Distrik Hannam-dong, Yonsang-gu
Dita Pov
Ini rumah siapa?, Rumah bos rentenir ternyata Sangat besar dan mewah, lebih tepatnya ini sebuah mansion.
Sepertinya jinny terlibat masalah yang cukup rumit, bagaimana kalau dia di perlakukan buruk karena tidak bisa bayar hutang nya ke pemilik rumah ini?.
Ya, sekarang aku berjalan di samping jinny, tepatnya kami baru saja sampai disini. dia sejak tadi menggandeng tanganku sambil berjalan menuju pintu masuk rumah ini.
Didepan dan belakang kami ada para pria tadi, sudah jelas mereka pengawal suruhan.
Tadi Karena khawatir, aku meminta ikut dengan jinny. Meskipun baru kenal, tapi aku tidak mungkin membiarkan jinny diseret paksa oleh orang-orang mencurigakan ini.
Bahkan aku dan jinny selama perjalanan di kawal mereka, mungkin takut kami kabur.
Entahlah, aku cuma tidak mau terjadi hal buruk pada jinny, dia seorang gadis dan teman baik lea eonni.
Pengawal paruh baya ini membuka pintu masuk rumah mewah ini, pintunya berwarna putih dan cukup tinggi.
Jinny melangkah masuk dan terus menggenggam tanganku, menariknya lembut. Aku menurut, kami berdua melangkah masuk mengikuti pengawal yang jalan di depan kami.
Huh? Uh... Ahjussi itu terlihat galak.
Seorang pria yang terlihat berumur dewasa, duduk di sofa rumah ini.
Wah... Bahkan aku terkagum-kagum menatap sekeliling bagian dalam rumah besar ini. Ruang tamunya bahkan sangat luas, ada aquarium besar dan taman buatan berukuran sedang di tengah rumah.
"Nona jinny sudah disini tuan". Suara pria pengawal tadi, mengalihkan tatapanku dari sekeliling rumah. Pengawal itu membungkuk, memberi hormat pada pria yang duduk disofa.
Mm.. sepertinya ini bos mereka.
Terasa genggaman jinny semakin erat. Aku melirik ke tanganku yang di genggamnya, lalu menoleh pada wajah jinny.
Terlihat jinny kesal, apa dia marah? Ah... Sepertinya jinny menahan emosinya. Alisnya bahkan menukik tajam.
Pria yang dipanggil 'tuan' itu meletakan buku yang dibacanya, menoleh ke arah jinny dan aku sekilas dengan tatapan mata yang menyipit dan menyorot penuh arti.
ekspresi ahjussi itu sulit diartikan, wajahnya sangat serius dan auranya menakutkan. Dia Kemudian berdiri, diam, dan melangkah menuju tangga.
Helaan nafas terdengar, itu jinny. Dia menoleh padaku dan menunjukkan senyumannya.
"Dit, tunggulah disini sebentar. Setelah urusanku selesai, kita akan segera pulang. Aku akan mengantarmu". Suara jinny serak, ada kesan tertahan disana.
Hanya anggukan yang kulakukan sebagai jawaban, berusaha menutupi canggung dan gugup ku. Setidaknya jika ada aku disini, jinny tidak sendirian.
Genggaman tanganku terlepas, jinny melepaskannya. Kemudian menoleh pada para pengawal itu.
"Jangan berani menyentuhnya sedikitpun. Atau kalian akan berakhir menyedihkan". Jinny mendadak mengatakan itu, mengancam mereka. Suaranya berat dan terdengar penuh tekanan.
Eh... Apa yang dimaksud jinny itu aku?. Dia mencemaskanku....
Kutarik pelan lengan bajunya, membuatnya tak jadi melangkah. Dia menoleh, menatapku.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LOVE (Cintaku)-Dijin
FanfictionMungkinkah orang sepertiku pantas bersamanya? Akankah dia menerima kekurangan dalam diriku? ini pertamakalinya aku merasakan sensasi yang aneh ketika bersama orang lain. seolah aku bertransformasi menjadi parasit dalam artian yang baik, ingin sekali...