Jangan lupa follow, vote dan komen ya guys.
terimakasihh~Happy reading.
Bagian sebelumnya..
'Heh? aku juga bisa kembaranku.''Sialan dia juga bisa licik ternyata'
Bagian sekarang..
"kenapa kalian berdua saling memadang begitu hmm? Tanya Alaska kepada kedua anak kembarnya.
Duo kembar menoleh berbarengan menatap ayahnya ,raut wajahnya terlihat terkejut namun tertutupi dengan wajah datarnya.
"Hehehe tidak apa ayah." balas duo kembar, sambil tersenyum.
"Baiklahh." lalu Alaska menatap kearah semua anaknya yang masih berada dimeja makan, makanan mereka semua sudah habis sejak tadi mereka belum ada yang beranjak dan hanya melihat pertengkaran kedua adiknya, tidak berniat untuk menghentikannya.
"ehem. Mumpung kalian semua masih disini, ayah ingin berbincang-bincang dengan kalian." ucapnya tersenyum
Semua yang ada dimeja makan, seketika terpanah melihat senyuman itu bahkan kedua anak yang ada di pangkuannya, hingga salah satu anaknya menggebrak kan meja.
Brak.
"heh? kenapa kau berubah? apakah sifat seseorang bisa segampang itu berubah haha?" ucap Robert menatap ayahnya sinis dan tatapan datar.
'B-bukan ini yang mau aku ucapkan'
"Bahkan dulu kau selalu mengabaikan kami semua, dan sekarang seolah-olah bersikap tenang."
'A-ayah, aku tidak bermaksud mengatakan ini'
"Kau ada orang jahat yang pernah aku temui, jika disuruh memilih lo, lebih baik aku tidak mempunyai ayah sepertimu."
'Salah! aku tidak mengatakan itu ayah, aku mohon jangan percaya perkataanku'
"ROBERT!" teriak adelio menatap Robert tidak percaya, Ia menggelengkan kepalanya, kenapa adiknya mengatakan itu.
"Heh? kenapa kakak membelanya, kan kenyataannya memang seperti itu?" balasnya beralih menatap kearah Adelio mengangkat satu alisnya tak lama terkekeh.
'AYAH! kumohon maafkan aku'
Alaska yang melihat perdebatan kedua anaknya,ia memenjamkan mata dan merapatkan bibirnya lalu melerai perdebatan itu.
"A-ayah mohon jangan bertengkar, ayah tidak akan mengganggu kalian, nikmati waktu kalian, jangan tidur terlalu malam" ucapnya memalsukan senyumnya, lalu menatap kedua anaknya bergantian yang ada dipangkuannya.
"Maaf sayang, untuk saat ini kalian berdua bersama dengan abang-abang mu dulu ya? ayah ada urusan di atas hmm.."
"T-tapi ayah" ucap keduanya, sebelum kedua anaknya membalas Alaska memenjamkan matanya sebentar, dan berkata.
"Ayah mohon hm? nanti kalian berdua jika kangen dengan ayah, bisa mampir ke kamar ayah oke?" menurunkan kedua anaknya, mengelus kepala keduanya dengan lembut, lalu berdiri dari kursinya dan beranjak kearah meja, namun sebelum berjalan menuju kearah lift, ia bersuara.
"Maafkan ayah jika mengganggu kalian, lain kali ayah akan lebih berhati hati tidak akan mengganggu kalian lagi, selamat malam putra-putra ayah." segera beranjak meninggalkan meja makan.
Sesampainya Alaska dikamar, ia berjalan kearah kasur dan membaringkan tubuhnya, satu tangannya mulai menutup wajah, kedua matanya mulai dibanjiri air mata, ia menggigit bibirnya untuk meredakan emosinya. Bagaimanapun yang sekarang ada ditubuh bukanlah Alaska yang asli namun Aldrich, kenapa ia harus ikut disalahkan oleh anak-anak Alaska, ia memegang dadanya, sangat menyesakkan, apakah ini perasaan Alaska yang asli?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Papa
RandomCerita pertama Aldrich Gavril, seorang murid sma yang tinggal sendirian karena kedua orang tuanya yang telah meninggal saat ia masih berumur 15 tahun, namun ia tidak menyerah akan kehidupannya. Alaska memilih untuk melanjutkan sekolah sambil bekerja...