6

1.1K 113 8
                                    

Setelah pulang dri kantor, jungoo langsung melepas bajunya dan mandi. Sedangkan miru, ia sudah tidur karena besok ia harus sekolah.

Setelah mandi, jungoo langsung memakai piyama tidur miliknya, lalu berbaring dikasur empuk itu.

"haaaa~ capek banget" ucap jungoo sambil menatap langit² kamar. Ia teringat kejadian tadi siang, saat atasannya itu memaksanya untuk melakukan ekhm itu.

Jungoo menggigit bibirnya, ia teringat saat jonggun menjambak rambutnya, kenapa rasanya sangat aneh?? Kenapa ia merasa kalau ia malah menyukai perlakuan jonggun itu? Apakah ia sudah gila?.

Jungoo memegang leher miliknya, mengusapnya perlahan 'sakit tapi.... Gue suka' batin jungoo.

Jungoo menepis semua pemikirannya itu, dan menutup matanya menuju alam mimpi.
.
.
.
Pagi harinya semua berjalan seperti biasa, jungoo menyapa jonggun dengan semangat, dan jonggun yang membalasnya dengan kata "iya" saja, seolah kemarin tidak terjadi apa apa.

"pak besoj kita ada kunjungan ke cabang yang berada di jepang, saya sudah menyiapkan semuanya, kita bisa berangkat siang ini" ucap jungoo

Jonggun mengangguk "bagus" ucap jonggun sambil menyalah sepuntung rokok dibibirnya, lalu menghisapnya.

"kalau begitu saya izin keluar" ucap jungoo.

"tunggu" ucap jonggun menghentikan jungoo yang hendak keluar.

"ya? Kenapa pak? " tanya jungoo

"kemarilah" ucap jonggun sambil mengelurkan sebuah kotak hitam dri mejanya. "ini untukmu, hadiah untung yang kemarin" lanjut jonggun.
Jungoo mengangkat alisnya "ini apa pak? " ucapnya sambil menerima kotak itu.

Jonggun menghisap kembali rokoknya "buka saja"

Jungoo membuka kotak hitam pemberian jonggun itu. Mata jungoo berbinar.

"ini kan, action figure nezuko kamado? Edisi terbatas??" jungoo menatap jonggun "bapak tau darimana saya suka ini??" ucap jungoo dengan binar dimatanya.

"dari gimyung, kemarin aku bertanya padanya" jawab jonggun

Jungoo tersenyum lebar "makasih pak!" ucap jungoo sambil memeluk figure itu.
.
.
.
Setelah melakukan penerbangan selama beberapa jam menuju jepang, jonggun dan jungoo memutuskan beristirahat sebentar disalah satu hotel disana.

Setelah memesan 2 kamar disana, mereka berdua masuk kedalam kamar masing masing, kamar mereka bersebelahan, jadi jonggun tidak perlu repot jika harus memanggil jungoo.

Jonggun meregangkan tubuhnya yang lelah akibat perjalanan tadi, lalu mengambil satu puntung rokok dan menyalakannya, ia menghisap benda dengan bahan baku nikotin itu dengan tenang.

Jonggun merebahkan tubuhnya kekasur empuk dikamarnya, lalu menatap langit langit kamar itu.

'jungoo.... Mungkin tidak masalah jika mengajaknya jalan jalan sebentar'

Jonggun duduk dri kasurnya, lalu berjalan keluar kamar dan menghampiri kamar jungoo yang berada disebelah kamar miliknya, ia mengetuk pintu itu dengan tdak sabaran.

Tok tok tok

Cklek

Jungoo membuka pintu kamarnya, terlihat jonggun yang sedang menghisap rokok dimulutnya itu.

"kenapa pak? Ada yang bisa saya bantu?" tanya jungoo.

Jonggun mengeluarkan asap rokok itu tepas didepan muka jungoo, sehingga membuat jungoo sedikit terbatuk dan langsung menutup hidungnya.

"uhuk! Uhuk! Bapak knapa sih pak? Ada dendam apa sama saya?" ucap jungoo yang jengkel dengan jonggun.

"ikut saya keluar sebentar, cepat bersiap, saya tunggu di lobby" ucap jungoo lalu pergi meninggalkan jungoo yang masih kebingungan.

"stres gue lama lama kerja sama dia"

Jungoo menutup pintunya dan bersiap seperti yang dikatakan jonggun tadi, setelah itu mereka pergi keluar dri hotel.
.
.
.
Mobil jonggun melaju ditengah jalanan yang ramai akan orang orang yang berlalu lalang dimalam yang dingin, seolah dingin bukan hambatan bagi mereka.

"kita mau kemana pak?" tanya jungoo.

"bar" jawab jonggun.

"hah? Mau ngapain pak?"

"minum"

"saya gbisa minum pak"

"kalau begitu kau tidak usah minum, biar saya saja, kau cukup temani saya"

Junggo mendengus, untuk apa boss nya itu mengajaknya ke bar?
.
.
Setelah sampai disalah satu bar dijepang, mereka langsung disambut oleh pelayan disana, jonggun memesan sebotol whiskey untuk dirinya.

Setelah pesananya disiapkan, jonggun langsung menuangkan whiskey itu kedalam gelas dan meminumnya. Sementara jungoo hanya memperhatikan jonggun minum.

"kau mau?" tawar jonggun kepada jungoo.

"ahh tidak" jawab jungoo

Jonggun tertawa. "kenapa? Ini enak"

"benarkah? Saya tidak pernah mencobanya"

Jonggun menuangkan whiskey itu digelas baru, lalu memberikannya ke jungoo.

"iya cobalah" ucap jonggun

Jonggun menerima gelas yang berisi whiskey itu, lalu meminumnya sedikit, kedua alis jungoo terangkat, lalu meminum seluruh whiskey digelasnya.

"enak?" tanya jonggun.

Jungoo mengangguk "boleh minta lagi? "

Jonggun tertawa sejenak "tentu"
.
.
.
Tak terasa mereka minum selama satu setengah jam lebih, jungoo sudah terlihat sangat mabuk akibat terlaku banyak minum, sementara jonggun, ia masih sadar dan belum terlihat mabuk karena hanya meminum beberapa gelas.

"ugh ahahahah anjing pusing banget, mamahhh mau pulang" racau jungoo, ia menyabdarkan punggungnya ke kursi. Lalu menatap jonggun yang ada didepannya.

"pak, bapak suka saya kan?? Hehehhehehe ngaku aja dehh, kalau gk ngaku nanti saya perkos-hic... a"ucap jungoo disertai cegukan.

Jonggun yang merasa terpanggil dan mendengar ucapan jungoo yang seperti itu tersenyum tipis, ia menompa dagunya. Suka? Mungkin.

"kau?? Ingin memperkosa ku?" jonggun tertawa. "bagaimana caramu memperkosaku?"

Jungoo berdiri dari kursinya, ia menarik kerah leher jonggun dengan marah.

"bapakk gamau ngaku ya?! Bapak ngeremehin saya? Bapak bneran mau saya perkosa? " ucap jungoo dengan marah.

Entah knpa malah terlihat lucu dimata jonggun. "kau mau perkosa saya? Pfft, coba saja kalau bis-"

Dengan tiba tiba bibir jonggun dicium oleh jungoo, mata jonggun melebar, ia tidak menyangka jungoo dengan beraninya mencium dia. Tapi jonggun malah senang, ia membalas ciuman jungoo.

Ciuman itu semakin panas, jonggun membawa tubuh jungoo untuk duduk dipangkuannya, jonggun meremas pinggang ramping milik jungoo. Jungoo meringis pelan.

Tangan jonggun sudah menggerayangi kemana mana, perut dada, sampai ke kedua puting didada jungoo, jonggun mengusapnya pelan.

"hnggh" desah jungoo

'manis' batin jonggun.

Jonggun melepaskan ciuman panasnya dengan jungoo. Nafas keduanya terengah engah, entah saliva siapa yang mengalir didagu jonggun, jonggun mengelap dagunya dengan tangan.

Mata jungoo terlihat sayu krena kegiatan tadi, ia tertawa. "bapak knapa lepasin ciumannya? Baru aja mau saya perkosa"

Jonggun tersenyum lalu menggendong jungoo pulang, minumannya sudah mereka bayar.

Dimobil, jungoo terus meracau kalau ia akan memperkosa jonggun setelah pulang.

"bapak nggak sabar ya mau saya perkosa? Makanya buru buru pulang hehehhe" ucap jungoo.
.
.
Tbc

siapp Pakk! ll GungooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang