Sabar dan sabar. Mereka harus menunggu lama untuk segera selesai mengikuti acara ini. Ada yang hanya diam saja membalas amarah senior. Ada yang meneteskan air mata, hingga membuat senior naik darah karena menganggap mereka cengeng. Ada yang pingsan, karena kelelahan pikiran dan emosinya hingga sejauh ini.
Jam menunjukkan pukul 5 sore.
Suara toa dibunyikan oleh para senior dari luar ruangan. Menandakan seluruh mahasiswa baru harus segera berkumpul lapangan.
Tak ingin mendapat kemarahan lagi, sepuluh kelompok berbondong-bondong berlari keluar kelas. Mereka semua disuruh membawa buku kesalahan masing-masing. Tidak boleh ada buku kesalahan yang tertinggal. Karena akan ada pengecekan lagi di lapangan.
Frans yang berjalan cepat di belakang Angga pun mencolek lengan cowok itu.
"Kenapa?"
"Kita ngapain sih disuruh kumpul lagi? Duh deg-dengan aku. Pasti ada apa-apanya ini kok mendadak banget." Frans berbisik ke telinga Angga.
"Nggak tau juga. Kayaknya ada razia rambut."
"Bukannya kemarin sudah diperiksa semua."
"WOY KALIAN BERDUA NGAPAIN MALAH BISIK-BISIK!!" karena ketahuan Frans pun mendorong Angga agar lebih cepat berjalan, menghindar dari senior yang berteriak ke arah mereka tadi.
Semua mahasiswa baru sudah dikumpulkan di lapangan. Saat sudah merasa semua berkumpul, senior-senior itu mengambil semua buku kesalahan. Semua buku kesalahan dikumpulkan dan di sobek oleh senior-senior. Hingga menyisakan tumpukan sampah yang berserakan di lapangan. Banyak mahasiswa baru heran, kok bukunya malah disobek. Padahal buku itu terdapat kesalahan mereka yang dibuat-buat oleh senior-seniornya.
Saat semua buku sudah disobek-sobek, datanglah seorang pria berbadan tegap dengan pakaian batik. Mahasiswa baru sudah pasti dapat menebak. Dia adalah salah satu dosen muda fakultas ini. Umurnya baru sekitar 29 tahun.
"Kalian semua jangan heran gitu dong," kata pak Gery saat melihat wajah penuh keheranan pada mahasiswa barunya. Pak Gery sudah berdiri di antara para senior. "Senior-senior kalian melakukan tindakan tegas supaya kalian memiliki jiwa tanggung jawab, disiplin, kepemimpinan dan toleransi yang tinggi. Sebenarnya mereka itu baik semua. Mereka tidak ada yang nakal seperti yang kalian pikirkan. Bahkan diantara mereka ada yang nilainya diatas rata-rata. Ini semua hanya settingan supaya kegiatan ospek ini terasa lebih seru dan menarik."
Setelah memberikan masukan dan nasehat pada mahasiswa barunya, pak Gery mengajak para mahasiswa baru dan senior-senior itu untuk berjabatan tangan. Menandakan bahwa mereka semua tidak ada yang bermusuhan.
"Welcome to Campus." Teriak kak Stevan tersenyum girang yang diikuti oleh senior-senior lainnya.
Tidak ada lagi wajah ketakutan pada mahasiswa baru. Mereka tersenyum dan gembira telah lolos ospek ini. Tinggal menunggu sertifikat bukti keikutsertaan mereka pada ospek kali ini. Semua yang berada di lapangan tersebut bersalaman menerima anggota dan keluarga baru Fakultasnya. Kegiatan ospek ini akan selalu terkenang pada ingatan mahasiswa baru.
Selesai sudah kegiatan ospek tahun ini. Sekaligus ditandai dengan suksesnya panitia dalam merangkai acara ini dengan sangat detail dan lengkap. Semoga tahun depan kegiatan ospek ini menjadi lebih seru dan lebih fantastis.
Pukul enam sore mereka semua bubar dan menyisakan kenangan-kenangan yang berguna untuk diingat, mendapatkan teman baru dan keluarga baru.
***
Ospek pun telah usai dan hari pertama kuliah dimulai hari ini. Dengan wajah ceria dan berseri mahasiswa baru memasuki kawasan kampus. Tampak wajah-wajah baru menghiasi kelas-kelas. Memasuki kelas masing-masing dan duduk di kursi dengan gembira. Berbeda dengan saat SMA, di perkuliahan mereka bebas menentukan kursi mana yang ingin mereka tempati. Setiap hari boleh berpindah-pindah.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEMUT-SEMUT BESAR
AdventureRahmi, Angga, Bagus, Frans, Putri, Vian, dan Lia adalah 7 mahasiswa yang selalu kemana-mana bersama. Berawal dari ospek kampus, mereka menyadari memiliki hobi yang sama, yaitu travelling. Letak kampus yang berada di pulau dewata Bali, membuat mereka...