathan.
Jujur saja, Chika sudah lelah dengan itu. Tapi dengan sabar, dia tetap memaklumi sikap Gracia itu.
Dan selama 2 minggu itu juga, Gracia selalu menghindari Nathan.
Saat pulang sekolah~
Gracia berjalan menuju lapangan untuk bertemu dengan Chika karena seperti biasa dia akan pulang bersama Chika.
Tapi, dia tak melihat siapa-siapa di sana. Dia mengeluarkan ponselnya dan mencari kontak nama Chika.
Tut.. Tut...
"Halo, Gre ?"
"Lo dimana ? Gue udah selesai rapat. Sekarang lagi nungguin lo di lapangan nih."
"Err.. anu Gre... hari ini gue gak bisa anterin lo pulang."
"Lah, kenapa ?"
"Tadi Flora pingsan waktu lagi latihan main volley, ini gue lagi di rumah sakit nemenin dia."
Entah kenapa, ada perasaan tak rela di dalam benaknya apabila Chika lebih memilih untuk menemani Flora.
"Hm, yaudah."
"Eh, Gre tapi-"
Tut....
Gracia mengakhiri panggilan telpon itu secara sepihak. Perbualan tadi berhasil membuatkan moodnya buruk.
"Ish ! Sekarang gimana gue pulangnya ?!"
Gracia menghentak-hentakkan kakinya untuk melampiaskan kekesalannya terhadap Chika.
"Kak Grace !"
Gracia menoleh ke arah sumber suara. Ada Oniel yang berlari ke arahnya sambil melambaikan tangan.
"Hufft.. Kakhhh Grahh Siahh."
Oniel ngos-ngosan setelah berlari mendekati Gracia tadi.
"Kenapa lo ? Kek mau mati aja."
Oniel terkekeh. Dia menarik nafas dan menghembuskannya beberapa kali.
"Chika nyuruh gue anterin lo pulang, kak."