* * *
" Tunggu tunggu.... " Pete berlari menghampiri vegas yang hendak masuk ke dalam mobil.
" Heii.... " Vegas menoleh ke belakang, " Kenapa berlari? "
Pete mengatur nafasnya dengan baik setelah berdiri tepat di depan Vegas.
" Kenapa berlari.? "
" Kamu pergi tanpa membangunkan ku, kamu sengaja melakukan nya? "
" Bukan seperti itu, kamu tidur sangat nyenyak aku tidak ingin mengganggu tidurmu. "
" Kamu selalu berkata seperti itu, bangunkan saja! Apa susahnya. "
" Maaf, aku minta maaf tuan muda. " Vegas menepuk pelan pipi Pete lembut.
" Kapan pulang? "
" Secepatnya, tunggu saja aku dirumah. "
" Hmmm, jaga dirimu baik-baik! Jangan ada yang terluka. "
" Jangan mengkhawatirkan ku, "
" Lalu bagaimana dengan makok dan ibunya? "
" Itu sudah bagian tugas dari beberapa orang dirumah ini. Fokus hanya pada dirimu sendiri. "
" Hmm baiklah. "
" Jangan pergi dengan arthit, jika kamu pergi bersama teman kelasmu pergilah, tapi jangan di jemput atau di antar arthit. Sopir akan mengantarmu dan menjagamu. "
Pete mengangguk. " Iyaa.. "
Vegas mendekatkan wajahnya lalu mengecup kening Pete lembut. " Masuklah kedalam rumah! " Pete tersenyum lalu mengangguk mengiyakan kemudian berlari untuk mencapai pintu. Berdiri di ambang pintu dan menatap Vegas yang hendak masuk kedalam mobil.
Kaca mobil turun, Vegas tersenyum menatap Pete. Kemudian melambaikan tangannya sekilas lalu berteriak. " MASUK!!!! " Pete tersenyum lalu membalas lambaian tangan Vegas kemudian mengangguk mengiyakan perintah sang dominannya itu.
..
Setelah 6 hari lamanya Pete menunggu. Bahkan beberapa kali mondar-mandir dari dalam rumah hingga ke pintu gerbang.
" Ada apa tuan? Saya perhatikan tuan selalu berjalan. Apakah ada masalah? "
Pete menggeleng kemudian berjalan mendekat ke arah sang penjaga gerbang yang tengah duduk santai di kursi yang dikelilingi bunga.
" Dia tidak menelpon ku sama sekali, sudah 6 hari lamanya. "
Sang penjaga yang mengerti apa dan siapa yang dimaksud oleh Pete hanya tersenyum sembari mengibaskan buku yang ia pegang sedari tadi. " Hmm mungkin tuan vegas sedang sibuk. "
" Aku rasa juga seperti itu. " Pete menunduk lalu memainkan kuku tangannya. " Maaf, apakah saya boleh bertanya? " Pete bertanya dengan sopan.
" Boleh, apa itu tuan? "
" Ayah makok itu orangnya seperti apa? Bukankah dia sudah meninggal? "
" Oh, kalau itu saya tidak tahu tuan. "
Pete pun diam dan sedikit berpikir karena seingat dia vegas pernah menghabiskan 2 orang terdekatnya tapi tidak tahu siapa orangnya. Makok adalah orang terdekat mereka, apakah ayah makok sebenarnya sudah meninggal. Dan seperti apa ayah makok? Apakah dia seorang pria yang jahat? 𝙈𝙤𝙣𝙤𝙡𝙤𝙜 𝙋𝙚𝙩𝙚 𝙙𝙞 𝙙𝙖𝙡𝙖𝙢 𝙝𝙖𝙩𝙞.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm so glad i meet you [ 𝗧𝗔𝗠𝗔𝗧 ]
Ngẫu nhiên𝙒𝘼𝙍𝙉𝙄𝙉𝙂......!!!!!!!!!!!! 21 𝚔𝚎𝚊𝚝𝚊𝚜 𝚢𝚊!! ▼・ᴥ・▼ 𝘊𝘦𝘳𝘪𝘵𝘢 𝘪𝘯𝘪 𝘣𝘦𝘳𝘪𝘴𝘪 𝘬𝘦𝘬𝘦𝘳𝘢𝘴𝘢𝘯 𝘧𝘪𝘴𝘪𝘬 𝘥𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘬𝘦𝘳𝘢𝘴𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘬𝘴𝘶𝘢𝘭, 𝘥𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘏𝘰𝘮𝘰𝘱𝘩𝘰𝘣𝘪𝘢 𝘣𝘰𝘭𝘦𝘩 𝘥𝘪 𝘴𝘬𝘦𝘱 yah😇😇 🄽🄰🄼🄰...