Bosan

131 8 4
                                    

Rea berada di kamarnya yang selama 3 tahun ia tempati. Kemarin ares membawa paksa perempuan itu. Kini ia tengah menonton film di kamar ditemani dengan beberapa cemilan.

Ponsel perempuan itu berdering. Ia melihat dan terpampang lah nama maminya menelpon video.

"Halo mi"

"Rea, mami kangen... Gimana kabar kamu sayang?"

"Baik mi, mami sama papi gimana kabarnya?" Ujar Rea sembari berbaring tengkurap di ranjang.

"Mami papi baik, oh ya itu kamu di mana sayang?"

"Di..."

"Makan" ucap seseorang yang masuk kedalam kamar Rea membawa nampan.

"Itu... Suara Ares ya?" Tanya Jane

Ares menaruh nampan itu di meja, sementara posisi rea juga berdekatan dengan meja sehingga Jane bisa melihat punggung mantunya.

"Ma" sapa Ares duduk di samping rea

"Tambah ganteng aja kamu Ares" ucap Jane

"Mam udah dulu ya rea mau makan dah.... Mami papi jaga kesehatan ya"

"Eh... Kok udah di tutup aja sih, mami belum selesai rea...re-" ucap Jane di sebrang sana lah terdengar suara telpon ditutup.

Ares hendak menyuapi rea namun perempuan itu hanya diam tidak membuka mulutnya.

"Buka mulut mu"

Ada apa gerangan dengan pria ini

"Aku bisa sendiri"

"Buka mulut" ucap ares datar

Rea malas mendebat ia pun membuka mulut dan menerima suapan dari Ares.

Saat selesai dengan makanannya ares hendak bangun tapi lengan pria itu ditahan Rea.

"Aku ingin berbicara sebentar dengan mu" ujar rea menatap tepat Dimata Ares

"Aku akan melanjutkan bisnis ku di luar kota ak-"

"Tidak"

"Aku tidak membutuhkan ijin mu"

"Untuk apa kamu mengatakan pada ku kalo kamu sudah tau jawabannya" ujar ares lalu pergi dengan nampan ditangannya setelah keluar dari ruangan rahang ares mengeras.

Apa katanya? Tidak butuh ijin ku heh?

"Tunggu hukumanmu, sayang" gumman Ares dengan senyum miring

🌹🌹🌹

Sementara seseorang kini tengah gelisah, pria itu membanting barang-barang yang ada di dekatnya.

"Kenapa gagal lagi?" Pria itu murka terlihat dari geraman dan perilaku yang sangat sangat kurang patut dicontoh. Biasa lagi emosi nih

"Ma-af tu-an" ujar laki-laki yang tengah menunduk dengan wajah was-was dan ketakutan hingga kornea matanya bergetar.

Pria itu tiba-tiba tertawa, tawa yang membuat tubuh orang didepannya bergetar.

Time Changes Everything Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang