CHAPTER 10: RUNN!!!

7 2 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




[22 MAY 2022 19:32]

Roy keluar dari truk, berjalan ke belakang menjauhkan dirinya dari truk. Sebuah api menyala dari dalam truk. Ia panik dan segera kembali ke truk untuk membawa Gabriel. Ia tak akan membiarkan Gabriel mati dalam ledakan truk.

Sangat berat tubuhnya, Roy harus menarik Gabriel keluar dari dalam truk.

"ERGHHHHH," Roy menyeret Gabriel menjauh dari truk, sebelum akhirnya truk itu meledak.

Itu sebuah keuntungan bagi Roy; akan ada seseorang yang mendengar ledakan dan menghampirinya. Lalu ia dapat meminta bantuan.

Dan untung saja Roy aman, walaupun ia sedikit terlambat karena Gabriel. Roy menyadari bahwa Gabriel belum mati; jantung Gabriel masih berdetak, pelurunya juga hanya terkena bahu Gabriel.

Gabriel hanya pingsan, Roy menghela nafas nya lega. Ia bersyukur Gabriel masih hidup.

Roy duduk di tengah jalan dengan Gabriel di depannya yang masih terkapar. hujan deras mulai turun. Tidak peduli lagi, Roy tidak tahu harus apa dan harus kemana. Ia pasrah, dirinya kedinginan dan kehujanan. Kehilangan banyak teman, perjuangannya akhirnya sampai di sini dengan teman-temannya yang tersisa sedikit. Ia tidak

Alby datang dari belakang dengan terengah-engah dan nafasnya yang tidak teratur. "ROY," Alby memanggil namanya. "Apa yang terjadi?" tanya Alby ketika melihat Gabriel terkapar dan truk yang hancur.

Roy menghadap belakang ke arah Alby, dan membalikan tatapannya kembali tanpa menjawab pertanyaan Alby. Alby seperti paham apa yang terjadi, ia menghampiri Roy dan duduk di sebelahnya.

Keduanya terdiam, emosi meluap-luap dari dalam diri mereka. Menangis, hanya itu yang bisa mereka lakukan.

"Aku janji, aku akan membawa kalian pulang ke rumah." Ucap

Alby memegang bahu Roy, menghadapkan wajah Roy ke wajahnya. "Kita pergi dari sini, kita bakal sampai ke kota. Pegang ucapan ku, kita akan sampai di sekolah. Percayalah, percayalah," Alby meyakinkan Roy.

"Shella berada di gubuk; kami menemukan gubuk agak jauh dari sini," Alby menyampaikan apa yang ingin dia sampaikan ke Roy. Roy menggendong Gabriel yang masih pingsan, berjalan dengan Alby ke gubuk.

pov shella:

Shella terpojok oleh Hallen, ia terdiam sebentar.

"Mana yang lain?" ucap Hallen kepada Shella.

"Kami hanya kesini berempat," ucap Shella menundukan wajahnya.

"Aku hanya melihat 3 orang, berarti... 2 sudah habis kubunuh, haha." ucap Hallen tertawa.

Shella menghadapkan wajahnya ke arah Hallen, menggenggam kuat tongkat yang ia pegang. Ia murka dengan perkataan yang dikeluarkan oleh hallen. Shella memukulkan tongkat itu ke tangan Hallen, sampai pistol Hallen terjatuh ke lantai.

AFTER SCHOOL: TIME TO DIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang