tiga

286 50 8
                                    


Hembusan asap rokok mengelilingi ruangan minimalis bernuansa gold itu. Dengan botol bir di atas meja yang berserakan.

Keempat remaja itu tepar akibat bir yang mereka minum. Lumayan banyak, jika dihitung semuanya mungkin 25 botol.

"Sung, entar malem bar kuy," Ujar seseorang.

Jisung menoleh dengan mata sayu akibat pengaruh alkohol. "Engga, gue mau jalan sama abang gue," Tolak Jisung.

"Ayolah, lo kalau di ajak ke bar selalu nolak"

Memang benar, senakal nakalnya Jisung tidak pernah yang namanya memasuki bar sama sekali. Menurut nya dirinya belum legal dan Jaemin bisa saja marah besar mengetahui dirinya ke bar.

"Ga, abang gue marah kalau hik gue masuk bar dengan umur hik yang belum legal hik..," Ujar Jisung cegukan.

"Hahahahahaha anjing, lo setiap tepar cekugakan mulu anjing hahahaha" Tawa kawan sohib Jisung, Jung Haechan.

Jisung bodoamat, sekarang kepalanya teramat sakit akibat pengaruh alkohol.

Sebenarnya dia juga di larang minum alkohol oleh Jaemin, namun gegara paksaan teman Jisung, akhirnya Jisung mencoba, dan ini adalah minuman pertama Jisung.

Mangkanya kaya orang linglung, dia juga deg deg sur takut ketahuan Jaemin, bisa bisa di bacok dia kalau Jaemin tau.

"Gue pulang, entar abang gue curiga gue minum"

Jisung berjalan ke luar dengan sempoyongan, bahkan dirinya hampir melanggar dinding, untung temannya cepat nangkap Jisung.

"Hati hati kunyut, ngga bisa mabok ga usah paksain tadi anjing!"

"Bacot"

****

Sekarang sudah pukul satu sore, Jisung baru saja sampai rumah dalam keadaan rapih pih pih pih.

Tidak lupa bau alkohol nya dia tutup pakai permen min, dan bau badannya dia tutup pakai minyak wangi bau sekandel.

Benar saja, saat Jisung masuk terlihat Jaemin menatap ke arah Jisung seperti ingin membunuh.

Jisung tersenyum kikuk, mendekat perlahan, "hehe, tadi kerja kelompok bentar, lupa bilang," Alasan Jisung.

"Lo mimum arak"

Jisung membolakkan mata mendengar penuturan Jaemin, bagaimana abangnya bisa tau? Kacau sih ini.

"Eh cocot di jaga ye, gue kagak pernah kayak gitu, asal nyocot aja mulut lo," Omel Jisung seakan dirinya tidak melakukan itu.

Drama Queen Jisung di mulai.

Jaemin hanya menatap acuh ke arah Jisung, bagaikan angin kentut omelan Jisung, dia tau Jisung bohong.

"Gue ngeliat lo sempoyongan bau alkohol keluar dari markas tau kucing lo itu"

Jisung semakin takut, bagaimana abangnya bisa liat? Kan jam pulang sekolah udah 5 menit sebelum dia pulang.

"Anjing, jangan ngatain markas gue juga dong," Marah Jisung.

"Bacot, jelasin kenapa lo nyentuh benda haram itu?"

Jisung diam nunduk, ciut nyalinya sekarang, sumpah muka Jaemin serem banget anjing melebihi suzana.

"Jawab Jisung!" Bentak Jaemin, sungguh jika kenakalan lain Jaemin bisa memaafkan, tapi jika sudah memegang barang atau memainkan barang yang ilegal, jangan harap Jaemin biarkan.

Saudara!  {Combeck}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang