FDE-OO9

2.3K 158 28
                                    

🌶️Happy Reading🌶️

"Ehem, mau jadi baby boyku gak?"

Anak laki-laki di depan Zia mengerjap kebingungan, ia sedikit tak mengerti apa yang diucapkan oleh perempuan ini.

"Hiks hikss.. baby boy itu apa?" Tanyanya disertai dengan sesenggukan.

Zia menepuk jidat miliknya pelan.

'Astaga, bisa-bisanya gue lupa kalau disini bukan dunia modern' Batinnya.

"Eh itu... gimana ya cara jelasinnya?" Lah, kini ia malah bingung untuk menjelaskan apa baby boy itu.

Anak laki-laki itu tetap diam di tempatnya tanpa bergerak dengan air yang masih menumpuk di pelupuk matanya.

"Baby boy itu istilah yang dipakai kalau kamu ikut aku dan aku pelihara kamu."

"Pelihara?" Tanyanya kembali kini dengan memiringkan kepala. Sepertinya anak ini semakin tak mengerti.

"Maksudnya aku merawat kamu" Lurus Zia.

"Oh gitu" bocah itu mangut-mangut seakan mengerti penjelasan Zia.

Hening menerpa untuk sesaat hingga Zia memecahkan keheningan itu.

"Kalau begitu, kamu mau jadi baby boy aku?"

"Mau! Dion juga tidak punya rumah kok" cetusan itu malah membuat Zia mengasihani anak itu, anak laki-laki yang ia sangka perempuan yang nampak kurus ini.

Gadis itu mengelus kepala bocah di depannya dengan lembut. Hahahahaha, ia sudah mempunya baby boy pertamanya!!!

"Ehemm, nama kamu hanya Dion ya?" Kini Zia sudah memulai pendekatannya agar laki-laki itu bisa terikat dengannya

"Iya, nama kamu siapa?"

Dion harus sedikit mendongak untuk berbicara dengan perempuan di depannya ini karena tubuhnya yang kecil.

Huh, andai saja ia mempunyai badan yang lebih tinggi.

"Nama aku Zia tapi kedepannya kamu harus panggil aku mommy yaaa"

Nada suara Zia mendayu di telinga Dion, suara itu lembut dan sangat halus. Ingin sekali Dion mendengarnya setiap hari.

"On.. Dion, kamu kenapa?" Ucapan perempuan itu sedikit mengagetkan Dion.

"Eh? Maaf Zia" hanya itu kata-kata yang bisa diucapkan oleh Dion.

"Tidak apa baby"

"Baby itu apa ya m-mom?" Ucap Dion sedikit terbata saat mengucapkan kata asing itu.

Sedangkan perempuan di depannya berusaha mati-matian untuk tak menerjang bocah imut di depannya.

Dapat Dion lihat alis mata Zia yang menukik turun. Huh, apakah gadis yang dipanggil mommy ini tidak senang dengan pertanyaannya.

"M-mommy maaf-" belum saja Dion menyelesaikan ucapannya, Zia sudah memotong.

"Kenapa kamu minta maaf terus baby? Lagipula aku tak marah kok dengamu." Ujar Zia dengan tangan yang masih mengelus rambut Dion yang lepek.

Zia tak jijik karena wajah anak ini yang mendukung.

"I-iya, aku terus membuat masalah selama ini."

Deg

Hati Zia seperti tergoncang akan sesuatu. Kini perasaanya campur aduk, antara kasihan, marah, dan gemas.

Harusnya ia hanya kasihan dan marah tetapi mengapa ia merasa gemas saat melihat pahatan wajah Dion yang imut?

'Ck, dasar gila' batinnya merutuki diri sendiri.

"Oh ya, aku jawab pertanyaan kamu ya. Baby itu hanya panggilan dari aku untuk Dion dan hanya aku yang boleh memanggil Dion seperti itu ya"

Dion mangut-mangut menandakan bahwa anak itu mengerti perkataan Zia.

Tiba-tiba Zia dikejutkan dengan pikirannya sendiri, 'Oh astaga, gue lupa mau jalan-jalan ke kota'

Dion yang melihat raut wajah Zia yang berubah menjadi sedikit takut, banyak pikiran negatif yang mendadak menyerangnya.

'Apa aku akan dibuang?'

Tanpa sadar air mukanya juga ikut berubah dari yang cerah menjadi lebih murung dan hal itu berhasil menarik perhatian Zia.

Tangan kecil Zia bergerak menyentuh dahi Dion yang berkerut sembari bertanya tanya mengapa anak ini berubah dalam sekejab.

"Dion, kita jalan-jalan yuk!" Ajakan Zia langsung ditanggapi dengan persetujuan dari Dion.

Yah yang penting ia tak dibuang dan ditinggal sendirian lagi.

Dion hanya tersenyum dan kembali mengangguk dengan tawa lebar yang menghiasi wajahnya.

Kedua anak itu berjalan beriringan dimana sang perempuan melihat kiri dan kanan hingga membuat orang-orang di sekitar mereka terkagum kagum.

Sampai seorang dari mereka berhenti di suatu tempat yang sangat sepi dan kotor. Tempat itu juga dipenuhi dengan beberapa orang dewasa dan anak kecil.

"Dion, kenapa kamu berhenti?" Bingung Zia pada baby barunya ini.

"Mommy, sebenarnya aku-"

Brak

"DION, KAU KEMANA SAJA ANAK NAKAL?!!!" Teriakan seorang pria tua mengejutkan kedua sejoli yang tengah berbicara itu.

Bisa Zia lihat dengan mata kepalanya di ujung sana terdapat seorang pria yang membawa sebuah benda di tangan kanannya.

Sebuah bilok kayu.

✵✵✵

TBC
.....

Vote, komen, dan share juga yaa gess
Follow miemercon jugaaa🤗🤗

Fin De Extra : Akhir Sang FiguranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang