2

1.9K 203 18
                                    

Pagi hari yang cerah, secerah rambut miliknya, jungoo berniat menyapa atasan nya yang menyeramkan itu.

Jungoo menunggu di ruangan milik atasannya, ia duduk di sofa yang tersedia diruangan tersebut.

Setelah jonggun datang, jungoo dengan cepat berdiri dan menyapa atasannya.

"selamat pagi pak! Awali pagi ini dengan senyuman!" sapa jungoo.

Jonggun mengalihkan atensinya, ia mengernyit kan alisnya. sejak kapan asistennya itu ada diruangannya?.

Sedetik kemudian, jonggun membalas sapaan jungoo.

"ya, pagi juga" ucapnya dengan datar,lalu duduk dikursi kerja miliknya.

Jungoo melengkungkan bibirnya ke bawah, atasannya ini kenapa selalu datar begitu sih? Masalah hidupnya terlalu besar kah?.

"kok gtu doang sih pak, bapak balas juga dong senyuman saya"

Jonggun kembali menatap jungoo. "memangnya saya harus?"

Jungoo yang ditatap jonggun begitu, ia menjadi gugup. Ia kembali mengoceh tentang knpa jonggun harus membalas jika seseorang tersenyum kepadanya.

Jonggun yang sudah lelah dengan ocehan jungoo, lantas menyuruhnya untuk diam.

"diam lah jungoo, kenapa kau terus berbicara seperti itu?, apa mulutmu ingin saya sumpal?"

"maaf pak, saya tidak bermaksud"

Jonggun menatap tajam jungoo. "ngomong-ngomong, kenapa kamu bisa berada diruangan saya?"

Dengan gugup jungoo menjawab pertanyaan dri atasannya. "aaaa, itu... Anu pak... Hehe, maaf pak, saya lupa izin dulu sama bapak"

"tidak sopan sekali, kamu mau saya pecat huh?" ancam jonggun.

"jangan pakk, saya udah nyaman disini. maaf saya sudah lancang masuk ruangan anda tanpa izin, saya bakal lakuin apapun buat nebus kesalahan saya!"

Jonggun tersenyum miring. "apapun? Kamu akan melakukan apapun untuk menebus kesalahan mu? Benarkah? "

"y-ya?" ah sepertinya jungoo salah bicara, tapi terserahlah, lagipula bosnya ini tdak akan melakukan hal yang aneh aneh kan?.

"baiklah, kali ini kau selamat"

Jungoo tersenyum cerah. "terima kasih pak!, apa yang harus saya lakukan untuk menebus kesalahan saya?"

"saya tidak meminta nya sekarang, mungkin nanti akan saya tagih"

"ahh begitu ya, baiklah saya permisi keluar pak"

"ya silahkan"
.
.
.
Saat istirahat makan siang, jungoo kembali menghampiri jonggun, untuk mengajak atasannya itu makan siang bersama.

Setelah sampai, jungoo membuka pintu ruangan tsb, ia melihat jonggun yang masih mengerjakan pekerjaannya.

"permisi pak, bapak ngga makan siang?, mau bareng ga? "

"tidak, pekerjaan saya masih banyak, kamu duluan saja"

"loh gbisa gtu dong pak, bapak juga harus makan, gaboleh telat pak, nanti bapak sakit"

Jonggun menatap jengah jungoo."jungoo, kamu duluan saja, saya masih banyak pekerjaan yang belum selesai"

Sementara Jungoo, ia malah menatap miris jonggun.

'kasian, pekerjaannya pak jonggun pasti banyak, jadi gbisa makan gtu' batin jungoo.

Dengan inisiatif sendiri, jungoo menawarkan bekal miliknya yang ia buat sendiri.

"bapak mau makan bekal saya aja ga? Biar gaperlu kluar lagi, atau saya panggil OB buat nyari makanan?,kalau saya bisa beli lagi nanti"

Jonggun menaikan satu alis miliknya. "kamu bawa bekal?"

"humm! Bapak mau? Nih biar saya suapin"

Jungoo membuka kotak bekal miliknya, menyendokan satu sendok nasi besertanya lauknya, lalu membawanya ke arah mulut jonggun.
Jonggun menatap jungoo yang hendak menyuapinya, padahal jonggun belum jawab 'iya', tapi kenapa dia bertindak sesuka hatinya? Lalu, kenapa jonggun malah menyukai itu?.

"ayoo dong pak, kok malah diem? Buka mulutnya, ayoo aaaaa" jungoo membuka mulut nya, agar jonggun mengikutinya.

Jonggun membuka mulutnya, melahap bekal milik jungoo. Jonggun diam sejenak, merasakan rasa makanan yang ada di lidahnya.

'enak' satu kata yang terlintas di benak jonggun saat ia merasakan bekal milik jungoo.

Jonggun kemudian mengunyah makanan itu sampai hancur dan menelan nya.

"gmna? Enak? Ya iyalahh, masakan jungoo itu gapernah gagal" ucap jungoo percaya diri.

"siapa yang bilang enak? Rasanya biasa saja tuh"

Jungoo cemberut mendengar perkataan jonggun. "ck yaudah dehh, bapak pesen aja makanan yang lebih enak dari makanan saya!"

"ga, saya makan makanan kamu saja, saya lapar, kalau mesen nanti lama"

"ishh! Yaudah nih, bapak makan aja sendiri" jungoo menyodorkan bekalnya, meminta jonggun untuk memakannya sendiri.

"kedua tangan saya sedang mengerjakan berkas berkas ini, memangnya saya harus makan pakai kaki saya?" ucap jonggun seraya menunjuk berkas berkas yang menggunung itu.

"ya ya ya, ini saya suapin, tapi bapak naikin gaji saya ya hehe" ucap jungoo jahil, sambil, menyendokan sesuap nasi untuk jonggun.

Jonggun membuka mulutnya,menerima makanan yang disuapi jungoo, setelah menelannya, jonggun mengangguk.

"ya, nanti saya naikan"

Jungoo membulatkan matanya. "beneran pak???", padahal tadi jungoo hanya bercanda.

"yahh, asal kamu suapi saya setiap hari dengan bekal yang kamu bawa"

"Siappp pakkk, akan saya lakukan!"
.
.
.
Tbc.

Jonggun, klo kata gue lo gausah tsundere deh😅.

Sorry klo ada typo or cringe.

siapp Pakk! ll GungooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang