🌶️Happy Reading🌶️
"Nona, anda harus membersihkan kamar anda sendiri ya"
Setelah mengatakan itu si pelayan yanh kuranh ajar itu langsung pergi dari hadapan Kiana.
'Apa-apaan ini? Bukannya gue putri duke?' Kiana kebingungan dengan tampang bodoh yang menghiasi wajahnya.
Kiana kembali masuk ke dalam kamarnya dan mengunci pintu kamar itu, ia tak ingin membuang buang waktunya dengan hal yang tidak penting seperti tadi.
Kembali bergerak dengan kilat, gadis cilik itu membuka kotak yang disimpannya tadi.
Brak
Kiana duduk di atas meja yang lusuh dan mulai membaca catatan harian yang di dunia sebelumnya dikenal dengan diary milik tubuh ini.
***
27th of June, 616
Hari ini ayah memberikanku sebuah buku. Aku ingin menyimpannya sampai aku mati tetapi sepertinya sangat disayangkan jika aku tidak memakai hadiah pertama dari ayah.
Aku akan perkenalkan diriku dari awal ya buku. Namaku Kazia Yvonie kau bisa memanggilku Zia. Kalau ditanya dimana margaku? Entahlah, aku tidak tahu. Mungkin saking jijiknya padaku, ayah tak ingin memberikan marga keluarganya.
Yah, aku juga tidak apa. Asal aku masih bisa tinggal dan tidur disini tanpa khawatir kehujanan dan kepanasan tak menjadi masalah, walaupun aku tidak diperlakukan adil disini.
Oh ya, jika tidak salah aku menyimpan sebuah buku tebal yang sangat berat. Mungkin seberat tempat penyiram bunga yang terisi penuh dengan air.
Aku tak tahu apa namanya hehehe...
Oh ya, sampai disini saja aku bercerita padamu ya buku. Mohon dimaklumin kalau aku banyak bicara, soalnya tidak ada yang ingin berbicara denganku.
***
Oh astaga, diary itu berhasil menurunkan beberapa butir air dari pelupuk mata Kiana. Iya, akhirnya gadis itu menangis setelah sekian lama bertransmigrasi.
Kiana tahu jika banyak tokoh-tokoh novel yang hidup menyedihkan seperti Zia, tapi ia menyadari jika itu hanyalah sebuah bacaan yang sangat berbeda dengan kehidupan asli para tokoh.
Kehidupan yang lebih keji untuk anak berumur 6 tahun.
Ha, apa sih yang bisa dilakukan anak-anak sampai mereka memperlakukannya seperti ini?
Apa ia punya kesalahan fatal sampai semua orang membullynya?
Kiana terus berpikir keras dengan otak kecilnya, ia terus mencari ingatan atau jawaban di kepalanya tapi tidak berhasil.
'Ck, bodoh bodoh. Apa sih yang kau harapkan dari otak anak kecil? Jelas-jelas mereka gak mungkin ingat tentang masa kecil mereka' rutuk Kiana pada dirinya sendiri dalam hati.
'Jangan berpikir yang aneh lagi, mungkin jawabannya ada di buku ini' pikiran gadis itu kembali normal dan melanjutkan sehelai kertas lagi. Ya, Zia hanya menulis 2 helai saja di kertas itu.
***
28th of June, 616
Selamat malam buku, hari ini aku senang sekali karena diberi kue yang enak oleh koki. Sudah lama sekali sejak aku tidak memakan kue.
Oh ya, hari ini aku juga sudah bekerja keras juga loh. Kamu tahu kandang kuda di belakang mansion? Aku sudah bisa membersihkannya sekarang.
Dan aku juga kena amukan ducchess lagi karena Marco. Aku hanya berharap dia tidak menggangguku lagi.
Terakhir aku ingin berterima kasih pada ibu karena sudah melahirkan dan melihatku walaupun hanya beberapa detik.
Beliau juga memberikan buku yang bagus loh padaku? Kau pasti bingung kan bagaimana aku bisa mendapatnya?
Yah, aku tidak sengaja melihat sebuah buku tebal yang dikubur di hutan terlarang itu. Disana tulisannya 'Dari ibu, untuk Kazia Yvonie putriku tersayang' jadi aku mengambilnya deh.
Lalu entah mengapa aku tidak mempunyai firasat yang baik. Seperti aku akan pergi menyusul ibu?
Aku tidak tahu, tapi aku hanya ingin seseorang menyelamatkanku dari semua penderitaan ini.
***
OH MY GOD, mata Kiana sudah dibanjiri dengan air. Gadis kecil berjiwa nenek-nenek itu menangis sejadi jadinya. Ia tak menyangka penderitaan Zia seperti ini.
"HUAAAAA... Hiks hikss"
Cairan berwarna kuning sudah keluar dari hidungnya, matanya juga sudah bengkak. Ia juga melap tangisannya dengan tangannya yang kecil.
Fix Kiana jadi anak kecil seutuhnya.
Karena yang biasa melakukan ini kan para baby boy di dunia sebelumnya.
Setelah tangisnya mulai mereda Kiana naik ke atas ranjang dan tertidur dengan pulas.
Grok grok grok
Tidak ada yang menyadari jika sebuah cahaya tiba-tiba muncul di samping ranjang lusuh itu. Cahaya itu membentuk seorang manusia, ia mengelus rambut Kiana sekilas sembari tersenyum.
"Anakku memang cantik seperti ibunya hehehe..."
✵✵✵
TBC
.....Jangan lupa buat vote, komen, dan share yaaa krn semuanya gratissss
Follow miemercon juga yaaaa🤗🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Fin De Extra : Akhir Sang Figuran
Historical Fiction🔞🔞🔞 "JANGAN BERANI-BERANINYA MOMMY PERGI DARI SINI!" ─────────────────────────────── WOW!! APA-APAAN PESONA ZIA INI SAMPAI MEMBUAT KELIMA PRIA ITU MENJADI GILA?! Kazia Riana Larrica kini bereinkarnasi menjadi seorang balita yang akan menjadi duke...