3. Mau perhatianmu

1.3K 178 5
                                    


—*V*—

Setelah menyelesaikan makan siang mereka Nam dan Becky berpisah kembali melanjutkan tugas mereka masing-masing.

Tugas Nam dan Becky sama, hanya saja Nam ditugaskan untuk mengawal kegiatan lain jika dibutuhkan, mereka akan satu kelompok jika keluar untuk kunjungan, tingkat mereka sama2 VIP SQ.

"Tunggu P Nam.." tegur Becky menoleh kembali ke belakang ketika dia mengingat sesuatu.

"Ada apa Nona Rebecca..?"

"Panggil aku Becky, jangan formal seperti itu. Kau juga menyuruhku untuk memanggilmu P . Ehm ada yang ingin aku tanyakan, apa ruanganku itu tidak kedap suara ? Maksudku apa ruanganku terdengar juga di ruangan lain..?"

"Tentu tidak.. memangnya ada apa ?"

"Ah hanya saja aku merasa aneh ketika Nona Freen tiba-tiba menatap ke kamera seolah dia tau aku sedang mengawasinya.." dengan gugup dia bertanya

"Ooh itu hal biasa yang dia lakukan dia memang seperti itu. Aku tidak tahu apa yang dia pikirkan, tapi ruangan itu justru sebaliknya. Ketika apa yang dikatakan Nona Freen kau bisa mendengarnya, tidak dengan ruangan mu. Apa kau tidak sengaja memencet tombol speakernya..? Jika suaramu bisa terdengar olehnya mungkin itu penyebabnya.."

"Ooh sepertinya aku ketahuan berbohong padamu.. hehe.."

"Aku sudah lama bekerja disini jadi aku tau bagaimana sikap beberapa orang yang aku temui, jika hanya menatapmu itu adalah hal biasa kau tidak akan menanyakan itu kedap suara atau tidak.. kau tidak pandai berbohong Beck.."

"Hehe baiklah nanti akan aku cek.. terima kasih P Nam, maaf merepotkanmu.."

"Tidak masalah ini belum seberapa. Yasudah aku kembali, kau selamat bekerja dan hati-hati"

"Baik P kau juga .."

Dengan helaan nafas kasar Becky membanting diri ke kursi sambil mendongakkan kepalanya menatap langit-langit di ruangan itu.

"Latihanku memang banyak dan menemukan hal aneh serta ekstrim tapi aku tidak menyangka jika hal ini akan terjadi pada warga biasa.." gumam Becky

Dia masih membayangkan kejadian tadi dan memikirkannya. Sungguh hal diluar nalar, bahkan selama dia pelatihan dia masih tidak terbiasa melihat darah dan luka sayatan.

Tapi mengetahui hal ini seketika membuatnya hilang selera. Untung saja P Nam menyuruhnya menghabiskan makanan nya jika tidak mungkin dia tidak akan menghabiskan makanannya.

Beberapa saat dalam pikirannya dia menolehkan pandangan kembali ke layar komputer di depannya, dia juga mencari sesuatu yang mungkin tidak sengaja dia tekan ketika dia baru sampai ruangan tadi pagi.

Dan benar saja tombol kotak kecil berwarna merah tepat dibawah layar komputer itu sangat tipis dan hanya menyala dengan lampu bergambar turn on saja membuat siapapun tidak akan sadar jika itu tombol pengaktif speaker.

"Waah dia sudah bangun.. benar seperti yang dikatakan P Nam.." dia bergumam sekarang namun dalam hati. Sepertinya sedikit trauma karena ketahuan.

"Oowww shiitt..."

Becky berlari membuka pintu kamar Freen diikuti petugas lainnya. Mereka masuk secara bergerombol , ada 4 orang penjaga yang 2 jaga didepan pintu dan yang satu masuk kedalam bersama Becky.

Kedua petugas yang masuk ke kamar itu langsung memegangi kedua sisi tangan Freen, dia memegangnya dengan kuat, dan mengangkatnya ke atas kasur lalu mengikatnya.

Becky melihatnya dari jauh mengamatinya beberapa saat, baru saja Freen mencoba bunuh diri dengan mengambil serpihan kaca yang ada di ruangannya.

Beberapa pelayan masuk dan membereskan sisa piringan pecah yang berserakan di sana, dan sisanya membawa serta mengosongkan barang-barang pecah belah agar tidak ada lagi di ruangan itu.

NOTIFICATION OF LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang