Bagian 2 revisi✔️

624 53 2
                                    

Haii.

Maaf jika cerita ini ada kesalahan dalam kata kata atau tanda baca yang belum sempurna, dan terdapat banyak typo.

Happy reading.

"Apaan nih buku gajelas banget. Siapa sebenarnya yang menaruh racun ke Alaska si." Aldrich yang misuh misuh gemes sama alur ceritanya.

"Alaska juga terlalu tsundere anjir, anakmu butuh elo" lanjutnya, dan banyak lagi. "Kok bisa si buku kayak gini trending, kalo gw jadi Alaska gitu, gw sayang tuh bocah, haduh kasihan kali kau nak." ucapnya nada mensendu.

Aldrich yang terkenal kalem jika diluar, namun berbeda jika sedang dirumah, bahkan dia bisa sampai mengabsen nama nama binatang, temannya atau sahabatnya aldrich pun tidak tau sifat asli yang bar bar.

Setelah aksi marahnya dia melihat kearah jam dan ternyata sudah menunjukkan pukul 7 malam, waktunya untuk bekerja mencari biaya kehidupan.

Aldrich pun bangun dari tidurnya dan segera berlari menuju kamar mandi dan pergi bersiap siap.

10 menit kemudian

Setelahnya dia berjalan menuju lemari dan mencari pakaian biasa dia pakai bekerja.

Selama perjalanan ia bernyanyi riang dan melihat kearah kanan kekiri melihat orang orang sekitar yang bercanda riang, saat dimana dia melihat salah satu orang bersama keluarganya yang nampak bahagia, ia melihat itu langsung berlari meninggalkan lokasi, tujuannya sekarang ingin segera sampai ketempat kerja. Hatinya sangat sakit jika melihat keluarga lainnya yang nampak bahagia sekali. Namun disisi lain ia berterima kasih kepada orang tuanya yang mau membesarkan dirinya dan menjaganya meskipun pada akhirnya mereka meninggalkan aldrich.

Hingga akhirnya sampai ditempat kerja Aldrich, ia segera menghapus air mata yang ada di kantung matanya, dan berjalan masuk ketempat kerjanya, terlihat banyak orang yang ada di cafenya, tempat kerja dia dicafe, dan ia berjalan sambil menundukkan kepala kepada para pelanggan sambil tersenyum.

Aldrich segera menuju tempat ganti sampainya didalam, terdapat banyak para senior, ia kembali menunduk untuk hormat, setelahnya ia mencari lemarinya atas namanya. Tak lama kemudian akhirnya Aldrich menemukannya. Setelah itu ia segera bersiap siap untuk melaksanakan pekerjaannya.

Setelahnya aldrich keluar dari ruangan tersebut dan segera melakukan pekerjaan. Sampai terdengar suara seseorang memanggilnya.

"Aldrich, sini." Salah satu pelayan memanggilnya. dia adalah mbak Mina, salah satu orang yang sudah dianggap ia sebagai kakaknya.

"Iya mbak Mina, Aldrich kesana." ia pun berjalan mendekati mbak Mina.

"Kenapa mbak min?" Aldrich bertanya.

"Ini makanan tolong kasih ke meja nomor 14 ya." mbak Mina segera memberikan pesanan kepada Aldrich untuk diberikan kepada pelanggan.

Aldrich mengangguk lalu mengatakan

"Baik mbak." Dia menerima nampan pesanan itu dan segera berjalan menuju tempat pelanggan itu.

Saat jalan menuju meja tersebut, Aldrich melihat seseorang itu yang tampak sangat familiar baginya dan ternyata itu

"jadi elu kerja disini?" Ucap pemuda itu sambil bersmirk dengan nada mengejek aldrich.

"Agam, ngapain lu disini. " Balas aldrich dengan tatapannya yang tajam, Agam yang dipanggil oleh aldrich ternyata seorang pembully waktu dirinya masih duduk di bangku SMP.

My PapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang