🔐004_ First Meet, unlocked

753 139 7
                                    

🟫

HAECHAN dengan headphone nya yang selalu setia menemaninya malam ini. Menatap layar laptop karena ponselnya yang masih dalam masa perbaikan. Bersandar santai dengan Jisung yang duduk dalam meja miliknya, dua manusia introvert yang menjadi teman sekamar. Jika tengah asyik dengan dunia masing-masing, kamar mereka akan terasa sangat sunyi.

"Tidak!" Haechan berteriak membuat Jisung berbalik arah.

"Haechan? Kenapa? Ada apa?"

"Maaf Jisung, laptop gue nih mati. Maaf. Kaget ya?"

Jisung hanya membuat huruf 'o' dengan bibirnya mengucapkan tidak apa-apa lalu kembali lanjutkan tugas seolah itu adalah hal yang bisa ditangani oleh Haechan. Di sisi lain, Haechan tengah turuni tempat tidurnya menghampiri meja miliknya. Membuka laci atas, tapi kosong. Dengan tergesa dia membuka laci bawah tapi tidak ada. Ia memeriksa tasnya, dan sekali lagi tidak ada.

Itu membuat bingung, alisnya bertaut. Otaknya dipaksa untuk mengingat dimana terakhir kali dia letakkan charger laptop miliknya. Jari jemari dia ketukan di atas meja seolah sedang memainkan Beethoven dalam pertunjukkan, tak puas dengan piano hayalan, kali ini kuku jarinya yang dia gigit diantara gigi putihnya yang rapat. Mengetuk-ngetuk ujung kaki yang nampak gusar.

"Astaga, di tempat Renjun."

Ia ingat sekarang, terakhir dia bawa laptop miliknya itu di ruangan Renjun saat bermain bersama teman sekamar temannya itu. Terlalu jauh untuk pergi ke sana, tapi dia harus buru-buru. Bisa saja dia meminjam milik Jisung, tapi tipe laptop mereka berbeda.

"Jisung gue keluar sebentar ya, ada perlu."

Dengan headphone yang masih menutupi kedua telinganya. Haechan keluar begitu saja, menutup pintu meninggalkan Jisung yang hanya bergumam tanpa menanyakan kemana perginya teman sekamarnya itu.

Aturan di Neo Universitas adalah perpustakaan dibuka selama duapuluh empat jam lamanya. Namun para mahasiswa atau mahasiswi tidak dapat meminjam buku di atas jam lima sore. Langit sudah berubah kemuning saat Mark masih langkahkan kakinya untuk kembalikan buku yang baru saja dia selesai untuk baca. Langkahnya pelan hampir tak terdengar, hingga telinganya menangkap suara dari jemari menekan keyboard salah satu komputer yang memang disediakan juga dalam perpustakaan pusat Neo Universitas.

Suara keyboard itu terdengar lincah, yang menandakan bahwa seseorang yang tengah mengoperasikannya tidak sedang mengerjakan tugas melainkan melakukan hal lain. Seperti bermain game? Mark dibuat penasaran, karena suara itu terdengar berurut, lincah, dan gesit.

Mark melongokkan kepala diantara rak-rak buku yang menjulang. Di deretan tengah komputer yang berjejer rapi sempurna, Mark tidak menemukan seseorang di sana, hanya deretan komputer mati yang tidak dioperasikan.

 Di deretan tengah komputer yang berjejer rapi sempurna, Mark tidak menemukan seseorang di sana, hanya deretan komputer mati yang tidak dioperasikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[PRSNT - 4K] Open WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang