Jangan lupa follow, vote and komen (~ ̄³ ̄)~
Happy reading.
Bagian sebelumnya..
"Mulai hari ini aku harus ekstra menjaga seluruh anakku, aku tidak mau jika semua anakku ikut terlibat oleh rencana jahat orang itu."
Akhirnya Alaska memilih untuk tidur dan mengikuti ketiga anaknya memasuki dunia mimpinya.
Bagian sekarang..
Sinar matahari mulai muncul ke permukaan, membangunkan keempat orang yang berada di atas tempat tidur.
eughh..
"Ternyata sudah pagi, sekarang jam berapa ya?" ucap Alaska, melihat kearah samping kasur terdapat meja yang di atasnya ada sebuah jam, ia mengambil jam itu.
"aa.. jam 7 ternyata, waktunya makan pagi." ucap Alaska, ia pelan-pelan menyingkirkan tangan anak-anaknya yang berada di atas perutnya.
Setelah terlepas, Alaska pelan-pelan turun dari kasur besarnya, meninggalkan ketiga anak yang saling berpelukan dengan nyaman itu.
Alaska berjalan kearah dapur terlebih dahulu membuatkan masakan untuk anak-anaknya, disana sudah ada para maid dan bodyguard yang menjaga.
"Selamat pagi Tuan" ucap maid dan bodyguard bersamaan membungkukkan setengah badan, Alaska tersentak mendengarnya, ia menghela nafas, meredakan terkejutnya.
"Selamat pagi, kalian juga bekerjalah."
"Semangatt!!" Alaska mengepalkan satu tangan menyemangati semua orang yang bekerja.
Semua maid dan bodyguard terkejut dengan Tuannya yang menyemangati mereka semua, tak lama mereka semua tersenyum senang, apalagi yang menyemangati adalah tuannya yang imut dan tampan bersamaan.
Tetapi lebih dominan imut dan lucu, sangat tidak cocok dengan umur tuannya yang tua itu.
'aaa.. rasanya ingin aku mengurung Tuanku' batin mereka semua, mereka juga harus sadar jika mereka juga tidak mempunyai hak itu apalagi kelima Tuan mudanya mulai hari ini akan sangat terobsesi kepada Tuannya.
Beralih ke Alaska.
Sekarang Alaska berjalan kearah meja dapur, ia mulai berfikir masak apa hari ini?, setelah dipikir-pikir lebih baik ia memasak ayam serundeng, kira-kira mereka suka atau tidak ya?
"Tuan, apakah ada yang bisa saya bantu?"ucap salah satu maid yang datang menghampiri.
"Apakah tidak merepotkan?" balas Alaska.
"Tidak Tuan, ini sudah menjadi tugas saya."
"Baiklah, kamu bisa ambilkan ayam yang ada dikulkas? oh dan juga ambilkan kelapa."
"Dimengerti tuan."
Disaat menunggu maid itu mengambilkan bahan utamanya, Alaska mulai menyiapkan hal lainnya juga.
"Ini tuan bahannya." maid itu segera menyerahkan bahan-bahan yang dibutuhkan Tuannya.
"Terima kasih." ucap Alaska sambil tersenyum kearah maid itu.
Sang maid yang mendapatkan ucapan terima kasih seketika seluruh wajahnya memerah malu, disaat ia berusaha menengkan jatungnya, tak lama datang hawa dingin dari belakang tubuhnya, maid itu segera menoleh.
"Menyingkirlah."
"ah maaf tuan muda Adelio, saya mohon permisi tuan besar dan tuan muda." ucap maid itu membungkukkan badannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Papa
RandomCerita pertama Aldrich Gavril, seorang murid sma yang tinggal sendirian karena kedua orang tuanya yang telah meninggal saat ia masih berumur 15 tahun, namun ia tidak menyerah akan kehidupannya. Ia memilih untuk melanjutkan sekolah sambil bekerja, hi...