[A/N: ❖ = Skip ; ✴ = Pov Rimuru.]
"Oek, oek, oek!"
Jauh di kedalaman hutan yang gelap. Dan pohon-pohon rimbun yang menutupi cahaya bulan, suara tangis seorang bayi memecah keheningan malam.
Sungguh, suara lengking yang dapat menarik perhatian siapapun ... Termasuk makhluk dibalik bayangan.
Sepasang mata kuning dengan pupil vertikal mengawasi dari kejauhan. Terlihat begitu liar dan ganas, taring tajam kemudian terlihat dibawah matanya.
Memiliki bulu cokelat terang dan putih dengan loreng-loreng hitam di badannya. Tubuhnya begitu besar ditambah enam duri tajam pada punggungnya, menambah kengerian dalam wujudnya.
Cakar dan taringnya telah tampak.
Begitu telah siap untuk menerkam mangsanya, suara pedang terdengar.
Sring...
Cahaya kecil ayunan pedang berhasil menembus lehernya, seolah-olah hanya selembar kertas.
Begitu pedang telah disarungkan kembali oleh pemiliknya, kepala hewan itupun terjatuh ketanah disusul badannya yang telah terpisah-pisah.
Seorang pria tua yang kulit wajahnya telah mengendur segera mendekati bayi yang sedari tadi menangis itu.
Rambutnya putih karena uban yang menandakan usia tuanya, dan tangannya yang kurang lebih telah berkeriput.
Dengan langkah tenang, ia akhirnya berada tepat ditempat bayi tersebut dan lantas menggendongnya dengan lembut.
"Astaga.. lihat dirimu, hampir menjadi santapan monster." Pria tua itu tertawa kecil.
Melihat suatu surat terdapat pada keranjang yang tempat sang bayi tidur sebelumnya, pria tua itu kemudian membuka suratnya.
'Saya mohon, saya sangat memohon kepada siapapun anda yang menemukannya dan membaca surat ini untuk merawat anak itu.
Mungkin isi surat ini terdengar sangat kelewatan dan berisi keinginan egois saya, tapi walaupun begitu, saya sangat memohon kepada siapapun anda untuk merawat bayi itu.
Dialah keluarga saya yang berharga, dialah cahaya yang dinantikan setiap orang, tapi tidak dengan dia. Keadaan kami benar-benar kacau dan dia ingin menghabisi keluarganya sendiri, saya sangat memohon kepada anda.
Tolong jangan membunuhnya. Saya sangat memohon.'
Isi surat yang benar-benar kacau. Jika orang jahat yang malah menemukan bayi itu, dia tentu akan tertawa terbahak-bahak dan mengirimnya ke dunia perbudakan.
Tapi pria tua itu mengerti, penulis surat ini sangat pasrah dan tak ada pilihan lain dalam hidupnya untuk anak tersebut.
Dinilai dari anak yang dikirim ke hutan dan bukannya ke panti, sepertinya anak ini diburu untuk dibunuh.
Yah.. pria ini sudah begitu banyak melihat kenyataan seperti itu.
Begitu melihat bagian pojok kanan bawah surat itu, akhirnya pria tua ini tahu siapa nama anak yang di gendongannya.
Matanya melembut tatkala menatap iris emas bayi mungil nan menggemaskan itu.
Dengan senyum penuh arti, ia kemudian berkata.
"Mulai hari ini kau adalah cucuku, Rimuru."
❖
Lima belas tahun berlalu terasa begitu cepat.
Terlihat sebuah rumah sederhana yang berada ditengah-tengah hutan belantara berdiri kokoh meski dengan bahan bangunan ala kadarnya.
Kebun sayuran yang berdekatan dengan rumah, mata air jernih yang tak jauh, dan hutan yang dipenuhi hewan juga monster yang dapat dimakan, membuat kehidupan disana sangat mencukupi meski jauh dari segala macam pemukiman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chosen Dragon | Fanfic Tensei Shitara Slime Datta Ken
FanfictionAnugerah terbesar bagi setiap orang tua adalah anak. Banyak yang senang dengan kehadirannya, tapi tidak sedikit juga yang menghardiknya. Telah lahir seorang anak laki-laki di dunia ini. Lahir dengan sehat tanpa berkekurangan, kecuali satu hal ... K...