Diary Putri Kobra 1

20 10 0
                                    

Namaku adalah Laylata Kobra. Seorang putri kerajaan di dunia yang unik. Begitulah settingku di dunia lain ini.

Di kehidupanku sebelumnya, aku hanyalah seorang gadis biasa yang memiliki seorang kakak yang penyayang. Saat aku masih duduk di kelas 6, orang tua kami sudah meninggal. Kakak-pun langsung berkerja walau saat itu baru lulus sekolah.

Perjuangan kakak membuatku bisa lulus dengan baik. Walaupun aku juga ingin berkerja untuk menghilangkan bebannya, dia tetap ingin agar aku kuliah.

Jadi aku belajar dengan giat agar bisa membanggakannya. Menahan diri dari segala macam kegiatan yang hanya akan membuang waktu berharga yang telah diberikan oleh kakak, seperti pacaran.

Dan aku berhasil. Aku mulai membangun bisnis sendiri. Kakak ikut bangga atas pencapaianku. Kakak kemudian menikah dan akhirnya dikaruniai sepasang anak kembar. Aku merasa kami akhirnya telah melewati masa sulit itu dan mulai bisa membangun kebahagiaan masing-masing.

Tapi kakak meninggal dalam kecelakaan. Meninggalkan kedua anaknya yang bahkan belum sempat memanggilnya mama. Aku-pun menggantikan kakak merawat kedua anak itu. Walaupun aku sama sekali tidak punya pengalaman soal itu, aku tidak bisa membiarkan mereka tumbuh dengan orang asing.

Waktuku menjadi semakin sibuk. Ditambah karena bisnis yang kujalankan itu kini menjadi sebuah perusahaan besar. Kesibukanku mengurus perusahaan dan membesarkan dua anak membuatku lupa akan kebahagiaanku sendiri.

Tapi aku tidak mempermasalahkan itu. Aku cukup bahagia dengan hidup seperti itu. Aku jadi bisa merasakan bagaimana perjuangan kakak setelah orang tua kami meninggal. Aku akan menjadikan mereka orang yang hebat.

Sayangnya aku tidak bisa melihat kesuksesan mereka. Aku meninggal di umur 40 tahun karena kelelahan. Aku tidak menyesali jalan hidupku itu. Aku hanya berharap jika kedua anak itu bisa saling membantu selepas kepergianku. Untungnya aku sudah memberi mereka warisan yang kurasa cukup.

Tapi mungkin aku juga memiliki satu harapan kecil. Untukku agar bisa merasakan kebahagiaan itu. Bagaimana rasanya memiliki sebuah keluarga, memiliki anak dari darah dagingku sendiri.

Dan entah kenapa harapan kecil itu benar-benar terkabul. Aku terlahir kembali ke dunia dimana orang-orang bisa menggunakan Sihir asalkan menyembah kepada para Dewa. Aku menjadi seorang Putri yang membuatku tidak perlu merasakan kesusahan lagi.

Tapi saat aku pikir aku bisa hidup dengan lebih bahagia di sini, musibah juga mengikutiku di dunia ini. Nampaknya kekacauan besar terjadi di luar sana, menimbulkan perang besar antar negri. Ayah menolak untuk berpartisipasi, dan dibunuh karena itu. Aku-pun sempat diculik, tapi berhasil kabur saat mata mistisku bangkit dan memperlihatkanku kesempatan untuk melarikan diri.

Bersama Hebi, pelayan setia ayah, kami pergi ke Terra Santa yang cukup tertutup dari dunia luar. Dengan sedikit harta yang bisa kami bawa, aku mencoba membangun bisnis.

Berkat pengetahuan dari duniaku sebelumnya, bisnis itu berkembang pesat dan dalam beberapa tahun, aku menjadi orang paling sukses di Terra Santa.

Hingga aku berumur 13 tahun, banyak sekali lamaran pernikahan untukku. Aku menolak mereka karena tidak menemukan satupun yang cocok. Padahal kriteriaku tidaklah sulit. Aku hanya ingin pria yang tampan, jujur, kuat, dan terkenal. Pria yang sempurna untuk gadis cantik, jenius, dan tahu segalanya sepertiku.

Lalu aku melihatnya. Pemuda yang bicara dengan Hebi. Aku bertanya kepada pelayanku tentang pemuda itu. Dan Hebi mengatakan jika dia adalah Fadila Hakku, pemuda yang terkenal karena berhasil mengusir Ksatria Perak saat berumur 10 tahun. Hebi juga mengatakan jika pemuda itu juga baru saja menyelamatkan beberapa gadis yang ingin diperjual belikan. Aku sedikit tertarik dan memintanya untuk mempertemukan kami.

Fadila seumuran denganku. Dia tampan dan cara bicaranya lembut dan terdengar cukup cerdas. Dia tidak percaya saat aku bilang jika mata mistisku bisa melihat semuanya dan mencobaku untuk melihat isi hatinya. Walaupun aku memang tidak bisa melihatnya, apa yang coba dia buktikan tetaplah bodoh. Tapi dia kemudian mengatakan jika dia berpikir bahwa mataku terlihat cantik. Tidak ada yang pernah mengatakan itu. Semua yang melihat mata ini tanpa tahu darimana aku mendapatkannya berpikir jika mata ini nampak mengerikan. Dan menjadi alasanku untuk tidak suka bertemu seseorang secara langsung. Perkataannya itu membuatku menjadi sedikit tertarik dengannya.

Fadila kemudian berkerja untukku dalam pengiriman. Saat dia kembali, kadang aku mengajaknya makan malam bersama untuk mengenalnya lebih dekat. Dia adalah pemuda yang baik dan jujur. Dia tidak pernah mencoba menjadi peruntungan lebih walau aku tidak melarangnya. Dia pernah bilang jika aku pernah muncul dalam mimpinya. Dan semenjak mendengar itu, aku juga mulai sering memimpikannya.

Aku bicara dengan Hebi tentang itu, dan dia menyarankanku untuk menikah dengan Fadila. Walau sempat terjadi kesalahpahaman, kami-pun menikah.

Malam pertama yang harusnya romantis sedikit berbeda kala itu. Fadila sama sekali tidak tahu menahu soal percintaan, membuatku malu sendiri karena harus mengajarinya. Dia bahkan berpikir jika bayi berasal dari Tuhan yang mengirimkannya lewat burung. Dengan pengetahuan yang kudapat dari cerita dewasa di duniaku sebelumnya- yang kugunakan untuk menahan nafsu, aku memberitahu suamiku.

Dia melakukan pemanasannya dengan benar, dan terkesan lebih erotis dari yang kubayangkan. Hingga kami menuju menu utama, yang membuatku sadar akan sesuatu. Aku lupa betapa kuatnya dia. Aku tidak bisa bicara dalam badai gairah itu. Tanpa kusadari lagi, aku pingsan. Aku yang malu itu lalu mengatakan jika aku hanya tertidur karena terlalu menikmatinya. Untungnya suamiku yang polos itu percaya omonganku.

Suamiku yang pekerja keras tidak terbiasa dengan hidup yang santai. Dia bahkan ingin kembali berkerja sehari setelah malam yang luar biasa itu, untungnya Hebi sempat menghentikannya. Dia kemudian ingin mencoba membantu mengurus pekerjaan rumah. Sayangnya para pelayanku lebih dulu mengerjakannya. Dia-pun mulai menyendiri. Mendekatkan diri kepada Tuhan yang dia yakini.

Tapi orang-orang mulai membuat rumor jika aku mengurungnya. Aku tidak mempedulikan omongan mereka. Suamiku juga tidak mempermasalahkan perlakuanku itu.

Hingga aku melihat Nura, wanita yang selalu mengikuti suamiku sebelum kami menikah. Suamiku bilang jika dia adalah murid dari ayahnya yang kini menjadi sahabatnya. Umur mereka berbeda 10 tahun, tapi dia sangat menghormati suamiku. Sifatnya yang pendiam itu membuatku terpikir untuk menjadikannya selir suamiku. Dengan begitu, aku bisa membuatnya mengawasi suamiku ketika berada di luar dan tidak perlu khawatir lagi jika ada perempuan nakal yang menggodanya. Selain itu, latar belakangnya yang seorang prajurit akan membantuku untuk menguras stamina suamiku yang perkasa itu.

Aku menanyakan pendapat Nura soal itu dan walau agak malu, dia nampaknya setuju.

Tapi suamiku salah paham dan marah. Dia lalu pergi meninggalkan rumah selama tiga hari. Selama itu pula aku tidak bisa tidur.

Hebi mendengar kabar tentang suamiku di kota buangan, Clarencia, dan segera pergi menjemputnya. Kami-pun kembali bersama setelah beberapa hari tidak bertemu.

Suamiku menceritakan semua yang terjadi di Clarencia, dan ingin aku untuk membuka peluang berdagang di sana. Kesalahpahaman yang terjadi antara kami-pun sudah terselesaikan. Kehidupan yang kuimpikan kembali berjalan.

Tapi saat aku tidak ingin melepaskannya, suamiku ingin pergi menemui Nura. Dia bilang ingin meluruskan kesalahpahaman.

Aku awalnya ingin ikut, tapi dia menolaknya. Mungkin suamiku menyadari bahwa akan ada kecanggungan yang terjadi saat kami bertemu.

Saat dia kembali, suamiku memberitahu bahwa Nura mungkin akan benar-benar menjadi selirnya, jika aku mengizinkan. Aku tidak punya alasan untuk menolaknya, karena sejak awal itu memang tujuanku.

Hanya saja.. Setelah beberapa bulan.. Aku menyadari keanehan pada Nura.

Kenapa dia yang hamil duluan?

-------

Diary Putri Kobra 1
04-05-2023
26-05-2023 (Revisi)

1157 kata

Saint Reincarnation (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang